MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

08 Juli 2007

Beralih ke Ternak Sapi


Suyadi peternak ayam yang sukses 10 tahunlalu pada tahun 1997 pernah mengenyam nikmatnya menjadi peternak ayam potong yang setiap sekali panen dapat memperoleh keuntungan memadahi. Dari awal mulamemelihara 300 ekor selang 35 hari memperoleh untung lumayan, dengan pengalaman tersebut diupayakan menjadi 500 ekor dan 1.500 ekor serta terakhir 3.000 ekorayam potong. Dalam tahun era 2000 dari untung ratusan ribu rupiah pernah meraih untung puluhan juta rupiah, dengan adanya musibah flu burung yang menyerang ternak unggasseperti ayam potong ini berdampak para peternak banyak yang gulungtikar bahkan rugi sampai puluhan juta rupiah. Berbekal pengalaman puluhan tahun tersebut Suyadipemuda gemuk, merenungkan diri bahwa sebagai ternak ayam saat ini untuk pemuda pedesaan sudah tidak tepat karena dipengaruhi: sector makanan cenderung terus naik, demikian pula harga obatobatan. Sedangkan harga jual ayam potong dari grafik setiap tahun prospeknya tidak stabil. Untuk itu kami memiliki kandang ayam berukuran 5,5 M X 29 M dan 7 M X 24 M terpaksa kami kosongkan saja. Sebagai peternak di pedesaan dalam saat ini harus berjuang gigih menghadapi perjuangan hidup yang semakin berat. Adanya ganti rugi pembebasan tanah untuk jalan lingkar Kota Salatiga sebagai modal meningkatkan usaha ternak beralih ke penggemukan sapi potong kalau membelianak sapi tidaklah mahal maka dalam waktu 2 bulan mendatang sudah dapat untung jutaan rupiah. Menyikapi untuk meningkatkan kesejahteraan petani ternak saat ini, yang paling cocok adalah memelihara sapi potong. Guna mewujudkan rencana tersebut Suyadi pemuda Desa murah senyum; mempersiapkan kandang, memelihara rumput gajah, dan memelihara ekor sapi. Maka setiap pagi harus rajinmemotong rumput untuk makanan ternak, pada musim penghujan saat ini harga makanan ternak (rumput) relative murah, tapi musim kemarau harga rumput sangatmahal, bahkan pernah membeli dami di daerah Banyubiru.Suyadi menyerukan kepada pemuda-pemuda di pedesaan untuk memelihara sapi, kalau tidak punya modal dapat mengerjakan milik orang lain dengan perincian keuntungan dibagi dua dengan pemilik modal. Keberhasilan ini menuntut kejujuran, kegigihan, sedangkan factor resiko tidaklah begitu besar, sebab hal makanan ternak di desa dapat ditanam dengan mudah. Mengenai pemasaran sangat mudah karena di rumah sudah didatangi pembeli, dan penghasilan ini kami yakin tidaklah kalah dengan

penghasilan PNS.(kst)

Tidak ada komentar:

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's