Banyak orang yang masih menganggap tabu membicarakan HIV-AIDS. Maklum, karena pengidap HIV-AIDS identik dengan seks bebas dan narkoba. Perbuatan yang melanggar norma agama dan sosial.
Tidak hanya itu saja, bagi kebanyakan orang merasa enggan membicarakan HIV-AIDS karena takut. Sebab, hingga kini belum ditemukan obatnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Salatiga dr. Errytrina Whisma, berpesan agar jangan tabu membicarakan HIV-AIDS. Masyarakat juga jangan takut mendengar HIV-AIDS. Karena itu, masyarakat perlu memahami persoalan HIV-AIDS agar dapat menyikapinya secara bijak.
Apakah AIDS itu ?
Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu.
Virus HIV menyerang atau merusak kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turun dan hilangnya daya tahan tubuh manusia, sehingga mudah terjangkit penyakit. Tubuh sebetulnya berusaha melawan virus HIV ini dengan cara membentuk antibody namun tidak mampu membunuh HIV.
GEJALA
Banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala apapun. Mereka merasa sehat dan juga dari luar nampak sehat-sehat saja. Walaupun merasa dan nampak sehat, namun orang yang terinfeksi HIV menjadi pembawa dan menularkan HIV.
Orang-orang tanpa gejala ini dibagi menjadi 2 kelompok. Pertama, kelompok yang sudah terinfeksi HIV tapi tanpa gejala dan hasil tes darahnya negatip. Pada tahap ini antibody terhadap HIV belum terbentuk. Waktu antara masuknya HIV kedalam darah dan terbentuknya antibody terhadap HIV disebut periode jendela atau window period yang memerlukan waktu antara 15 hari sampai 3 bulan.
Kedua, kelompok yang sudah terinfeksi HIV tanpa gejala tetapi tes darahnya positip. Keadaan tanpa gejala ini bisa bejalan lama sampai 5 tahun.
GEJALA INFEKSI HIV YANG PERTAMA
Beberapa orang mempunyai gejala seperti flu. Misalnya demam, batuk-batuk, pembesaran kelenjar dan gejala ini berlangsung selama beberapa hari saja, lalu hilang dengan sendirinya.
Pada beberapa orang gejala terus bisa berkembang lebih lanjut seperti rasa lelah dan lemas berkepanjangan, sesak napas dan batuk berkepanjangan. Pembesaran kelenjar (dileher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas. Sering demam (lebih dari 38o C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas, penurunan berat badan yang menyolok lebih dari 5 kg setiap bulan tanpa sebab yang jelas.
Pada tahap akhir dimana kekebalan tubuh sudah sedemikian menurun maka penderita akan mengalami AIDS. Pada tahap ini penderita sering mengalami infeksi opportunistic, dimana kuman-kuman yang biasanya hidup normal di dalam tubuh, karena kekebalan tubuh rusak dan menurun menjadi infeksi dan menyerang tubuh.
Infeksi opportunistik yang biasanya terjadi adalah pneumonia pneumocystis carinii, beberapa jenis kanker kulit, demam, batuk-batuk, diare. Penyakit-penyakit ini bisa mematikan, walaupun pada orang-orang yang sehat penyakit-penyakit ini tidak berbahaya.(erry/ano)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar