MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

23 Juli 2009

ARTIKEL; Konsep Dasar Program Outdoor dan Fun Game Activities

Saat ini situasi persaingan global yang semakin keras dan tajam kian merebak, membongkar berbagai pembatas antar negara sehingga aliran dana, informasi, dan sumber daya lainnya bebas mengalir ke mana saj amengikuti hukum ekonomi. Secara langsung atau tidak, situasi tersebut mengharuskan kita lebih memperhatikan pelatihan dan pengembangan SDM sebagai salah satu aset paling mendasar yang melekat pada organisasi. Dengan demikian, SDM tersebut mampu bersaing dengan para pesaing yang datang tak terbendung dari berbagai tempat di belahan dunia lainnya.

Namun disisi lain, harus disadari bahwa SDM merupakan sumber daya unik yang agak berbeda dengan sumber daya yang lain. Hal ini disebabkan oleh hal –hal sebagai berikut : 1. SDM dikatakan unik karena diantara mereka tidak ada yang “persis sama satu dengan yang lain”, sekalipun mereka kembar identik. Secara individual, mereka pasti tetap mempunyai perbedaan; 2. Jika SDM memperoleh perlakuan yang pas, maka hasil kerjasama mereka bisa menghasilkan efek sinergi, yaitu suatu efek hasil pertambahan nilai yang tidak mengikuti deret tambah (1 + 1 = 2), tetapi mengikuti derat ukur sehingga hasilnya menjadi jauh lebih besar (1 + 1 = 7…, dan lain – lain); 3. Pada dasarnya, SDM mempunyai potensi “konstruktif dan destruktif” yang sama dahsyatnya. Potensi yang akan muncul pun sangat tergantung dari bagaimana cara memperlakukan mereka; 4. Apabila unsur sumber daya yang lain bisa dievaluasi, aspek SDM ini justru kebalikannya. Mereka sangat membutuhkan “reapresiasi” mengikuti jalannya waktu.

Oleh karena itu, sudah saatnya mencari pendekatan lain yang bisa dilakukan untuk melatih dan mengembangkan potensi SDM secara lebih efektif dan efisien. Dalam upaya itulah, pendekatan outdoor dan fun games activities training menjadi salah satu alternatif jalan keluar yang patut dipertimbangkan. Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan suatu program yang kompleks serta membutuhkan berbagai teknik dan keluwesan. Pendekatan pelaksanaannya pun harus dilakukan dengan penuh kebijakan. Berbagai ciri, sifat, perilaku, dan karakteristik orang dewasa / pekerja serta berbagai tuntutan dalam organisasi yang dinamis dan berkembang cepat memang menghasilkan kombinasi lingkungan kerja yang khas. Sementara itu, tekanan iklim kompetisi global memaksa kita untuk memberdayakan aset sumber daya manusia yang menjadi salah satu kunci penentu keberhasilan suatu organisasi dalam kancah persaingan di masa mendatang.

Berkaitan dengan gambaran kondisi di atas itulah, adanya pendekatan outdoor training membawa angin segar. Sifatnya yang luwes membuatnya dapat dibawakan dengan cara terpisah – pisah maupun terintegrasi, mudah diselaraskan dengan berbagai topik pembahasan, dan secara alamiah lebih cocok sebagai pola proses pembelajaran orang dewasa karena menjanjikan alternatif pemecahan masalah. Pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa / andragogi (adult learning), khususnya bagi mereka yang telah berkecimpung di tempat kerja, tentu memerlukan pola dan pendekatan yang bersifat khusus. Berdasarkan pengalaman dan teori, proses pembelajaran orang – orang dewasa mempunyai ciri – ciri sebagai berikut (Robert Pikes, Creative Training Technique, 1992). 1. Orang dewasa itu seperti “bayi”, hanya badannya saja yang besar; 2. Umumnya orang dewasa “tidak akan membantah” suatu pendapat asal selaras dengan pemahaman da pengalamannya sendiri; 3. Dalam hal belajar, orang dewasa cenderung ingin cepat, mudah, dan praktis karena pada umumnya mereka sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya sehingga hampir selalu merasa kekurangan waktu; 4. Keberhasilan proses pembelajaran orang dewasa umumnya harus selaras dengan faktor fun and enjoyment yang mereka peroleh dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangannya; 5. Di sisi lain, sebenarnya orang dewasa adalah makhluk yang cerdas dan cepat belajar asal kebutuhan itu datang dan tumbuh dari dorongan kebutuhannya sendiri; 6. Secara umum, ditunjang oleh pengalaman dan tingkat kedewasaan pribadinya, orang dewasa bisa belajar dari siapa saja. Selain itu, mereka juga bisa belajar dalam suasana formal maupun informal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa agar efektif dan efisien, salah satu alternatif pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa sebaiknya dilakukan melalui pendekatan learning by doing/learning by experiencing.
Dalam konsep diatas, proses pembelajaran dilaksanakan melalui empat tahapan sebagai berikut : 1. Adanya Suatu Aktivitas, Para peserta terlibat secara fisik, intelektual, maupun emosional dalam upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan; 2. Adanya Proses Diskusi, Para peserta tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar kelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman pemahaman aspek yang sedang dipelajari; 3. Adanya Proses Perenungan, Secara individual, para peserta didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka sehari – hari.4. Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan, Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai keahlian yang baru saja didapatkan para peserta.

Dalam aspek inilah sesungguhnya pendekatan pelatihan dan pengembangan SDM melalui program outdoor dan fun games activities memiliki landasan persamaan. Selain memiliki kesamaan landasan dengan tuntutan pola pembelajaran untuk orang dewasa / andragogi program ini juga memiliki beberapa manfaat dan kelebihan lain. Beberapa manfaat pokok yang dapat diperoleh melalui pendekatan ini adalah sebagai berikut :

Alam Terbuka sebagai Sarana Kelas
Penggunaan setting alam terbuka sebagai sarana kelas memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran secara menyeluruh dan sekaligus membebaskan para peserta dari himpitan suasana dan ritme rutinitas kerja yang biasa mereka alami.

Suasana alam yang segar dan asri, suara kicauan burung, desir air, atau bisikan angin juga dapat mendorong intensitas keterlibatan para peserta, baik secara fisik, mental, emosional, bahkan mungkin sampai tingkat spiritual mereka terhadap berbagai program yang dibawakan.
Sarana alam terbuka juga dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan bagi para peserta, sebagaimana layaknya seorang anak yang sedang bermain di alam bebas. Situasi ini akan mendukung efektivitas proses pembelajaran, khususnya bagi orang dewasa.

Unsur Bermain sebagai Dasar Pendekatan
Kelas alam terbuka merupakan tempat yang ideal, khususnya untuk melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman / experential learning. Kombinasi aspek lingkungan alam terbuka dan berbagai permainan memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengubah berbagai pola tingkah laku dan kebiasaan kerja sehari – hari melalui proses yang menyenangkan dan penuh kegembiraan.

Pihak yang menang atau kalah maupun penerapan berbagai cara, baik yang benar atau salah, sama – sama memperoleh manfaat dan nilai tambah tanpa harus menderita dengan teguran atau konsekuensi negatif lainnya. Hal itu disebabkan semua dilakukan dengan memasukkan unsur bermain sebagai wahana utama. Aspek kreativitas dalam hal penerapan pola berpikir maupun cara bertindak yang baru dan orisinil biasanya akan muncul secara spontan dan mengalir sejalan dengan proses interaksi dan interrelasi di antara peserta.

Aspek Kerja Sama Kelompok
Program outdoor dan fun games activities ini menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama kelompok yang merupakan elemen vital dalam berorganisasi. Berbagai permainan yang dibawakan bisa diarahkan secara khusus untuk hal – hal tertentu, misalnya meningkatkan proses komunikasi, pemecahan masalah, kreativitas, pengambilan keputusan, aspek trust, saling memahami, menghargai perbedaan, dan lain – lain. Namun sesungguhnya, pendekatan ini mengajarkan cara membina hubungan kerja sama kelompok yang lebih baik. Dalam dunia olahraga atau musik, aspek ini selalu dijadikan sasaran yang harus dicapai. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, secara bertahap elemen – elemen kemampuan individu dan inisiatif dipadukan dalam kelompok, atau bisa pula melalui proses coba – coba. Efektivitas kelompok sesungguhnya adalah seberapa baik berbagai bakat dan keterampilan perorangan dimanfaatkan, digabungkan, dan diseleraskan secara harmonis. Jadi pada dasarnya, tingkat harmonisasi sangat tergantung pada pola trust, ketepatan waktu, dan bagaimana pengembangan pola interaksi di antara para anggotanya. Berdasarkan pengalaman, pola ini dapat berkembang dengan baik dalam kondisi praktek yang aman, memungkinkan adanya sistem coba – coba, dan dianggap sebagai peluang untuk penerapan pola bermain yang menyenangkan, tanpa harus mengalami kerugian yang sebenarnya. Pola outdoor dan fun games activities ini benar – benar cocok untuk penerapan konsep diatas.

Aspek Pengembangan Skenario
Salah satu keunggulan lain dari penggunaan pendekatan ini adalah kemungkinan membangun berbagai macam situasi dan problematika seperti dalam metode kasus.
Melalui cara ini, skenario spesifik tersebut bisa disajikan secara lebih hidup, nyata, dan tidak abstrak. Dalam skenario itu dapat dimasukkan sebagai informasi, aturan – aturan khusus, sasaran yang harus dicapai, dan berbagai pembatas yang ada sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

Semakin besar tingkat partisipasi para peserta, proses pembelajaranpun akan semakin baik. Fasilitator bisa mengamati proses tersebut secara mendalam dan pada waktunya memberikan berbagai ulasan, komentar, dan lain – lain yang dapat membulatkan proses pembelajaran.
Kegiatan outdoor dan fun games activites merupakan alternatif atau pilihan yang bisa digunakan dalam upaya mencapai sasaran – sasaran tertentu secara spesifik. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan itu harus disusun atau dirancang secara saksama dan tidak dibawakan hanya sebagai selingan atau sambil lalu saja. Dalam menyusun sasaran penyelenggaraan outdoor dan fun games activities, sebelumnya harus ditetapkan dulu sasaran yang ingin dicapai secara spesifik. Setelah itu barulah mundur ke belakang untuk menyusun berbagai langkah yang diperlukan mulai dari langkah pertama hingga langkah yang paling akhir secara kronologis.

Demikian pula bila Anda diminta menyelenggarakan acara outdoor dan fun games activies selama satu atau dua hari penuh, apa yang harus anda lakukan? Jawabannya persis seperti penjelasan diatas. Pertama – tama, lakukan diskusi yang cukup mendalam dengan user / pihak yang meminta bantuan, khususnya untuk mengetahui apa sesungguhnya sasaran yang ingin mereka capai melalui pelaksanaan program outdoor tersebut? Ada baiknya tanyakan juga berapa lama waktu yang disediakan, jumlah orang yang terlibat, bagaimana komposisi laki – laki dan perempuan, serta berbagai informasi penting lainnya.

Dalam proses perencanaan harus dipertimbangkan berbagai elemen informasi tentang waktu, jumlah, tempat, komposisi orang yang akan terlibat, dan lain – lain. Jangan lupa melihat tempat / arena tempat program akan dilaksanakan. Berdasarkan kondisi lapangan, ada kemungkinan anda harus mengubah / menyesuaikan rencana agar lebih sesuai dengan kondisi setempat. Salah satu manfaat dari pelaksanaan program outdoor dan fun games activies adalah adanya proses self discovery peserta dalam berbagai permainan dan pengalaman yang telah dilakukan.

Untuk itu, fasilitator harus bisa membantu peserta mempermudah pelaksanaan program tersebut dengan menyiapkan berbagai formulir alat bantu. Untuk lebih memeriahkan acara outdoor dan fun games activities, khususnya bila pesertanya cukup banyak, kadang – kadang perlu diadakan semacam kompetisi di antara kelompok peserta. Fasilitator harus menyiapkan alat bantu agar dalam pelaksanaan nanti, proses penilaian antar kelompok bisa berjalan dengan lebih fair dan objektif.

Untuk melatih objektivitas dan fairness di antara kelompok, biasakan agar setiap kelompok juga ikut menilai prestasi dan hasil karya kelompok lain secara obyektif. Caranya, setiap kelompok diberi formulir penilaian (lihat lampiran), misalnya penilaian kelompok 1 untuk semua kelompok. Kelompok 1 wajib menilai hasil karya kelompok lain secara objektif dan fair. Kelompok yang lain pun menggunakan formulir yang sama untuk memberikan penilaian terhadap prestasi dan karya semua kelompok. Dengan demikian, proses belajar untuk menjadi objektif akan bergulir secara alamiah.

Program outdoor dan fun games activities dapat disarikan menjadi beberapa kesimpulan sebagai berikut: Program outdoor dan fun games activities ini hanya merupakan salah satu dari berbagai wahan / alat / cara yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada kelompok orang tertentu.

Mengingat sifatnya yang khas dan lentur / fleksibel maka cara ini dianggap cukup tepat untuk melakukan variasi dalam proses pembelajaran bagi orang dewasa / konsep andragogi. Secara umum, konsep outdoor dan fun games activities mempunyai empat ciri pokok, yaitu : 1. adanya rangkaian aktivitas / kegiatan; 2. adanya proses perenungan / self discovery / analogi; 3. adanya proses diskusi kelompok / proses pemerkayaan; 4. adanya perencanaan perbaikan di masa yang akan datang.

Seperti halnya kegiatan yang lain, pelaksanaan program outdoor dan fun games activities ini bukanlah pekerjaan sepele yang dapat dikerjakan sambil lalu. Agar dapat berlangsung dengan sukses, program ini harus mengikuti kaidah – kaidah umum, yaitu melakukan proses perencanaan dan pengendalian. Untuk memudahkan pelaksanaan, biasakan untuk menerapkan proses berpikir terbalik agar dapat menggambarkan sasaran secara utuh dan bulat.

Begitu pula dilingkungan sekolah sangatlah “pantas” menyelenggarakan kegiatan outdoor dan fun games activities untuk kelompok guru disekolah atau kelompok MGMP / MGBK, dengan tujuan sebagaimana yang telah terurai diatas, agar mereka lebih fresh, enjoy, melupakan beban – beban rutinitas yang standar, melepas “atribut profesinya” dalam waktu sementara.
Terlebih untuk para siswa dikelompok tingkatan manapun akan sangat bagus dampak kedepannya, atas dasar pemikiran bahwa siswapun tidak kalah jenuhnya dengan dijejali berbagai bongkahan ilmu yang kian hari kian tiada habisnya.

Mereka semua sangat baik untuk melakukannya demi suksesnya proses belajar mengajar didalam / di luar kelas dan demi tercapainya tujuan pendidikan Indonesia. Adapun waktu yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah saat jeda semester atau akhir tahun ajaran.
Sebagai kesimpulan terakhir, perlu diingat bahwa outdoor games berbeda dengan outbond games. Pada outdoor dan fun games activities ini, aspek kebugaran dan daya tahan fisik bukan menjadi sasaran pokok. Oleh karena itu, jenis – jenis permainannya pun terdiri dari berbagai permainan yang sifatnya ringan, menyenangkan dan beresiko rendah.

*Penulis adalah : Guru Pembimbing
SMA Negeri I Salatiga

Tidak ada komentar:

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's