Tuna Wisma Tanggung Jawab Siapa?
Bagi warga Salatiga yang terbiasa melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Apotik Wahid, pasti tak asing lagi dengan seorang bapak tua berpakaian kumuh yang duduk-duduk di taman pembatas jalan. Sampah pakaiannya berserakan. Bahkan tiang lampu penerang dijadikan sandaran barang-barang rongsokannya.
Pemandangan itu masih ditambah dengan aktivitasnya yang mengganggu pengguna jalan. Saya pernah menjumpainya menyalakan bara api untuk membakar-bakar sesuatu di taman pembatas. Sudah pasti, pemandangan ini menimbulkan berbagai pendapat. Ada yang tidak perduli, kasihan, atau malah menertawakan orang itu. Bagi saya pribadi, pemandangan tersebut sangat memprihatinkan baik secara humanis, sosial, maupun hukum. Melihat sosoknya yang sudah renta dan compang-camping, bisa dipastikan bahwa orang tersebut tuna wisma, papa, dan sepertinya sudah mulai pikun.
Ironis memang. Sebagai jantung kota, semestinya pemandangan tersebut mendapat perhatian khusus karena dapat mengganggu ketertiban umum dan keindahan kota. Apalagi, aktivitas dan keberadaannya di jalur padat lalu lintas kendaraan akan sangat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
Saya berharap agar aparat pemerintah bisa saling berkoordinasi untuk mengambil tindakan penertiban dengan mengevakuasi tuna wisma tersebut ke tempat yang tepat dan layak misalnya di pindah ke wisma sosial atau di RSJ (kalau terindikasi hilang ingatan). Kita sebagai bagian dari warga Kota Salatiga harus tetap menaruh keperdulian kepada orang-orang yang terpinggirkan seperti itu selain juga harus tetap memperjuangkan Salatiga sebagai ikon kota Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan Nyaman.
Bagi warga Salatiga yang terbiasa melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Apotik Wahid, pasti tak asing lagi dengan seorang bapak tua berpakaian kumuh yang duduk-duduk di taman pembatas jalan. Sampah pakaiannya berserakan. Bahkan tiang lampu penerang dijadikan sandaran barang-barang rongsokannya.
Pemandangan itu masih ditambah dengan aktivitasnya yang mengganggu pengguna jalan. Saya pernah menjumpainya menyalakan bara api untuk membakar-bakar sesuatu di taman pembatas. Sudah pasti, pemandangan ini menimbulkan berbagai pendapat. Ada yang tidak perduli, kasihan, atau malah menertawakan orang itu. Bagi saya pribadi, pemandangan tersebut sangat memprihatinkan baik secara humanis, sosial, maupun hukum. Melihat sosoknya yang sudah renta dan compang-camping, bisa dipastikan bahwa orang tersebut tuna wisma, papa, dan sepertinya sudah mulai pikun.
Ironis memang. Sebagai jantung kota, semestinya pemandangan tersebut mendapat perhatian khusus karena dapat mengganggu ketertiban umum dan keindahan kota. Apalagi, aktivitas dan keberadaannya di jalur padat lalu lintas kendaraan akan sangat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
Saya berharap agar aparat pemerintah bisa saling berkoordinasi untuk mengambil tindakan penertiban dengan mengevakuasi tuna wisma tersebut ke tempat yang tepat dan layak misalnya di pindah ke wisma sosial atau di RSJ (kalau terindikasi hilang ingatan). Kita sebagai bagian dari warga Kota Salatiga harus tetap menaruh keperdulian kepada orang-orang yang terpinggirkan seperti itu selain juga harus tetap memperjuangkan Salatiga sebagai ikon kota Sehat, Tertib, Bersih, Indah dan Nyaman.
Rista Fransisca
Jl. Diponegoro - Salatiga
Jl. Diponegoro - Salatiga
Perumahan PNS
Kabar gembira menyelimuti hati para pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah Kota Salatiga. Sebentar lagi, dua perumahan PNS yang dinantikan akan dibangun di Kecamatan Argomulyo (Perumahan PNS Praja Mulia) dan Kecamatan Sidomukti (Perumahan PNS Praja Mukti).
Kabar gembira ini terutama ditujukan kepada PNS yang beruntung memperoleh undangan sosialisasi tentang perumahan tersebut. Undangan tersebut, menurut pendapat saya, merupakan indikasi bahwa mereka yang diundanglah yang akan memperoleh perumahan itu. Di antara rekan–rekan PNS yang mendaftarkan diri sebagai peminat perumahan, saya termasuk yang kurang beruntung. Demikian halnya beberapa rekan yang lain. Pasalnya, jumlah perumahan yang akan dibangun jauh lebih sedikit daripada jumlah permintaan.
Pemilihan PNS yang berhak memperoleh fasilitas perumahan ini berdasarkan hasil penilaian terhadap data-data yang masuk kepada panitia. Setiap peminat harus mencantumkan data pribadinya yang meliputi masalah kepegawaian, penghasilan, kepemilikan rumah, dan data lainnya. Penilaiannya dilakukan dengan memberi nilai angka pada data yang diisi. Skor atau nilai tertinggi berpeluang memperoleh perumahan PNS.
Karena saya termasuk yang tidak memperoleh undangan sosialisasi perumahan PNS maka saya masih berharap semoga Pemerintah Kota Salatiga memikirkan teman–teman PNS lain yang belum mendapatkan perumahan. Yakni, dengan membangun perumahan serupa di Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Sidorejo. Semoga!
Kabar gembira ini terutama ditujukan kepada PNS yang beruntung memperoleh undangan sosialisasi tentang perumahan tersebut. Undangan tersebut, menurut pendapat saya, merupakan indikasi bahwa mereka yang diundanglah yang akan memperoleh perumahan itu. Di antara rekan–rekan PNS yang mendaftarkan diri sebagai peminat perumahan, saya termasuk yang kurang beruntung. Demikian halnya beberapa rekan yang lain. Pasalnya, jumlah perumahan yang akan dibangun jauh lebih sedikit daripada jumlah permintaan.
Pemilihan PNS yang berhak memperoleh fasilitas perumahan ini berdasarkan hasil penilaian terhadap data-data yang masuk kepada panitia. Setiap peminat harus mencantumkan data pribadinya yang meliputi masalah kepegawaian, penghasilan, kepemilikan rumah, dan data lainnya. Penilaiannya dilakukan dengan memberi nilai angka pada data yang diisi. Skor atau nilai tertinggi berpeluang memperoleh perumahan PNS.
Karena saya termasuk yang tidak memperoleh undangan sosialisasi perumahan PNS maka saya masih berharap semoga Pemerintah Kota Salatiga memikirkan teman–teman PNS lain yang belum mendapatkan perumahan. Yakni, dengan membangun perumahan serupa di Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Sidorejo. Semoga!
Pk. Prapto
Perum Pepabri Tingkir
Perum Pepabri Tingkir
9 komentar:
assalamualaikum wrwb.beberapa bulan silam pemkot salatiga memberikan undangan yang isinya sosialisasi perumahan pns.angin segar bagi pns kota salatiga termasuk kami yang belum punya rumah tinggal.tetapi kali ini impian untuk mendapatkan perumahan iru kian kabur karena sampai saat ini berita itu semakin gak jelas.mohon kepada pihak yang berwenang memberi kejelasan tentang perumahan pns kota salatiga.terimakaseh atas tanggapanya kami yang mendapatkan undangan pada saat itu sangat menunggu. terima kaseh
assalamualaikum wrwb.beberapa bulan silam pemkot salatiga memberikan undangan yang isinya sosialisasi perumahan pns.angin segar bagi pns kota salatiga termasuk kami yang belum punya rumah tinggal.tetapi kali ini impian untuk mendapatkan perumahan iru kian kabur karena sampai saat ini berita itu semakin gak jelas.mohon kepada pihak yang berwenang memberi kejelasan tentang perumahan pns kota salatiga.terimakaseh atas tanggapanya kami yang mendapatkan undangan pada saat itu sangat menunggu. terima kaseh
assalamualaikum wrwb.beberapa bulan silam pemkot salatiga memberikan undangan yang isinya sosialisasi perumahan pns.angin segar bagi pns kota salatiga termasuk kami yang belum punya rumah tinggal.tetapi kali ini impian untuk mendapatkan perumahan iru kian kabur karena sampai saat ini berita itu semakin gak jelas.mohon kepada pihak yang berwenang memberi kejelasan tentang perumahan pns kota salatiga.terimakaseh atas tanggapanya kami yang mendapatkan undangan pada saat itu sangat menunggu. terima kaseh
kapan perumahan pns kota salatiga kok kabarnya semakin kabur
kapan perumahan pns kota salatiga kok kabarnya semakin kabur
kapan perumahan pns di bangun ya?????????
perumahan pns kapan di bangun kok kabarnya semakin gak jelas?????/terimakseh jawababanya
kepada yth bapak kusuma aji kapan perumahan pns di bangun????/terimakaseh pak aji atas jawababanya
minta tanggapan dari pejabat terkait kapan perumahan pns kota salatiga mulai di bangun????
Posting Komentar