MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

12 Agustus 2008

LINTAS KOTA: Kegiatan di Kota Salatiga

Jangan Kucilkan Penderita AIDS

Never Forget, Never Give up dipilih menjadi tema Malam Renungan AIDS Nusantara 2008.

AIDS atau acquired immuno deficiency syndrom bagai sebuah monster yang sangat tidak diharapkan oleh setiap orang di planet Bumi ini. AIDS seperti pemangsa yang mengendap-endap dalam kegelapan sehingga sulit dideteksi dan tiba–tiba melakukan serangan mematikan. Tanpa deteksi dini, seorang penderita AIDS baru menyadari kehadiran penyakitnya bila sudah masuk stadium lanjut. Maklum, ketika baru mengidap HIV, gejala sakit tidak terasa. Namun, jika penderita HIV ini mendapat serangan penyakit lain, rasa sakit baru terasa dan statusnya meningkat menjadi pengidap AIDS. Acara yang digelar di halaman Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada 30 Mei 2008 lalu itu menghadirkan seorang penderita HIV, sebut saja, Anton. Malam itu, Anton mengungkapkan pengalamannya yang sempat akrab dengan narkoba ketika berada di daerah ibukota.

Berawal dari pemakaian barang haram yang memakai alat bersama itulah Anton terinfeksi (tertular) HIV (human immuno deficiency virus), yakni virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Dengan keuletan dan sikap pantang menyerah serta dukungan segenap anggota keluarga, Anton berhasil melalui masa–masa sulit nya ini. Hasilnya, Anton dapat melakukan aktivitas sebagaimana manusia yang lain hingga sekarng.

Tetapi, apakah itu berarti Anton sembuh dan bebas dari HIV? Tidak. Sampai saat ini, belum ditemukan obat untuk mengusir HIV dari tubuh manusia. Anton harus mengonsumsi obat secara rutin. Fungsi obat ini adalah mempertahankan kondisi tubuhnya agar tidak menjadi lebih buruk hingga mengidap AIDS.

Assiten II Pemkot Salatiga, Ir. Priyo Sudharto, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengingat perlunya dukungan dari semua pihak agar penderita tidak merasa dikucilkan dan tetap bersemangat menjemput masa depan yang lebih baik. Dukungan yang dibutuhkan terutama berasal dari keluarga dan masyarakat di lingkungannya.

Acara yang dihadiri segenap Kepala SKPD, mahasiswa, dan LSM di Salatiga itu berlangsung khidmat mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB.(dji)


Wellcome Dinner Turnamen Woodball

Jumat malam (27/6), lapangan upacara Pemerintah Kota Salatiga menjadi saksi kemeriahan jamuan makan malam (welcome dinner) Walikota untuk para atlet dan official (petugas resmi) turnamen woodball internasional yang berlangsung di Tlatar, Boyolali. Hadir dalam acara tersebut adalah 110 peserta dari empat negara, yaitu Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Woodball (bola kayu) termasuk olah raga baru yang belum banyak dikenal masyarakat. Olah raga ini menyerupai golf namun dengan alat yang tebuat dari kayu khusus dengan gawang kecil tempat bola disarangkan. Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia memiliki lapangan woodball terbaik di dunia yang berada di Etasia, Tlatar, Boyolali.

Pada kesempatan itu juga ditampilkan beragam atraksi senian tari yang mendapat apresiasi hangat dari hadirin. Acara ditutup dengan ramah tamah dan menyanyi bersama yang menambah akrabnya suasana. Para peserta dan official merasa diterima dengan baik oleh masyarakat dan Walikota Salatiga. Terlebih, di Kota Hati Beriman inilah mereka menginap selama masa pertandingan.(shk)


SBI SMPN1 Salatiga

Pada tanggal 23 Juni 2008 yang lalu tampak puluhan orang tua dan anak – anak melihat sebuah papan pengumuman di halaman SMPN I Salatiga. Hari itu memang pengumuman hasil pendaftaran siswa baru Sekolah Bertaraf Internasional SMPN I Salatiga mulai dipasang.

Sekolah Bertaraf Internasional atau SBI ternyata menjadi magnet yang kuat untuk menarik minat siswa Sekolah Dasar untuk mendaftar. Dengan berbagai fasilitas dan kelebihan yang ditawarkan diantaranya komputer untuk siswa, pelajaran dengan bahasa inggris, ruang kelas yang ber AC dan nyaman, pengajaran dengan menggunakan LCD. Kelengkapan fasilitas itulah yang menarik bagi siswa untuk dapat diterima di kelas SBI.

Berbagai cita dan harapan mendasari, kenapa mendaftar di SBI padahal dari segi biaya sudah barang tentu lebih tinggi dari sekolah biasa. Heri, salah seorang orang tua murid mengatakan dengan masuk di SBI ini harapannya kelak si anak akan memiliki masa depan yang lebih baik karena memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik. Itu adalah salah satu alasan dari sekian alasan kenapa orang tua dan atau anak memilih SBI setelah lulus dari SD.

Salah seorang panitia pendaftaran siswa baru Andri Yulianingsih, S.Pd , yang notabene guru seni rupa SMPN I Salatiga mengatakan, pada tahun ini SMPN I Salatiga menerima pendaftaran sejumlah 86 siswa , dan dari pendaftar tersebut sejumlah 60 siswa diterima sebagai murid di kelas SBI.(dji)


Prajabatan Golongan I dan II

Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia Badan Kepegawaian Daerah Kota Salatiga kembali menyelenggarakan diklat prajabatan golongan I dan II Ex Honorer. Acara yang bertempat di Kompleks Widya graha LP3K sinode tersebut dimulai pada tanggal 7 Juni 2008 dan berlangsung selama 17 hari hingga tanggal 24 Juni 2008. Sejumlah 86 peserta mengikuti diklat prajabatan tersebut yang terbagi dalam dua angkatan yaitu angkatan III dan IV dengan masing – masing angkatan diikuti 43 peserta.

Selama masa diklat tersebut peserta dibimbing oleh pengajar yang kompeten dari Widyaiswara, Pejabat Pemerintah Kota Salatiga, dan dari Denpom IV Salatiga. Dengan sistem pengajaran teori dan praktek selama 194 jam pelajaran diharapkan peserta dapat memeroleh tambahan ilmu sebagai ekal dalam pengabdian lepada masyarakat.

Setelah 17 hari masa pendidikan pada penutupan diklat yang diselenggarakan pada 24 Juni 2008 yang lalu, seluruh peserta diklat dinyatakan lulus dengan predikat baik. Adapun tiga lulusan terbaiknya angkatan III yaitu: Muh. Bahrul Ulum, Eni Kusumaningsih, dan Karni. Sedangkan untuk angkatan IV adalah: swatun Hamidah, Ismiyati, dan Boedi Ngali.

Walikota Salatiga John M Mannopo dalam penutupan diklat prajabatan tersebut menyampaikan harapan kepada segea Kepala SKPD agar terus memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada pegawai di instansinya agar dapat bekerja lebih baik lagi. Pada akhir sambutannya Walikota menanyakan kesanggupan peserta diklat prajabatan untuk dapat bekerja lebih baik lagi sepulang dari diklat itu yang secara serempak dijawab peserta diklat “SANGGUP!!!!!”.(dji)


Hari Anak Nasional Tahun 2008

Selasa 3 Juni 2008, halaman Kantor Kecamatan Sidorejo tampak sangat meriah, sekitar 400 anak dari berbagai PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) berkumpul dengan di dampingi orang tua dan guru dari masing- masing tempat sekolah. Hari itu merupakan peringatan Hari Anak Nasional 2008 tingkat Kota Salatiga.

Pada tahun ini acara yang rutin dilaksanakan tiap tahun tersebut mengambil tema “ Anak Indoesia Peduli Bumi Pertiwi” dan diikuti oleh Anak Usia Dini jalur Pendidikan Non Formal Usia 2 – 6 tahun dari Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, SPS / Pos PAUD Se Kota Salatiga dengan jumlah peserta lebih kurang 400 Anak dan juga Tenaga Pendidikan Paud jalur Pendidikan non formal dengan jumlah peserta lebih kurang 100 orang.

Dra. Endang DW, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya peringatan ini adalah Mewujudkan Anak Usia Dini yang sehat, cerdas, ceria dan kreatif, meningkatkan pemerataan mutu dan efisiensi penyelenggaraan PAUD serta mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dalam memberikan layanan terhadap Anak Usia Dini. Adapun bentuk kegiatan peringatan HAN adalah Senam sehat cerdas ceria Anak Usia Dini jalur pendidikan non formal, Aksi Kreasi Seni Anak Usia Dini, Festifal Dolanan Tradisional Anak Usia Dini, Lomba cipta APE bagi pendidik PAUD, Lomba mendongeng bagi pendidik PAUD, dan Display metode pembelajaran BCCT anak usia dini.(dji)


Raimuna Nasional ke IX

Raimuna Nasional IX Penegak dan Pandega akan dilaksanakan pada 27 Juni hingga 7 Juli 2008. Acara nasional tersebut akan diselenggarakan di bumi perkemahan Cibubur Jakarta, sehubungan dengan hal tersebut Kwarcab Salatiga mengirimkan 20 perwakilannya dan satu orang pembina.

Bertempat rumah dinas walikota, pada 25 Juni 2008 yang lalu Komandan Kodim Salatiga Letkol Dwi Wahyu memberikan bekal, arahan dan sekaligus melepas ke 21 peserta Raimuna tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Inkom, Kepala DPKD, Kepala Kantor Kesbanglinmas, Kepala Dishub dan Kepala Kantor Satpol PP. Dalam arahannya Dandim manyampaikan agar Raimuna ini dapat digunakan sebagai ajang menerapkan ilmu yang dimiliki, menempa diri, membangun kemandirian, dan menjalin kebersamaan. Lebih lanjut Dandim menganjurkan agar dalam acara nasional tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh setiap peserta termasuk kesempatan untuk mendapatkan teman dari seluruh penjuru nusantara. Dandim mengharapkan setidak-tidaknya setiap peserta harus mendapatkan paling sedikit 10 orang teman baru dari daerah yang berbeda -beda.(dji)


Lokakarya Penanggulangan Kemiskinan

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Salatiga pada 17 Juni 2008 yang lalu menyelenggarakan Lokakarya Penanggulangan Kemiskinan. Bertempat di ruang sidang III Pemkot Salatiga acara tersebut dihadiri oleh Walikota Salatiga, Kepala SKPD, Perwakilan Perguruan Tinggi, Camat Se Kota Salatiga, BKM,KBP,P2KP dan LSM

Dalam Lokakarya tersebut dibahas 4 pilar kebijakan pemerintah dalam usaha mengentaskan kemiskinan di Kota Salatiga yaitu dengan adanya Perluasan kesempatan bekerja dan berusaha, Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan kapasitas SDM, Perlindungan sosial dan lingkungan.

Adapun tujuan diselenggarakannya Lokakarya tersebut untuk mengetahui seberapa besar capaian penanggulangan kemiskinan melalui 4 pilar kebijakan di atas, mensinergikan upaya penanggulangan kemiskinan, dan merumuskan kembali capaian/target penanggulangan kemiskinan.

Walikota Salatiga John M Mannopo dalam sambutannya mengharapkan agar Lokakarya tersebut dapat menghasilkan setidaknya satu program kegiatan yang konkret sesuai kondisi yang ada dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Keberhasilan itu ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan terbukanya lapangan kerja. Sehingga target penurunan angka kemiskinan dapat tercapai dari 26% menjadi 16% pada 2011. Lebih lanjut Walikota mengharapkan agar lokarkarya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengevaluasi kebijakan yang ada untuk kemudian dapat menghasilkan kebijakan baru yang lebih baik dan tepat sasaran.(dji)


Pertemuan Pengurus LKM/FLKM

Kantor Informasi dan Komunikasi (Inkom) Kota Salatiga kembali memfasilitasi kegiatan Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) di tingkat Kota Salatiga dengan mengadakan pertemuan pengurus. Pertemuan Pengurus LKM/FLKM kali ini mengambil tema Orientasi Jurnalistik dan Sosialisasi Pengawasan Pilgub Jateng Tahun 2008. Kegiatan yang dihadiri 130 peserta ini diadakan pada Kamis (22/5).

Acara yang digelar di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga ini tampak seru. Banyak gagasan segar dan pertanyaan menggelitik yang diajukan oleh peserta kegiatan. Peserta yang berasal dari semua kelurahan di Salatiga dan anggota Panwas Pilgub Jateng 2008 merasa perlu memperdalam ilmu jurnalistik dari para pakarnya. Ketua Panitia Pengawasan Gubernur Jateng tahun 2008 yang sekaligus Pemimpin Radaksi Koran Sore Wawasan, Ir. Sriyanto Saputro, M.M., juga hadir dalam acara tersebut.

Peserta berharap, Pemkot Salatiga melalui Kantor Inkom mengadakan kajian jurnalistik secara lebih intensif.(shk)


Pulang Bawa MIO

Dalam rangka HUT ke-62 Bhayangkara, Polres Salatiga mengadakan peringatan bersama warga. Perayaan berlangsung di halaman Mapolres Salatiga pada tanggal 29 Juni 2008. Jalan sehat dan khitanan masal menjadi puncak acara peringatan.

Acara jalan sehat ditandai dengan pelepasan balon oleh Walikota Salatiga, John M. Manoppo, S.H. Sedangkan bendera start dikibarkan Kapolres Salatiga, AKBP Ahmad Haydar, M.M. Selain ribuan masyarakat, pejabat Pemerintah Kota Salatiga, muspida plus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat tampak turut jalan sehat.

Peringatan HUT Bhayangkara kali ini dibarengkan dengan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI). Kapolres Salatiga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang mengikuti acara tersebut. Dijelaskannya, peringatan HUT ke-62 Bhayangkara kali ini sengaja dilaksanakan dengan rangkaian jalan sehat, khitanan masal, hiburan band, nonton bareng Piala Eropa 2008, dan pengajian akbar. ”Hal ini adalah upaya mendekatkan polisi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Lima puluh dua anak menjadi peserta dalam khitanan massal. Sebelum dikhitan, mereka diarak keliling kota dengan dokar. Anak-anak ini juga mendapat bingkisan berupa seperangkat pakaian dan tas sekolah.

Untuk meramaikan acara jalan sehat, tersedia beraneka hadiah berupa sepeda motor mio, mesin cuci dan hadiah hiburan. Hadiah diperoleh dari kerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam Tri Karya, Polres Salatiga, dan masyarakat. Peserta jalan sehat yang beruntung membawa pulang Mio adalah Idzan Fasihah yang juga anggota polwan Satlantas Polres Salatiga.(lux)


Sunatan Massal

Bertempat di Rumah Sakit Paru dr. Aryowirawan (RSPA), Ngawen, 160 anak dari berbagai daerah di Salatiga mengikuti khitanan massal pada Sabtu (5/7). Khitanan massal dipimpin langsung oleh dr. Priyantoro dan dibantu oleh 30 tenaga medis.

Bhakti Sosial ini digelar secara rutin setiap tahun oleh Paguyupan Warga Salatiga (Pawarsa) yang tinggal dan bekerja di Jakarta. Bhakti sosial ini bertujuan meningkatkan silaturahmi antar anggota, berpartisipasi dalam rangka menyambut HUT ke-1258 Salatiga dan memberikan kepedulian terhadap kondisi sosial dan pembangunan kota Salatiga.

Seperti yang diungkapkan Ketua Umum Pawarsa, A. Azis Said, S.E., aksi sosial yang diselenggarakan ini merupakan wujud perhatian kepada warga Salatiga. “Khususnya, yang kurang mampu,” tambahnya. Selain itu, seluruh partisipasi Pawarsa diharapkan dapat meningkatkan SDM Salatiga di berbagai sektor untuk membangun Kota Salatiga.

Pada kesempatan itu, Pawarsa juga menyerahkan bantuan berupa sembilan unit komputer kepada sejumlah sekolah dasar di Salatiga. Pawarsa juga menyerahkan kaos dan bola kepada tim PSISa (Persatuan Sepak Bola Indonesia Salatiga).(indy)


Elisha Bagi Paket Sembako

Dalam rangka HUT ke-4, radio Elisha FM membagikan 200 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu. Pembagian tahap pertama digelar di RW 11 Ngebrak, Kelurahan Sidorejo Lor.

Warga yang turut hadir di tempat tersebut sontak gembira, karena selain mendapatkan bingkisan juga dihibur pertunjukan organ tunggal. Ada pula doorprize berupa uang bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan pembawa acara.

Station Manager Elisha FM, Dany Chandra, mengungkapkan, di ulang tahun yang ke-4 ini, Elisha FM ingin mengadakan kegiatan yang berguna bagi masyarakat. “Ini (kegiatan) tidak lain adalah untuk berbagi rasa bersama warga yang kurang mampu,” jelasnya. Ngebrak dipilih sebagai pusat kegiatan pembagian paket sembako sekaligus merupakan tempat puncak perayaan ultah Elisha.

Dany menyerahkan sembako secara simbolis kepada Edy Susilo H yang bertindak sebagai perwakilan Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana (Dinkessos dan KB). Dalam sambutannya, Edy mengucapkan selamat atas ulang tahun Elisha FM. “Saya sangat berterima kasih atas prakarsa mulia ini,” tambahnya.

Dany menambahkan, selain membagikan sembako di Ngebrak, Elisha FM juga akan mengadakan acara serupa di Noborejo. “Selain itu, kami juga akan membagikan paket tersebut kepada pengemis yang dijumpai di sepanjang jalan,” tegasnya.

Kepala Seksi Penerangan Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga, Wiarso, B.A., juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian Elisha FM kepada warga kurang mampu. “Radio adalah media yang murah dan diminati masyarakat karena fungsinya sebagai media informasi. Tentunya program sosial semacam ini pun ditunggu masyarakat,” ulasnya.(lux)


PSISa Jr Ke Tingkat Nasional

PSISa Jr bertandang ke Palembang. Klub sepak bola andalan Kota Salatiga ini akan behadapan dengan tiga klub dari Sumatera. Tim dilepas langsung oleh Walikota Salatiga John M. Manoppo, S.H., di Ruang Sidang Pemkot Salatiga (4/7).

Tim yunior nantinya akan berhadapan dengan kesebelasan Persimura (Musi Rawas, Sumatera Selatan), Persitat Yunior Tanjung Barat (Jambi), dan Persilas Yunior (Lampung). Sesuai jadwal, pertandingan digelar pada tangal 18-22 Juli 2008. Wakil Manager PSISA Jr, Kustadi Danuri, optimis timnya akan menangguk kemenangan. ”Meskipun belum mengetahui peta kekuatan lawan, kita yakin akan menang. Secara kasat mata, kemampuan kesebelasan dari Jawa lebih unggul,” ungkapnya.

Semenatara, Manager PSISA Jr yang baru, Yulianto, S.E, M.M., menjanjikan bonus. Jika menang dalam bertanding tim akan mendapat lima juta rupiah dan apabila seri mendapat setengahnya. ”Jika menjadi juara group, bonus akan ditambah lagi,” tegasnya. Oleh karena itu, Yulianto berharap, semua anggota tim mempersiapkan diri dengan baik. ”Berkonsentarilah untuk meraih kemenangan. Segala sesuatu yang dibutuhkan biar kami bersama bapak-bapak yang lain yang memikirkan,” lanjutnya.

Turut hadir dalam pelepasan tersebut adalah Ketua DPRD Kota Salatiga, Sutrisno Supriantoro, S.E. beserta sejumlah staf DPRD yang masuk dalam tim manager PSISA Jr. Mereka adalah Kustadi Danuri, S.H., Asadullah Muntakhob, M. Fathurrahman, S.E., Totok Suprapto, Tony F.R. Wakum, Sugiyanto, dan Suniprat.(lux)


Seminar Nasional Pendidikan

Kantor Pemasaran Suara Merdeka Salatiga bekerja sama dengan PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Salatiga serta Dewan Pendidikan menggelar seminar Pendidikan.

Narasumber forum ilmiah tersebut adalah Manajer PT PLN APJ Salatiga, M. Risbudiharta, S.E., dan Konsultan dari Badan Standar Nasional Pendidikan, Prof. DR. Mungin Eddi Wibowo, M.Pd.,. Narasumber lainnya adalah Konsultan USAID sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Salatiga, Drs. Bambang Suteng Sulasmono, serta anggota tim Penilai Pengembang Profesi Guru, Drs. Mulyadi H.P. Bertindak sebagai moderator adalah Drs. Benny Ridwan, M.Hum. dari Dewan Pendidikan.

Seminar pendidikan yang digelar di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga (14/6) ini mengangkat tema Profesinalisme dan Kompetensi Guru di Era Sertifikasi. Lima ratus peserta yang hadir berasal dari dunia pendidikan, baik guru maupun kepala sekolah. Sebelumnya, panitia sempat menolak 350 pendaftar. Panitia juag menyediakan doorprize yang berasal dari panitia dan sponsor, seperti Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia (FKGBI), Gas Domestic Region III, AKLI Salatiga, dan Bank Jateng.

Sebelum seminar, manager PT PLN APJ Salatiga mengampanyekan hemat energi. “Berhematlah dalam menggunakan energi, termasuk listrik,” pinta Risbudiharta S.E.

Menurut Prof. Mungin, sertifikasi guru akan membentuk guru yang profesional, yaitu guru yang minimal telah memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi. Mereka yang memiliki sertifikasi akan memperoleh tunjangan profesi pendidik, yang diharapkan bisa membuat mereka berkinerja optimal dan pada gilirannya akan mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas.(lux)


Senam Bersama Listrik Mati

Diluar kebiasaan, Kantor Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga menggelar apel pagi bersama. Sayangnya, apel yang dipimpin langsung oleh Sekda Kota Salatiga ini terganggu oleh listrik yang tiba-tiba mati.

Apel istimewa yang diadakan pada 3 Mei lalu ini dihadiri seluruh PNS (pegawai negeri sipil) se-Kecamatan Sidomukti, TNI, dan Polri. Apel dilanjutkan senam aerobic bersama. Di tengah senam berlangsung inilah listrik mati akibat pemadaman bergilir oleh PLN. Tak kurang akal, panitia pun menggunakan tape mobil kecamatan.

Dalam sambutannya, Sekda berpesan agar aparat kecamatan dan kelurahan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ”Kecamatan dan kelurahan adalah ujung tombak pemerintah. Jangan sampai ada kesan pemerintah ogah-ogahan dalam melayani masyarakat,” pesannya.

Sedangkan Kepala Kecamatan Sidomukti, Nunuk Indarti, S.Pd. M.Si. menjelaskan, apel pagi bersama semacam ini sudah dilaksanakan sejak dulu. “Namun, ini pertama kalinya dihadiri Sekda secara langsung,” jelas Nunuk.

Nunuk menambahkan, apel pagi bersama juga bermanfaat untuk menjalin kebersamaan sesama PNS, TNI, dan Polri di tingkat kecamatan. Harapannya, keakraban yang terjalin akan memudahkan kordinasi dalam melaksanakan pekerjaan.(lux)


JAMKESMAS Segera Didistribusikan

Kartu Jaminan kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Kota Salatiga segera diberikan kepada maysyarakat. Secara simbolis oleh Franky P.A. Kepala Cabang PT. Askes Cabang Salatiga Boyolali dan Klaten menyerahkan Kartu kepada Sekretaris Daerah Kota Salatiga Dra. Sri Sejati K, MM. Penyerahan dilaksanakan di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga pada 24 Juni 2008.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kecamatan dan Kepala Kelurahan se Salatiga. Tampak pula kepala Dinas Kesehatan Suryaningsih, M. Kes. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana, Drs. Susanto, M.Si serta tim dari PT. Askes.

Dalam sambutannya Sekda menjelaskan bahwa kartu Jamkes ini merupakan model Askeskin yang baru. “ Kartu baru Jamkesmas ini berjumlah 34.000 sesuai dengan jiwa pemeroleh. Jumlah ini sudah tertuang dalam Surat Keputusan Walikota Salatiga yang mulaya diajukan kepada PT. Askes dan akhirnya diterimakan kartu sujumlah sekarang ini. Dapat dikatakan Jamkeskin adalah model Askeskin yang baru” papar Sekda.

“Harapan ke depan adalah di tahun 2010 Salatiga mampu mewujudkan cita-cita menjadi kota sehat. Ini tidak lain karena Dinas Kesehatan telah mencanangkan Kelurahan Siaga, serta di kota ini juga terdapat Forum Kota Salatiga Sehat (FKSS)” tambah Sri Sejati.

Setelah penyerahan kartu Jamkesmas dari PT. Askes, Sekda menyerahkan langsung kepada perwakilan Camat Sidomukti. Kemudian dilanjutkan perwakilan 4 kelurahan. Selain penyerahan kartu Jamkesmas, diadakan pula sosialisasi oleh Kepala Cabang PT. Askes juga memberikan sosialisasi tentang program Jamkesmas ini. “Setelah kartu ini didistribusikan ke Kelurahan, harapannya pada tanggal 30 Juni ini data segera dikembalikan kepada Dinas Kesehatan yang dilanjutkan ke PT. Askesmas. Hal ini adalah untuk laporan kepada PT. Askes Pusat dan Departemen Kesehatan” harap Franky.

Namun Lurah Mangunsari, Siti Sulami memberikan masukan bahwa data tersebut tidak mungkin. “Kami tidak mungkin bekerja dengan waktu singkat ini. Kesulitannya adalah kami dilapangan mengalami kesulitan dalam memilih dan menyaring tiap warga yang akan diberi” komentar Siti Sulami.(lux)


Walikota Salatiga Lepas Kontingen PON Salatiga

Nuansa biru mewarnai acara pelepasan kontingen PON Salatiga yang ikut mewakili Jawa Tengah di Kalimantan Timur. Seragam yang dikenakan atlet asal Salatiga memang berwarna biru, mulai training, jaket, hingga topinya.

Sejumlah 29 atlet dan official (petugas resmi) ikut ambil bagian dalam kegiatan empat tahunan tersebut. Adapun cabang olah raga yang diikuti kontingen Salatiga antara lain tenis meja, atletik, karate, sepak takraw, tenis, bola basket, bola voli, senam, dan taekwondo.

Walikota mengharapkan agar semua atlet dan official yang notabene duta kota Salatiga dapat menunjukkan sikap, perilaku dan tentunya prestasi yang baik sehingga dapat membawa nama Kota Salatiga di taraf Nasional. Walikota tidak menampik banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi prestasi atlet. Tetapi, para atlet harus memusatkan perhatian pada pertandingan yang diikutinya. “Para atlet harus berkonsentrasi penuh pada cabang olah raga yang diikuti dan tidak perlu memusingkan masalah akomodasi karena semuanya sudah ada yang menangani,” pesannya.

Acara pelepasan tersebut diselenggarakan pada Selasa 1juli 2008 di ruang sidang II pemkot Salatiga.(dji)


Seminar Manajemen Usaha Daerah

Badan Penanaman Modal dan usaha Daerah (BPMPUD) Kota Salatiga berupaya membekali para pelaku usaha lokal. Caranya, mereka mengadakan seminar manajemen usaha darerah.

Seminar yang diselenggarakan di Ruang Sidang Pemkot Salatiga ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama adalah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Hari Sunarto, S.E., M.B.A., PHD, yang memaparkan makalahnya yang bertema mengelola bisnis dan mengelola ekonomi Salatiga. Narasumber kedua adalah Direktur PDAM Kabupaten Kebumen, Drs. Prabowo, M.M., yang menjelaskan pentingnya KPS (kerja sama pemerintah swasta). Narasumber berikutnya adalah Direktur Bank Jateng Cabang Salatiga, Djoko Acmad P, S.H., M.H., yang menyampaikan materi Bisnis Perbankan. Sedangkan yang terakhir menyampaikan makalah adalah Direktur PT. Putra Perwiratama Kota Salatiga, Yulianto, S.E. M.M., yang menyampaikan materi Pemasaran Bisnis Jasa Konstruksi.

Menurtu Prabowo, KPS memungkinkan pelayanan maksimal terhadap masyarakat yang berlangganan PDAM. KPS bukan berarti bahwa perusahaan daerah diswastanisasi. “PDAM sebagai penyedia air/barang sedangkan pihak swasta menjadi operatornya,” jelasnya Prabowo. Jadi, KPS merupakan kerja sama murni.

Sementara, Sunarto menjelaskan bermacam karakter seorang manager/ pimpinan perusahaan dalam mengelola usahanya. Ada perbedaan antara perusahaan Jepang dan Eropa. “Perusahaan di Jepang memandang karyawannya sebagai aset, mereka diberi kewenangan untuk berpikir demi efisiensi dan kemajuan perusahaan,” terangnya. Sedangkan perusahaan Eropa kebanyakan tampil layaknya raja yang otokratik.

Yulianto menitikberatkan penjelasannya pada teknik dan strategi pemasaran. “Strategi pemasaran yang kami lakukan ditekankan pada pemberian nilai tambah (added value) pada produk yang dihasilkan dan menciptakan hubungan kemitraan dengan pengguna jasa,” ungkap ketua HIPMI Salatiga ini. Selain itu, perusahaan juga berusaha meningkatkan kualitas produk dan volume penjualan serta memberikan kepuasan pelanggan.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni itu dihadiri oleh Asisten II Ekbang dan Kesra, Priyo Soedharto, S.H., yang sekaligus mewakili Walikota Salatiga membuka acara.(lux)


Kunjungan Bala Kesehatan

Sepuluh perwakilan Pengurus Pusat Bala Keselamatan (PPBK) menemui Walikota Salatiga di ruang kerjanya (16/6). Pertemuan itu juga dihadiri Kabag Sosial dan Kepala Kantor Inkom.

Rombongan PPBK memberitahukan bahwa Bala Keselamatan akan mengadakan Rapat Kerja Pimpinan Bala Keselamatan Teritori Indonesia pada 16-19 Juni 2008 di Hotel Quality Wahid. Bala Keselamatan adalah organisasi yang sampai sekarang telah memberikan pelayanan rohani, pelayanan kesehatan, pelayanan sosial, dan pelayanan pendidikan.

PPBK mengharapkan Walikota berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka rapat kerja tersebut. Pada kesempatan itu, kedua belah pihak saling menukar cinderamata.(shk)


Pilgub Jateng di Kota Salatiga

Kota Salatiga tak mau ketinggalan dalam menyukseskan jalannya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. warga dapat menyalurkan aspirasinya dalam pilgub yang berlangsung serentak pada 22 Juni lalu itu melalui 305 TPS yang tersedia. Total, 121.988 warga Kota Salatiga yang tersebar di 4 kecamatan menggunakan hak pilihnya.

Walikota Salatiga sebagai warga Jawa Tengah juga tidak ketinggalan untuk menentukan pilihan. Bertempat di TPS 4 Kelurahan Salatiga, John M. Manoppo, S.H. beserta keluarga ikut menunggu giliran menentukan pilihan mereka.

Setelah itu, disertai muspida, KPU, dan Panwaskot, Walikota Salatiga mengadakan pemantauan di beberapa TPS yang berada di pinggiran kota. Mereka berharap, Pilgub Jateng kali ini dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan damai.(shk)


Kepala Kantor Inkom Baru

Bertempat di Rumah Makan Mina Kencana, Kamis (5/5), berlangsung acara lepas sambut Kepala Kantor Inkom. Drs. Petrus Resi, M.Si. yang dulu menjabat Kepala Kantor Informasi sekarang harus bertugas di tempatnya yang baru yaitu sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga. Sementara yang menggantikannya adalah Ign. Suroso Kuncoro, S.H., M.H. yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Salatiga.

Pada kesempatan itu, selain keluarga besar Kantor Inkom, hadir pula rekan-rekan wartawan dari media masa yang bertugas di wilayah Kota Salatiga. Asisten I yang mewakili Walikota berpesan agar di bawah pimpinan baru, Kantor Inkom dapat meningkatkan kinerja dan tetap menjaga keakraban yang selama ini terjaga.(shk)

Tidak ada komentar:

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's