Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga mengadakan ceramah dan dialog dinamika perempuan Islam di Perancis. Dialog tukar informasi tersebut berlangsung di Aula STAIN Salatiga pada 30 Oktober 2007.
Sedang pemateri didatangkan langsung dari perancis, Dora Mabrouk yang juga merupakan wartawan senior Majalah muslimah HAWWA. Hadir dalam acara seminar Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana Kota Salatiga Drs. Susanto, serta beberapa anggota DPRD Kota Salatiga.
Dalam sambutannya ketua STAIN Salatiga Drs. Imam Soetomo, Mag menucapkan terimakasih kepada semua hadirin, serta pemateri beserta rombongan.
Para peserta berasal dari sebagian besar mahasiswa, karyawan dan dosen STAIN, wartawan serta tamu undangan dari berbagai komunitas di Salatiga. Para hadirin dibuat diam karena materi disampaikan dengan Bahasa Perancis, sehingga peserta harus menunggu terjemahan yang disampaikan oleh pejabat kedutaan Perancis untuk Indonesia, Bapak Dominique.
Dalam paparannya Dora mnyampaikan sejarah masuknya Islam di Perancis, perubahan Undang-undang tahun 2004 yang melarang pemakaian atribut keagamaan serta usaha pengkomunikasian berbagai umat beragama di sekolah negeri. “Saat ini jumlah penduduk Perancis berjumlah 60 Juta jiwa, ada 40 juta beragama Katolik, 5 juta beragama Islam, 1 juta Protestan, 650 ribu Budha, 500 ribu Yahudi serta ateis” papar Dora dengan bahasa Perancis.
“Dahulu pertama kali masuk, Islam dibawa oleh imigran Afrika, pada saat penjajahan Perancis di negeri tersebut. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pekerja. Kemudian dari anak-anak mereka didapati generasi yang mau berbaur dengan masyarakat dan bersekolah” tambah Dora yang telah diterjemahkan Dominique.
Acara dimeriahkan pula dengan hiburan tarian tradisional Saman Aceh oleh Miracle Community Solo, mereka merupakan mahasiswa UPPI-ISI Solo.(lux)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar