John M. Manoppo, SH, dilahirkan di Kulawi, 8 Juni 1946. Pak John, begitu ia biasa disapa merupakan anak dari pasangan Bapak Bernard Manoppo dan Ibu Hantjia.
Pendidikan Formal beliau tempuh mulai SD (waktu itu masih menggunakan istilah Sekolah Rakyat atau SR) di Kulawi. Tamat SR pada tahun 1958, Pak John melanjutkan Sekolah Teknik Negeri (setingkat SMP) di Palu (lulus tahun 1961) dan Sekolah Teknik Menengah Negeri (setingkat SMA) di Manado (lulus tahun 1964).
Perjalanan Pak John menempati kursi terhormat sebagai Walikota Salatiga melalui perjuangan keras dan jalan berliku. Dengan berbekal Ijazah STM, beliau menginjak bumi Salatiga pada tahun 1968. Di Salatiga Pak John melanjutkan studi pada Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Gelar Sarjana berhasil ia raih pada tahun 1977.
Selama menjadi mahasiswa, Pak John dikenal cerdas dan aktif pada organisasi kemahasiswaan. Jabatan strategis pernah dia sandang seperti menjadi Ketua Umum DEMA (Dewan Mahasiswa) UKSW periode 1974/1975. Karena itu, tak heran setelah lulus dari kampus UKSW Pak John langsung direkrut menjadi pengurus organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, seperti AMPI (1979-1984), KNPI (1981-1985), PASI (1986-2004), dan KONI (1988-sekarang).
Berkarier di Salatiga menjadikan John M. Manoppo menikahi gadis Solo RMD. Sri Darwanti, SH. Dari hasil pernikahan beliau dikaruniai tiga orang keturunan, masing-masing satu anak laki-laki Resti Imagedi Manoppo (23), serta dua anak perempuan, Gloria Bernadine Manoppo (20) dan Riliasari Geraldine Manoppo (12).
Sebagai mantan aktivis mahasiswa, Pak John pernah berkarier di panggung pilitik Kota Salatiga. Kepawaiannya dalam berorasi dan menjalin komunikasi menjadikan ia dipercaya duduk sebagai anggota DPRD Kota Salatiga dari Golongan Karya (sekarang Partai Golkar) pada tahun 1977-1982. Pada waktu yang hampir bersamaan, Pak John juga bergabung di kancah birokrasi. Beliau diangkat menjadi CPNS (calon pegawai negeri sipil) tahun 1980.
Karier John M. Manoppo di lembaga eksekutif cukup fenomenal. Sebagai CPNS, Pak John memulai kerja sebagai staf Bagian Hukum dan Ortala. Tidak lebih dari dua bulan, beliau langsung diangkat menjadi Pj. Kepala Dinas Urusan Perumahan (1980-1982). Kemudian menjabat Pj. Sekretaris / Ymt. Ketua Bappeda (1982-1983); Pj. Ketua Bappeda (1983-1993); Pj. Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila / BP-7 (1993 1998); Kepala Inspektorat Wilayah / Itwil (1998-2000). Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Salatiga.
Setelah sekian puluh tahun berkiprah di lembaga eksekutif, Pak John akhirnya memutuskan kembali ke pentas politik. Birokrat yang sudah kenyang asam garam pengalaman ini menjadi Wakil Walikota berpasangan dengan Walikota H. Totok Mintarto (periode 2001-2006).
Pak John kembali ke panggung politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung tahun 2006, bersama pasangan lama, H. Totok Mintarto. Dalam pesta demokrasi lokal itu, H. Totok Mintarto dan John M. Manoppo, SH, kembali terpilih sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota, dipercaya rakyat untuk memimpin Salatiga (periode 2006-2011).
Kini Walikota Salatiga H. Totok Mintarto berhalangan tetap, karena meninggal dunia pada tanggal 9 Februari 2007, di RSUP Dr. Karyadi Semarang. Untuk mengisi kekosongan jabatan, maka Wakil Walikota John Manuel Manoppo, SH, dilantik menjadi Walikota Salatiga, pada tanggal 11 Juli 2007. Beliau mempunyai tugas berat untuk memimpin pemerintahan di Kota Salatiga hingga akhir masa jabatan tahun 2011 nanti.
Walikota Salatiga Sejak Tahun 1950
1. R. PATAH (1950)
2. M. SOEDIJONO (1950-1957)
3. SOEWANDI MARTOSEWOJO (1957-1961)
4. BAKRI WAHAB (1961-1966)
5. LETKOL S.SOEGIMAN (1966-1976)
6. KOL. POL. S. RAGIL PUDJONO (1976-1981)
7. DJOKO SANTOSO, BA (1981-1986)
8. DOELRACHMAN PRAWIRO SOEDIRO (1986-1991)
9. Drs. INDRO SUPARNO (1991-1996)
10. Drs. SOEWARSO (1996-2001)
11. H. TOTOK MINTARTO (2001-2006)
12. JOHN M. MANOPPO, SH (2006- 2011)
1 komentar:
Ini pak walikota yang akan memberi ijin membongkar gedung ex Kodim ya ? Sekolahnay tinggi tetapi kok kurang berbbudaya ya
Posting Komentar