MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

25 Maret 2008

Legenda


Kalimangkak Yang Anti Gong


Anda pasti pernah melewati Jalan Kalimangkak. Sekarang ini, Jalan Kalimangkak memang sudah cukup ramai. Suara mesin kendaraan bermotor juga sudah menjadikan jalan tersebut bising.


Namun, siapa mengira, pada jaman dulu, Jalan Kalimangkak adalah jalan yang sepi dan dikenal angker. Jalan sepanjang 400 meter di Kelurahan Sidorejo ini, dulunya, hanyalah jalan kecil dengan tatanan batu berjajar tiga. Sudah sempit, jelek, penuh batu, angker pula.


Di malam hari, keadaan yang sepi itu semakin mencekam karena tidak ada penerangan jalan. Suasana ini diperparah dengan adanya petilasan makam mbah Mangkak yang dianggap sebagai tokoh sakti dan menjadi nama jalan tersebut. Wajar, kalau banyak orang yang tidak berani melalui jalan ini sendirian di malam hari. Pasalnya, mereka khawatir akan menjumpai berbagai kejadian aneh yang sulit diterima akal sehat.


Warga di wilayah ini memiliki kepercayaan yang unik. Menurut mereka, setiap warga yang memiliki hajatan tidak diperkenankan menampilkan hiburan wayang kulit, reog, atau karawitan. Larangan yang tak tertulis ini, sudah barang tentu, dipatuhi oleh warga.


Percaya atau tidak, menurut Haji Faizal Karwanes, warga setempat, larangan ini sudah terbukti. Salah satunya adalah ketika ada warga yang nekat menampilkan hiburan wayang kulit saat pesta pernikahan anaknya. Tanpa dinyana, ”Pengantin yang bersangkutan hilang,” kata Karwan ketika ditemui wartawan Hati Beriman. Ketika diketemukan, si pengantin pulang tinggal nama.


Kepercayaan ini tak lepas dari adanya petilasan makam mbah Mangkak yang, menurut cerita, berkulit mangkak (kusam). ”Di sinilah makam mbah Mangkak,” ungkap Faizal sambil menunjuk sebuah makam di bawah pohon Wuni. Di sekitarnya ada sumber air berukuran 1,5 meter kali 1 meter dengan kedalaman 1 meter. Lokasi makam dan sumber air berdekatan dengan Hotel Kalimangkak. Sumber air ini dimanfaatkan warga setempat karena airnya jernih dan tidak pernah kering dalam situasi apapun.


”Saya juga pernah mengalami kejadian yang membingungkan di sekitar jalan ini,” ungkapnya. Pada tahun 1979, Karwan naik sepeda motor dari arah Jalan Imam Bonjol menuju rumahnya melalui Jalan Kalimangkak. Di tengah Jalan Kalimangkak, tepatnya di dekat makam mbah Mangkak, mesin kendaraannya tiba-tiba mati sendiri.


Otomatis, dia pun menjadi bingung. ”Saya berusaha tenang sehingga akhirnya tahu bahwa saya harus memutar arah ke selatan dengan menuntun kendaraan agak jauh dari lokasi makam,” jelasnya. Ternyata, sepeda motor bisa dihidupkan lagi. Karwan pun memutar lewat Kauman menuju jalan Diponegoro dan masuk jalan Kalimangkank lagi tanpa melewati makam.


Masyarakat sekitar jalan yang masuk Kampung Sinoman Tempel itu sampai sekarang tidak berani melanggar larangan tersebut. Bahkan, semakin hari, rasa kekeluargaan mereka semakin meningkat dengan mengadakan pengajian sambil beranjangsana. Pengajian ini biasanya diadakan oleh ibu-ibu Basis setiap malam Jumat, sebulan sekali, di rumah salah satu warga secara bergantian. Acara pengajian seperti ini jugalah yang kerap diadakan setiap ada warga yang memiliki hajatan.


Sementara itu, petilasan makam mbah Mangkak yang berupa dua batu itu, saat ini menjadi tempat ziarah bagi banyak orang. Setiap malam Jumat, ada saja orang yang pergi ke petilasan itu dengan berbagai keperluan. Bahkan, ada pula yang meminta rejeki.


Adanya pengaspalan jalan pada tahun 1981 telah mengubah suasana jalan tersebut. Jalan Kalimangkak menjadi lebih lebar dan dapat dilalui mobil. Malam hari pun tak segelap dulu karena sudah ada penerangan jalan. Jalan yang sepi itu, kini ramai.*

Potensi


Tahu Halus Tanpa Formalin


Tahu adalah salah satu makanan yang tak asing bagi kita. Selain sebagai lauk, tahu juga sering kita jumpai sebagai kudapan.


Salah satu produsen tahu di Kota Salatiga adalah Tahu “TM”. Pabrik tahu milik Istianto ini mulai beroperasi pada tahun 1999. Dengan Rp 25 juta sebagai modal awal, Pak Is, begitulah ia biasa disapa, memulai usaha produksi tahunya. Dari Rp 25 juta itu, Rp 15 juta dia gunakan untuk membuat pabrik tahu kecilkecilan. Sisanya, dia gunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang diperlukan untuk proses pembuatan tahu putih. Semula, usaha ini ia jalankan bersama Tumijan, ayahnya.


“Saya mendirikan pabrik tahu di Kadipurwo, Senjoyo Bener, Kecamatan Tengaran,” ungkapnya pada wartawan HB. Ditambahkannya, ini karena limbah tahu sangat mengganggu masyarakat, Memang, pabrik tahu ini letaknya tidak di sekitar tempat tinggal Pak Is yang berada di Rekesan, Nanggulan, Salatiga.


“Setelah jadi, barulah tahu-tahu itu dibawa ke rumah saya untuk dikemas,” lanjutnya sambil membungkus tahu. Selain untuk mengemas tahu, kediamannya juga digunakan untuk mengolah tahu menjadi beberapa produk turunannya. Beberapa produk itu adalah rolade tahu, tahu bakso, tahu asin, dan tahu isi telur.


Dari berbagai produk tahu itu, produk unggulan Tahu “TM” adalah tahu kupas atau tahu halus. Bedanya dengan tahu yang lain adalah kedelai dikupas terlebih dahulu sebelum masuk proses pembuatan tahu. Selain itu, penampilan tahu juga lebih bagus, rasanya lebih enak, dan teksturnya lebih halus.


Dalam menjalankan usahanya Pak Is dibantu empat orang karyawan dari luar yang bekerja di pabrik dan ibu serta istrinya yang bekerja di rumah. Karyawan bekerja sejak pukul 04.00 WIB sampai selesai. “Tak jarang, kami bekerja sampai malam,” ujarnya.


Setelah semua pekerjaan selesai, pagi harinya, Pak Is memasarkan tahunya di Pasar Pagi, Salatiga, sampai pukul 09.00 WIB. Selain itu, Tahu “TM” juga melayani pesan-antar untuk pemesanan minimal seharga Rp 20 ribu. Pelanggannya cukup banyak, di antaranya adalah Rumah Makan Minang Kencana, Rumah Makan Prasmanan, dan Rumah Makan Mulya.


Sebagai pengguna kedelai, Tahu “TM” yang memiliki nomor ijin usaha PIRT No. 2153322100081 ini tak terhindar dari dampak kenaikan harga kedelai. Produksinya pun mengalami penurunan. Jika sebelumnya, Pak Is mampu memproses sekitar 1,5-2 kuintal kedelai untuk dibuat menjadi tahu dalam satu hari, akiabt kenaikan harga kedelai, Pak Is hanya mampu memproses 80 kilogram sampai satu kuintal kedelai per hari. Meskipun demikian, harga tahu Tahu “TM” masih tetap terjangkau. Dengan uang Rp 600, kita sudah mendapat satu biji tahu halus atau tahu kupas. Tahu asin takoa ukuran kecil, sedang, dan besar, masing-masing dijual seharga Rp 300, Rp 350, dan Rp 400 per biji. Sementara itu, rolade tahu dijual dengan Rp 2.500 per biji, tahu bakso Rp 3.500 per bungkus yang berisi 10 biji. Semua produk ini sudah dibumbui sehingga siap digoreng. Selain itu, jangan khawatir, Pak Is menjamin bahwa produknya tidak menggunakan formalin.


Keuntungan kotor dari produksi ini berkisar 500800 ribu rupiah per harinya. Jumlah ini digunakan untuk membayar honor empat karyawannya yang bekerja di pabrik, sebesar Rp 50 ribu per hari. Selain itu, keuntungan kotor tersebut juga digunakan untuk membeli bahan baku serta pengeluaran lain yang tidak terduga. Setelah berbagai pengeluaran itu, keuntungan bersih yang didapat Pak Is setiap harinya sekitar Rp 100 ribu.


Demi kesetiaan konsumennya, pria satu anak ini senantiasa menjaga mutu dan kualitas hasil produksinya. Bagi sulung dari tiga bersaudara ini, pelanggan adalah raja. Dia juga selalu menerima kritik dan saran dengan senang hati demi kemajuan usahanya. Pemesanan Tahu “TM” dilayani Pak Istiyanto di Jalan Gumuk Rejo RT 12/09 Rekesan, Nanggulan, Salatiga, telepon (0298) 326949 atau HP 081326284249.(wie)

Tips


Mengatasi Uban



Rambut putih alias uban merupakan gejala adanya gangguan sintesa protein yang seringkali dihubungkan dengan bertambahnya usia maupun faktor keturunan, Namun, ada juga faktor lain yang mempercepat tumbuhnya uban, seperti polusi, kekurangan gizi, kelelahan saraf mata, efek bahan kimia dari penggunaan sampo, dan cat/minyak rambut. Stres dan sakit keras juga dapat menjadi penyebab ubanan. Sudah barang tentu, kedatangan si kilau perak ini tak diharapkan. Untuk mencegah dan mengatasinya, siapa tahu, tips berikut ini ada yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan rambut anda.



  • Usapkan campuran minyak kelapa dan air jeruk pada rambut dan biarkan selama 15 menit, lalu bilas.

  • Ambil secangkir teh yang pekat dan tambahkan satu sendok makan garam. Setelah dingin, tuangkan rata ke rambut dan pijat-pijat kulit kepala. Biarkan selama satu jam, lalu bilas dengan air dingin tanpa sampo.

  • Biji pepaya yang telah matang disangrai sampai kering kemudian dihaluskan hingga menjadi bubuk. Tambahkan 1 sendok makan minyak kelapa lalu aduk sampai rata dan dioleskan pada rambut hingga merata. Bungkus rambut dengan handuk, biarkan selama 1-2 jam, setelah itu bersihkan. Lakukan 1 kali seminggu.

  • Larutkan satu sendok teh garam dapur dalam air kelapa hijau segar. Setelah keramas, usapkan larutan tersebut pada kulit kepala dan helai rambut secara merata. Pijat kulit kepala dengan lembut, diamkan selama 5 menit, bilas rambut hingga bersih, lakukan setidaknya 2 kali seminggu .

  • Ambil daun rambutan secukupnya dan tumbuk hingga halus. Kemudian, tambahkan sedikit air dan aduk hingga rata. Lalu, peraslah airnya dan disaring. Air ini digunakan untuk membasahi rambut. Agar hasilnya maksimal, lakukan tips ini setiap hari hingga rambut terlihat lebih hitam.

  • Lidah buaya dikupas kulitnya, isinya dicuci dengan air dingin, setelah bersih, dapat dijus dengan campuran madu lalu diminum.

  • Olah raga bisa memperlancar peredaran darah di kulit kepala sehingga pertumbuhan rambut bisa lebih sehat, dan hadirnya uban yang terlalu dini bisa dicegah.

  • Memberi nutrisi yang cukup pada rambut. Vitamin A membantu menjaga kesehatan kulit kepala dan membuat rambut lebih bersinar. Vitamin A banyak terdapat dalam sayuran hijau dan buah-buahan berwarna merah dan kuning.


Vitamin B berperan dalam melancarkan produksi minyak untuk menjaga kelembaban dan kesehatan rambut. Vitamin B banyak terdapat dalam sayuran hijau daun, sereal, hati, yogurt, dan pisang. Mineral yang esensial bagi rambut adalah zinc, zat besi, dan copper. Mineral ini banyak terdapat pada daging, ayam, sayuran, telur, biji-bijian, dan makanan laut, Protein, terutama nabati, amat penting untuk menjaga tekstur rambut dan membuatnya tetap bersinar. Banyak terdapat dalam biji-bijian, terutama kedelai.
Selamat mencoba!(ind)

*berbagai sumber

24 Maret 2008

Artikel




Menyingkap Tirai Feng Sui
Oleh: Linda Kusuma Effendy, SE.,MM*)

Saat menyimak infotainment, kita acapkali mendengar istilah feng sui. Sebenarnya apa dan bagaimanakah feng sui?

Feng sui adalah ilmu pengetahuan Cina kuno tentang lingkungan, yang mempelajari bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia, khususnya dalam hal keharmonisan dan kemakmuran. Secara harfiah, feng sui berarti angin dan air. Energi dibawa oleh angin dan disimpan dalam air.
Ilmu metafisik Cina kuno ini memiliki dasar perhitungan yang logis dalam memetakan energi sebuah bangunan. Perhitungan feng sui didasarkan pada sistem tata surya (cosmic). Bumi yang merupakan salah satu planet matahari dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari planet-planet lain yang juga mengitari matahari. Salah satu bukti bahwa sistem tata surya mempengaruhi energi bumi adalah air laut pasang lebih tinggi ketika terjadi bulan purnama. Karena benda-benda langit memiliki siklus yang terpola, maka dimungkinkan untuk mendiskripsikan energi yang dihasilkan secara periodik.
Para arkeolog Cina menemukan beberapa bukti telah digunakannya simbol binatang di tempat-tempat tertentu, kurang lebih 4000 tahun SM (sebelum masehi). Simbol-simbol tersebut disinyalir merupakan wujud penerapan prinsip feng sui. Beberapa ide fundamental feng sui yang muncul sebelum itu adalah prinsip lima elemen, yinyang, dan delapan trigram (Kaisar Fu Shi, 4500 SM). Pada tahun 2700 SM, mulai digunakan kompas (compass magnetic) oleh Kaisar Kuning (Yellow Emperor) untuk memformulakan feng sui.
Sementara itu, ilmu feng sui yang sekarang ini paling populer adalah Feng Sui Bintang Terbang (Xuan Kong Fei Xin/ Flying Star Feng shui). Ilmu ini mulai dikembangkan pada akhir Dinasti Ching (1644-1911) yang tertuang dalam buku Master Sam's Xuan Kong (ditulis oleh Master Sam Chuk Yin). Prinsip flying star yang tertuang dalam buku Master Sam tersebut digunakan sampai sekarang dengan terus diadaptasikan seiring dengan perubahan jaman.
Dewasa ini, feng sui telah semakin diterima di seluruh penjuru dunia. Hal ini karena adanya keterbukaan para master feng sui untuk berbagi ilmu dengan orang lain (di luar kerabatnya). Keterbukaan ini diwujudkan melalui pengajaran secara profesional dan penerjemahan buku feng sui ke berbagai bahasa. Selain itu, kemajuan teknologi komputer, informasi, dan komunikasi merupakan multiplier yang sangat signifikan dalam penyebarluasan ilmu feng sui ini. Bahkan, sekarang ini terdapat banyak software (piranti lunak) feng sui yang sangat membantu dalam menganalisis feng sui (dan ba zi) secara lebih efektif. Adanya software ini merupakan bukti nyata bahwa feng sui bukanlah sebuah agama, aliran kepercayaan, praktik mistik, ataupun sesuatu yang berada di luar batas pemikiran manusia. Hal ini sekaligus menepis adanya anggapan bahwa feng sui merupakan ilmu esklusif milik etnis tertentu.
Feng sui memiliki banyak aliran, namun dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu feng sui bentuk (form feng shui) dan feng sui arah (compass feng shui). Feng sui bentuk berbicara tentang tata letak bangunan secara umum. Beberapa prinsip feng sui bentuk yang sangat populer adalah pintu rumah tidak boleh kena tusuk sate (meski ada perkecualian), ruang makan (lantai 1) tidak boleh berada di bawah kamar mandi/WC (lantai 2), tempat tidur di lantai atas tidak boleh berada di atas kompor di lantai bawahnya, dan lain-lain.
Feng sui arah berbicara tentang distribusi energi di suatu bangunan/ruangan berdasarkan arah hadap (location) dan kapan bangunan tersebut lahir (timing). Penerapan feng sui arah pada sebuah bangunan ini digunakan untuk menetralisasi kelemahan ba zi (baca: pa' che') penghuninya. Oleh karena energi yang terdistribusi memiliki makna dan dampak yang berbeda-beda, analisis feng sui arah terkesan kompleks dan rumit. Kedua aliran feng sui ini sama pentingnya, karena saling melengkapi. Ibarat komputer, feng sui bentuk adalah hardware-nya, sementara ba zi dan feng sui kompas adalah software nya. Jadi, sebuah komputer akan beroperasi secara optimal, jika hardware-nya baik disertai dengan software yang sesuai (compatible).
Feng sui sering dihubungkan dengan kualitas hidup manusia. Dalam filosofi Cina, ada tiga faktor utama yang berperan dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Faktor ini juga sering disebut dengan keberuntungan. Faktor pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut adalah langit, bumi, dan manusia. Faktor bumi dan manusia berada di bawah kendali manusia sepenuhnya.
Faktor langit adalah sesuatu yang melekat dengan kelahiran seseorang yang sudah barang tentu tidak bisa diubah. Misalnya, orangtua, jenis kelamin, suku bangsa, dan lain-lain. Jika seseorang lahir dari keluarga yang sukses (kaya raya), tentu secara relatif kualitas hidupnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang lahir dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. Dalam metafisika Cina, faktor langit inilah yang dikenal dengan nama ba zi. Ba zi bermanfaat untuk mengenali potensi sekaligus kelemahan diri berdasarkan formasi energi yang terbentuk dan melekat pada individu ketika lahir. Peranan metafisika Cina yang lain (akupunktur, Chinese traditional medicine, feng sui) adalah untuk mengeliminasi/menetralisasi kelemahan yang dimiliki seseorang berdasarkan Ba Zi-nya.
Faktor bumi adalah feng sui. Disadari atau tidak, disukai atau tidak, seseorang mendapat pengaruh dari energi lingkungan sekitarnya. Orang yang hidupnya susah, biasanya memiliki rumah yang kotor, pengap, bau, lembab, dan berantakan. Dalam ilmu kesehatan, seorang tidak dapat hidup sehat jika tidak mendapatkan asupan gisi yang baik. Analogi dari hal tersebut, kondisi rumah yang buruk menyebabkan penghuni tidak mendapat 'asupan' energi positif/sehat. Ketiadaan support (dukungan) dari energi rumah tersebut membuat penghuninya merasa tidak nyaman, diliputi kecemasan yang tidak terjelaskan sebabnya, tidak dapat beristirahat dengan baik, mudah marah, mudah sakit, atau tidak betah di rumah. Singkatnya, keharmonisan dan kemakmuran dalam keluarga tersebut akan terganggu. Rumah dengan tatanan energi yang baik, tidak harus mewah dan mahal. Jadi, tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa keadaan rumah yang buruk disebabkan oleh kondisi keuangan yang morat-marit.
Faktor manusia meliputi perilaku (amal ibadah, kerja keras, keuletan, akhlak) dan pengetahuan (pendidikan, pengalaman, ketrampilan). Mau menerapkan feng sui atau tidak juga merupakan faktor manusia karena feng sui merupakan opsi (pilihan).
Feng sui bekerja melalui deteksi energi lingkungan (bangunan, alam). Energi ini memang tidak bisa disentuh, dilihat, dirasakan, ataupun dicium. Energi dalam feng sui ini identik dengan gelombang radio yang juga tidak terlihat, tercium, terasa, dan tersentuh. Meskipun demikian, keduanya diakui ada dari dampak yang ditimbulkannya.
Sejauh ini sering diperdebatkan, apakah feng sui dapat menjadikan seseorang kaya raya? Jawaban singkatnya adalah tidak. Yang bisa dilakukan oleh feng sui adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Seberapa besar peningkatan tersebut, tidak seorang manusia pun yang bisa memastikan. Tetapi, dampak positif feng sui telah terbukti secara statistik, tidak secara matematis.
Memang, setiap menjelang tahun baru imlek, di berbagai kesempatan, muncul isu prospek bisnis dan peruntungan di tahun yang akan datang. Banyak juga yang menanyakan peruntungan seseorang berdasarkan shio mereka masing-masing. Hal seperti ini sering membingungkan orang awam karena akan memunculkan pertanyaan apakah nasib milyaran orang di muka bumi ini hanya terbagi ke dalam 12 kelompok (shio).
Perlu diketahui, setiap tahun memiliki karakteristik dan kekuatan energi masing-masing. Sehingga, sejalan dengan pergantian tahun, energi langit pun berubah. Perubahan energi ini berdampak pada dua faktor keberuntungan, yaitu langit (ba zi) dan bumi (feng sui). Berhubung manusia tidak bisa mengatur perjalanan waktu, maka perubahan energi tersebut merupakan bagian dari faktor langit. Seandainya energi tahunan kurang mendukung sekalipun, manusia masih memiliki dua faktor keberuntungan yang lain (bumi dan manusia). Selain itu, kebiasaan orang menanyakan peruntungan berdasarkan shio tahun kelahiran sebenarnya kurang relevan. Pasalnya, sebenarnya, seseorang memiliki empat shio (tidak hanya shio tahun). Dengan demikian, dampak tahun bagi peruntungan seseorang--apalagi di dasarkan pada shio tahun semata--akan semakin kecil relevansinya.
Adanya peran yang besarnya tidak bisa ditetapkan secara matematis tersebut, menciptakan polarisasi sikap di kalangan masyarakat luas. Ada yang berpendapat bahwa kesuksesan hanya ditentukan oleh faktor manusia, yaitu dengan kerja keras, sekolah yang benar, dan ibadah yang kuat. Pendapat lain menyatakan, faktor bumi (feng sui rumah) memiliki peran mutlak dalam menunjang kesuksesan. Ada juga yang berpendapat bahwa kesuksesan adalah karena faktor langit, yaitu masalah hoki semata. Ada yang menggabungkan faktor langit (hoki) dengan faktor bumi (feng sui), faktor bumi dengan faktor manusia, dan faktor langit dengan faktor manusia. Terakhir, ada sekelompok orang yang mengombinasikan ketiganya (faktor langit, bumi, dan manusia).
Polarisasi sikap merupakan wujud dari kemajemukan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Polarisasi sikap merupakan hal yang wajar terjadi di berbagai wacana sehingga perlu disikapi secara bijaksana. Sikap yang bijaksana diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan pendapat tersebut, sehingga perdebatan dan perselisihan untuk mendapatkan pembenaran diri tidak perlu terjadi. Your future is in your own hands, knowledge opens the doors of success and the windows of fortune (Lip,1997). Selamat berkarya.
*)Dosen Fakultas Ekonomi UKSW
Manajer Promosi dan Hubungan Luar UKSW
Pengasuh Rubrik Konsultasi Feng sui,
Suara Merdeka

Peringatan Dini Saja Tak Cukup
Sistem peringatan dini berteknologi tinggi saj atak cukup untuk membuat kita merasa aman dari bencana alam. Sistem in iperlu didukung oleh beberapa hal.

Pertama, perlu adanya infrastruktur penyampaian informasi yang efektif dan efisien dari early warning center ke seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, perlu koordinasi yang baik antara institusi-institusi yang ada yang berwenang menyampaikan informasi akan terjadinya bencana alam ke masyarakat.

Ketiga, penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini dan pengetahuan tentang berbagai bencana alam.

Keempat, perlu pengelolaan yang baik terhadap tata ruang sehingga dapat mencegah terjadinya korban apabila bencana muncul.(berbagai sumber/why)



Alat Peringatan Dini
Berdasarkan selang waktu tersebut dapat dibedakan jenis-jenis peralatan peringatan dini yang diperlukan. Jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa:
a) Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm. Peralatan:
Accelerograph
Alat ini disebut juga strong motion seismograph, karena dipasang untuk merekam getaran kuat saja. Sedangkan getaran lemah yang tidak dirasakan oleh manusia, tidak direkam karena memang tidak diperlukan. Accelerograph dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional dan perawatan jarak jauh.
· Tide gauge
Tide gauge adalah perangkat untuk mengukur perubahan permukaan laut. Perubahan permukaan laut bisa disebabkan oleh pasang naik dan surut permukaan laut harian (gaya tarik bulan dan matahari), angina, dan tsunami. Informasi yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang surut seketika sebelum terjadinya tsunami untuk peringatan dini di lokasi tersebut. Selanjutnya, pasang naik akibat tsunami adalah informasi peringatan dini untuk lokasi yang lebih jauh.
Accelerograph dan tide gauge dipasang pada tempat yang sama dalam sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem komunikasi dan sistem alarm. Peringatan pertama untuk kewaspadaan datang dari accelerograph apabila mencatat getaran kuat. Peringatan kedua datang dari tide gauge setelah mencatat perubahan mendadak muka laut. Dua peringatan tersebut disampaikan kepada:
· Masyarakat setempat berupa alarm
· Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi
· BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat agar disebarkan ke lokasi lain.
Komunikasi data hanya diperlukan apabila ada gempa kuat atau gelombang pasang yang ekstrim, sedangkan secara rutin BMG Pusat akan mengamati dari Jakarta untuk mengetahui status operasionalnya.
b) Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
c) Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa.
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat. Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah tremors yang sudah dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.(berbagai sumber/why)




Mengenal EWS
Sejak berbagai bencana alam melanda negeri kita, istilah sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) menjadi populer dibicarakan.
Pada intinya, sistem peringatan dini sebisa mungkin dimanfaatkan untuk mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan agar bisa menghindari atau meminimalkan akibat yang ditimbulkan hal buruk tersebut.
Sesuai namanya, sistem peringatan dini akan memberikan peringatan yang dipicu oleh suatu masukan berdasarkan aturan tertentu. Pada implementasinya, peringatan yang dikirimkan dapat berupa e-mail, SMS, atau pesan biasa saja (message box) jika sistemnya berbasis komputer. Tidak menutup kemungkinan, juga dapat berupa sinyal yang akan dikirimkan ke perangkat lainnya, misalnya alarm pada kendaraan atau rumah.
Sistem peringatan dini dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang usaha, bidang keamanan komputer, dan bidang meteorology dan geofisika. Di bidang yang terakhir ini, sistem peringatan dini sangat bermanfaat untuk mengantisipasi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, tornado, gempa bumi, dan tsunami.(berbagai sumber/why)
EWS di Indonesia

Lantas, bagaimana system peringatan dini di Indonesia? Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) berteknologi tinggi telah mulai dibangun di Indonesia. Dua buah pelampung (buoy) sistem DART (Deep-Ocean Assesment and Reporting of Tsunamis) telah dipasang di perairan barat Pantai Bengkulu dan barat laut Pulau Siberut pada akhir November 2005. Selain itu, sekitar 10 buah DART akan dipasang dalam 3 tahun ke depan di sepanjang pantai Banda Aceh, selatan pulau Jawa hingga perairan Nusa Tenggara Timur yang dipadukan dengan seismografi milik BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) dan tidal gauge yang dipasang di sepanjang pantai di Indonesia.
Sedangkan sebuah pusat peringatan dini (early warning center) akan di bangun di Jakarta. Apakah dengan telah dibangunnya Sistem Peringatan Dini Tsunami berteknologi tinggi ini nantinya bisa cukup efektif untuk mengurangi jumlah korban bencana tsunami?
Tentunya tidak sesederhana itu, sebab TEWS berteknologi tinggi ini tidak akan bisa bekerja secara efektif saat terjadinya tsunami jika tidak didukung oleh beberapa aspek penting lainnya. Aspek penting ini adalah infrastruktur sistim komunikasi yang memadai, koordinasi yang baik antarinstitusi pemerintah yang berwenang, penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini tsunami, dan evakuasi saat bencana tsunami terjadi baik kepada masyarakat umum maupun kepada pejabat pemerintah atau institusi yang berwenang dalam pengambilan keputusan.
Supaya TEWS berteknologi tinggi dengan biaya yang sangat mahal ini bisa berjalan dengan baik dan berdaya guna, maka aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah segera membangun fasilitas infrastruktur peringatan dini tsunami ditempat yang rawan tsunami, yakni di berbagai pantai di Indonesia yang meliputi pelampung (buoy) sistem DART yang dilengkapi dengan tidal gauge dan dipadukan dengan seismograf yang dihubungkan pusat peringatan dini di Jakarta.
Kedua, perlu adanya infrastruktur penyampaian informasi yang efektif dan efisien dari early warning center ke seluruh lapisan masyarakat. Early warning center yang ada di Jakarta ini bisa menerima informasi akan terjadinya tsunami baik dari Indian Ocean Early Warning System, Pacific Ocean Tsunami Early Warning System, Japan Meteorological Agency (JMA) Early Warning ataupun yang lainnya. Setelah sinyal indikasi akan terjadinya tsunami ini diterima, segera didistribusikan ke seluruh institusi yang berwenang seperti Satuan Koordinasi Pelaksanaan (Satkorlak), pemerintah daerah, kepolisian, radio, dan televisi, atau media lainnya untuk segera diteruskan ke seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal dan sedang beraktifitas di sekitar pantai informasi ini bisa diterimanya melalui raungan sirine. Dalam hal ini BMG mengirimkan data dengan teknologi GSM dan satelit yang berupa sinyal ke sirine yang akan meraung keras memperingatkan warga di sekitar wilayah pantai. Raungan sirine ini bisa mencapai jarak 5 km.
Ketiga, perlu koordinasi yang baik antara institusi-institusi yang ada yang berwenang menyampaikan informasi akan terjadinya bencana tsunami ke masyarakat.
Keempat, aspek yang sangat penting adalah penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini tsunami, pengetahuan tentang tsunami dan bagaimana tsunami bisa terjadi, bagaimana cara menyelamatkan diri jika tsunami terjadi, dan lain sebagainya, baik kepada masyarakat umum maupun kepada pejabat pemerintah atau institusi yang berwenang dalam pengambilan keputusan. Informasi penting tentang peringatan dini terjadinya tsunami menjadi tidak bermanfaat jika institusi atau pejabat yang berwenang kurang memahami arti pentingnya informasi tersebut sehingga informasi tersebut tidak sampai ke masyarakat.(berbagai sumber/why)

Lintas Kota



Akhirnya Sekda Baru


Setelah sekian lama hidup tanpa Sekretaris Daerah (sekda), akhirnya, Kota Salatiga memiliki sekda yang baru. Senin (10/3) adalah hari bersejarah bagi Dra. Sri Sedjati Kusumaningsih, M.M. yang sebelumnya menjabat Asisten Administrasi Sekda Kota Salatiga sekaligus Pelaksana Tugas Sekda Kota Salatiga. Pasalnya, pada hari itulah dia resmi menjadi Sekda Kota Salatiga.


Pengambilan sumpah dan pelantikan dilaksanakan oleh Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga. Acara yang dimulai pada pukul 09.30 WIB ini diawali pembacaan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 821/031/2008 tanggal 8 Pebruari 2008 perihal Pengangkatan/Penunjukan dalam Jabatan Sekretaris Daerah Kota Salatiga.


Hadir juga dalam kesempatan tersebut adalah Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah, Ketua Pengadilan Negeri Salatiga, Dandim, Kapolres, Wakil Ketua DPRD, Kepala SKPD, camat dan lurah se-Kota Salatiga.


Dalam sambutan singkatnya, Walikota Salatiga menaruh harapan besar kepada sekda baru. Yakni, terisinya jabatan Sekda Kota Salatiga dapat meringankan Walikota dalam menjalankan tugasnya.(dji)








110 CPNS Baru


Sebanyak 110 tenaga honorer yang telah lama bertugas di lingkungan Pemkot Salatiga dapat bernapas lega. Pasalnya, pada 29 Januari lalu, mereka menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai CPNS Pemkot Salatiga.


Mereka yang menerima SK CPNS adalah tenaga honorer Kota Salatiga formasi 2007 yang terdiri atas 26 orang tenaga pendidik, 14 orang tenaga administrasi, dan 70 tenaga strategis lainnya. SK diserahkan secara simbolis oleh Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo dan disaksikan seluruh Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Salatiga.


Dalam sambutannya, Walikota berharap agar CPNS yang baru ini dapat mengetahui bidang tugas dan kewajiban yang diembannya. Selain itu, mereka juga harus mampu menunjukkan keteladanan dengan berperilaku yang baik dan memiliki kinerja yang tinggi.(shk)




Formasi 2005 Jadi CPNS


Selain pengangkatan tenaga honorer daerah menjadi CPNS, Pemkot Salatiga juga mengangkat 227 CPNS menjadi PNS pada 17 Januari lalu.


Para CPNS ini adalah tenaga honorer formasi 2005. Mereka terdiri atas 63 tenaga pendidik, 71 tenaga kesehatan, dan 93 tenaga strategis lain. Penyerahan SK sekaligus pengambilan sumpah PNS oleh Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo, ini berlangsung di Ruang Sidang Pemkot Salatiga.


Dalam kesempatan itu, Walikota mengharapkan para PNS baru ini memahami, menghayati, dan mengamalkan tugas-tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi PNS yang profesional, bersih, dan berwibawa. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Salatiga.(shk)

FKSS Bersosialisasi
Forum Kota Salatiga Sehat (FKSS) adalah sebuah forum baru yang peduli dan berusaha terlibat dalam menciptakan lingkungan sehat di Kota Salatiga. Lembaga mandiri ini diketuai oleh Rosa Darwanti, S.H. Sementara, bertindak sebagai sekretaris forum adalah dr. Sovie Haryanti, M.Kes. yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga.Forum ini adalah wadah masyarakat untuk membangun kehidupan yang mandiri, sehat, aman, dan sejahtera melalui penerapan berbagai kegiatan yang terintegrasi dan disepakati bersama oleh masyarakat dan Pemkot Salatiga.

Kegiatan pertama yang dilakukan lembaga baru ini adalah menyosialisasikan programnya di empat kecamatan di Salatiga. Sosialisasi ini dimulai di Kecamatan Sidorejo dan diakhiri di Kecamatan Tingkir pada 22 Januari 2008. Tak hanya lewat forum tatap muka, sosialisasi juga dilakukan melalui dialog interaktif di RSPD Suara Salatiga. Green school dan smoking area adalah dua program yang diusung FKSS dalam waktu dekat ini.

Dengan green school, diharapkan ada kemauan menanam di lingkungan sekolah yang teduh, hijau, dan sehat dalam menunjang proses belajar mengajar. Sedangkan smoking area diharapkan mampu mencegah munculnya perokok pasif.m Jadi, perlu kesadaran semua pihak untuk mewujudkan Kota Salatiga Sehat.(shk)












Majelis Puasa Mulai Siaran






Siaran perdana mimbar agama-agama majelis Pemimpin Umat Beragama Salatiga (Puasa) dimulai. Siaran keagamaan yang disiarkan langsung oleh Radio Pesona FM Salatiga ini dibuka secara langsung oleh Walikota Salatiga, John M. Manoppo, S.H.












Acara pembukaan berlangsung pada 19 Februari 2008 di ruang siaran Radio Pesona. Hadir dalam acara tersebut enam perwakilan umat beragama Katolik, Kristen, Islam, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.

Program ini rencananya akan disiarkan secara langsung selama 6 hari mulai Senin sampai Sabtu pukul 18.00-18.30 WIB. Materi yang disampaikan berupa siraman rohani yang temanya diambil dari masing-masing agama. Sedangkan jadwal siaran Senin hingga Sabtu secara berturut-turut adalah perwakilan agama Katolik, perwakilan agama Budha, perwakilan agama Hindu, perwakilan agama Islam, perwakilan agama Kong Hu Cu, dan perwakilan agama Kristen. Tujuan dari siraman rohani ini adalah untuk memupuk keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjalin kerukunan antarumat beragama.






Dalam sambutannya, Walikota Salatiga mengucapkan terima kasih kepada Majelis Puasa dan Radio Pesona FM Salatiga. ”Semoga acara ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan sehingga kerukunan umat beragama di Salatiga dapat terjalin erat,” ungkap Walikota setelah membuka secara resmi siaran perdana tersebut.
”Acara Mimbar Agama-Agama yang akan disiarkan oleh Radio Pesona FM ini saya nilai mempunyai makna yang sangat strategis dan positif serta menarik, sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat.”(lux)







Pegawai Baru Pencatat Perkawinan






Walikota Salatiga, John M. Manoppo, S.H., melantik Pegawai Pencatat Perkawinan Umat Kristiani Salatiga. Seremonial tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Salatiga pada 11 Februari 2008.
















Pegawai Pencatat Perkawinan yang baru adalah Pdt. Christiawan Widhi Nugroho, M.A. dan Pdt. Stefanus Yossy Nugraha, S.Si. menggantikan Pdt. Stefanus Suheru, M.A. dan Pdt. Efrayim Purwoatmodjo, S.Th. Pdt. Stefanus Suheru, M.A. alih tugas ke daerah lain sedangkan Pdt. Efrayim Purwoatmodjo, S.Th emeritus.






Acara berlangsung khidmat dan lancar. Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi, Drs. Petrus Resi, M.Si., Asisten I Tata Praja, Ir. Tri Susilo Budi, dan Kepala Badan Pengawas Daerah, Titik Indrati. Dua pejabat yang disebut terakhir juga menjadi saksi.






Dalam sambutannya, Walikota mengucapkan selamat kepada petugas yang baru dan berterima kasih kepada petugas yang lama. Selain itu, Walikota juga menyampaikan harapannya, “Dengan telah dilantiknya dua pejabat P4 dari pemuka agama Kristen ini, saya berharap, pelaksanaan pencatatan perkawinan bagi umat Kristen di Kota Salatiga dapat semakin lancar sekaligus tertib.”(lux)












Santunan untuk Anak Yatim






Sebanyak 43 anak yatim yang tersebar di Salatiga mendapat santunan. Santunan diberikan oleh Panitia Idul Adha 1428 H dan Kegiatan Muharram 1429 H Kota Salatiga.

















Kegiatan sosial ini berlangsung pada 19 Januari 2008 yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1429 H di aula Kantor Depag Kota Salatiga. Anak-anak yatim yang mendapatkan tali asih berasal dari Panti Asuhan Nahdhotul Ulama, Blotongan, Panti Asuhan Muhammadiyah, Kauman dan Sidorejo Lor, serta Panti Asuhan Islahul Muna, Tingkir Lor.

















Hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Salatiga, Dr. Saefudin Zuhri dan KH. Muh Fauzi Arkhan yang juga menjadi penceramah pada acara tersebut. Kyai yang lebih dikenal dengan sebutan Mas Fauzi ini menghimbau agar anak-anak mau belajar dan berusaha sehingga menjadi orang sukses di kemudian hari.

















Sementara itu, salah seorang Humas Panitia, Khusnul Khotimah, SH. M.Pdi, menuturkan bahwa jumlah santunan untuk kali ini memang belum sesuai dengan harapan.”Harapan ke depan adalah jumlah santunan bertambah jumlahnya, demikian pula jumlah anak yang diberi. Hal itu akan terwujud jika warga yang mampu di Kota Salatiga ini mau menyisihkan hartanya untuk anak-anak yatim,” harap Khusnul.(lux)







Musrenbang di Sidorejo







Dalam rangka menjaring aspirasi pembangunan dari masyarakat, Kecamatan Sidorejo menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pada 13 Februari lalu di Ruang Pertemuan Kecamatan Sidorejo.

















Peserta musrenbang adalah tokoh masyarakat, pekerja sosial masyarakat (PSM), lembaga komunikasi masyarakat (LKM), forum komunikasi masyarakat (FKM), dan panitia pembangunan kelurahan. Hadir pula dalam acara tersebut anggota DPRD dari Kecamatan Sidorejo serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Salatiga.

















Musyawarah berlangsung baik dan lancar. Kepala Kecamatan Sidorejo, Drs. Mutho'in, memaparkan daftar pembangunan fisik dan nonfisik yang nantinya akan diajukan kepada pemerintah untuk direalisasikan pelaksanaannya.

















”Kegiatan fisik di Sidorejo yang disusun saat ini sebesar Rp 9.984.560.000,00 yang berasal dari APBD dan Rp 241.800.000,00 dari swadaya masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan nonfisik, dana dari APBD sebesar Rp 1.366.800.000,00 dan Rp 90.396.000,00 dari swadaya masyarakat,” papar Muthoin.

















”Kami berharap, program yang kami ajukan ini dikawal anggota DPRD Salatiga,” harapnya. Muthoin juga meminta kepada dinas terkait untuk mengabulkan rencana Kecamatan Sidorejo karena program tersebut telah disusun berdasarkan skala prioritas.(lux)

















Masih Kecil Jadi PNS
Dalam rangka menyambut tahun baru 1429 H, pada 20 Januari lalu, Badan Kordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKRMI) menggelar pawai ta'aruf. Pawai ini diikuti 64 peserta yang terdiri atas anak-anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), Roudhotul Atfal (RA), Bustanul Atfal (BA), Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dan Madrasah Diniyah, Remaja dan Takmir Masjid, serta organisasi kemasyarakatan Islam.

















Peserta dilepas oleh Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Kota Salatiga H. Taufik Rahman, SH., M.Hum. Rute pawai dimulai dari halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kota Salatiga menuju Jalan Letjend. Sukowati, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Kartini. Pawai ini finish di Halaman SMPN I dan SMPN 2 Kota Salatiga.

















Pawai berlangsung cukup meriah. Ada anak yang berpakaian kyai, polisi, TNI, PNS, dokter, olahragawan, dan lain sebagainya. Penonton dan orang tua yang turut menyaksikan di pinggir jalan terlihat senang dan bangga melihat putra-putri mereka yang tampil gagah dan anggun.

















Salah seorang panitia, Ainul Huri, S.Pdi., mengutarakan bahwa acara ini berjalan lancar dan tertib. ”Meski sempat diguyur hujan antusiasme peserta cukup bagus,” ungkapnya disela-sela pembukaan.

















Sementara itu, Khusnul Qirom, yang juga Panitia, menyesalkan jumlah peserta pawai yang kurang banyak. ”Peserta kali ini kurang banyak. Mungkin karena publikasi yang kita sampaikan tidak seluruhnya sampai pada sasaran,” jelasnya. Tampil sebagai juara adalah kontingen dari Al-Azhar Salatiga.(lux)

















Kecandran Pavingisasi Jalan Becek
Sebanyak tujuh jalan penghubung dusun di Kelurahan Kecandran segera dipavingisasi. Kegiatan ini merupakan hasil penyerahan dana stimulan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) P2KP.

















Acara penyerahan dana dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kelurahan Kecandran pada 20 Februari. Dana diserahkan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang diberi nama Condro Buono kepada Lurah, Muslih, dan diserahkan langsung kepada Rohmat Riyadi sebagai anggota Unit Pengelola Lingkungan (UPL).

















Besaran dana yang diserahkan pada tahap pertama ini adalah 20 persen dari 300 juta yang direncanakan. Menurut rencana, dana tersebut akan digunakan untuk membangun tujuh jalan penghubung dusun dengan cara pavingisasi dan membangun 2 drainase (saluran air).

















Marjuki, Ketua BKM, menerangkan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama untuk Kelurahan Kecandran. ”Perolehan dana ini berawal dari usulan pada Program Dasar Pembangunan Partisipasi (PDPP) yang disusun pada rencana pembangunan tahun 2005-2009 dan baru terealisasi kali ini,” jelasnya.

















Marzuki menambahkan, untuk pelaksanaan program, masyarakat akan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Masyarakat tetap akan mengeluarkan dana, baik dalam bentuk makanan ataupun tenaga. ”Kami memperkirakan, sumbangan masyarakat akan lebih banyak lagi mengingat sifat bantuan ini adalah stimulan,” katanya.(lux)

















HAB Depag Meriah
Hari Amal Bakti (HAB) ke-62 Departemen Agama Kota Salatiga berlangsung meriah. Kemeriahan ini ditutup dengan upacara bendera pada 3 Januari di Halaman Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Salatiga.























Bertindak selaku pimpinan upacara adalah Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Drs. Agus Rudiyanto, M.M. Upacara tersebut juga disertai acara penyerahan 20 Lencana Karya Satya kepada Dosen STAIN Salatiga yang telah mengabdi selama 20 dan 30 tahun. Selain itu, juga dilaksanakan pengukuhan pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Salatiga.

















Kepala Kantor Depag Salatiga, H. Taufik Rohman, SH., M.Hum, mengungkapkan bahwa kepengurusan BAZ Salatiga kali ini berbeda karena dipimpin oleh pejabat ex officio (karena jabatannya). ”Kepengurusan kali ini juga memiliki Dewan Pertimbangan yang diketuai Walikota Salatiga, John M Manoppo, S.H. dan Wakil Ketua adalah saya,” paparnya.

















Pengurus yang dikukuhkan ini bertugas untuk periode 2007-2010. Program kerja yang harus segera dilaksanakan adalah menginventarisasi (melakukan pendataan) aset yang dikumpulkan dari dana umat. hasil inventarisasi tersebut dilaporkan kepada Walikota selaku Ketua Dewan Pertimbangan.

















Upacara ini menutup kegiatan dan lomba yang telah digelar panitia. Acara yang telah digelar adalah khitanan masal, donor darah, pemberian santunan untuk anak yatim, ziarah ke Makam Kauman, tasyakuran, dan sarasehan. Sementara, lomba yang diadakan adalah lomba memasak sayur, memasang dasi suami, dan lomba jilbab kreasi. Ada pula olah raga yang dipertandingkan, seperti bola volly, catur, tenis meja, dan bulu tangkis.(lux)







Walikota Bantu Aku Juga Anak Bangsa
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, S.H., menyambut kedatangan tim Aku Juga Anak Bangsa pada 2 Februari lalu. Aku Juga Anak Bangsa dikelola oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kemanusian dari Jawa Timur.







Rombongan yang berjumlah 26 orang itu dipimpin oleh A.G. Tedja G.K. Bawana. Hadir dalam acara tersebut adalah seluruh kepala satuan kerja perangakat daerah (SKPD) Kota Salatiga dan perwakilan siswa-siswi SMA Kota Salatiga yang didampingi guru.







LSM ini bergerak pada pembinaan anak-anak jalanan. Pada umumnya, mereka berasal dari keluarga broken home (orang tua bercerai), anak yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga, serta korban bencana. Ada dari mereka yang berasal dari Aceh, Jogja, Nusa Tenggara.







Tedja menjelaskan, kunjungan di Bali-Jawa ini akan berakhir di Puri Cikeas, kediaman Presiden Republik Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudoyono. Melalui kunjungan ini, mereka berbagi cerita dengan tuan rumah yang dikunjungi. ”Agar anak-anak korban bencana serta anak-anak jalanan tidak lagi dilihat dengan sebelah mata,” jelasnya. Pasalnya, keberadaan mereka seharusnya diperhatikan dan dicarikan jalan keluar.(lux)








Ketua PKK: Jaga Kebersihan
Pada 15 Februari lalu, terdapat pemandangan yang tidak biasa. Puluhan ibu dengan sapu dan pengki memadati jalanan di pusat Pasar Salatiga (Pasar Raya I dan II). Rupanya, Forum Kota Salatiga Sehat (FKSS) melakukan bersih-bersih pasar.







Forum yang terdiri dari istri para PNS dan masyarakat ini menyapu jalan sepanjang pasar dan lorongnya. Tampak di antara rombongan adalah Istri Walikota Salatiga, Ny. Rosa Darwanti, SH., M.Si. yang juga menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga. Kepala Dinas Pasar dan Pedagang Kaki Lima, Drs. Tri Priyo Nugroho, dan wartawan juga hadir dalam kegiatan itu. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pasar menertibkan pedagang yang berjualan melewati batas area berjualan dan yang menempati fasilitas umum.







Rosa menyempatkan diri menyapa dan memberikan nasihat kepada para pedagang yang berjualan dengan lemah lembut. ”Permisi, bagaimana ibu, sehat? Saya minta tolong, agar lingkungan ibu berjualan dijaga kebersihannya. Sampah-sampah yang ada dikumpulkan di tempat sampah lalu dibuang ke bak sampah pasar. Dengan demikian para pembeli akan merasa nyaman, dagangan ibu juga akan lancar,” begitulah salah satu dialog Rosa dengan seorang pedagang.







Dalam wawancara langsung dengan Radio Suara Salatiga FM, Rosa menjelaskan peran serta masyarakat dan pemerintah yang sangat penting dalam menjaga kebersihan Salatiga. ”Justru los para pedagang relatif bersih dari sampah karena mereka mengumpulkan sampahnya dan dimasukkan ke kantong plastik atau karung”, ungkapnya.(lux)







Sri Winarni Ketua RW 9 Sarirejo
Kompleks lokalisasi wanita tuna susila RW 9 Sarirejo Kelurahan Sidorejolor baru-baru mengadakan pesta demokrasi secara langsung memilih Ketua Rukun Warga yang baru, mengingat ketua lama sudah habis masa tugasnya 3 tahun (Slamet).







Untuk memperlancar pelaksanajan tata tertib kemasyarakatan, maka RW 9 yang tediri 3 Rukun Tetangga di beri kesempatan mewakili tokohnya untuk pemilihan Ketua RW. Calon dari Rukun Tetangga I - Ny. Titik dari bagian kesra RW; 2. Suwignyo Ketua RT 2; 3. Ny.Sri Winarni Keetua RT I.







Pelaksanaan pemilihan RW 9 berlangsung di Balai Pertemuan setempat dengan sarana tempat pencoblosan satu melayani 300 kartu suara, dan calon Ketua RW sebanyak 3 orang dengan penuh teganggang bahkan diselingi tawa ketika disapa para calon pemilih dari warga setempat.







Ketua Panitia Sri Widodo untuk mensukseskan pelaksanaan ini dengan menggali dana swadaya masyarakat memperoleh Rp. 600.000,- Anggaran ini dipergunakan untuk sosialisasi selama 1 bulan dan pelaksanaan pencoblosan kartu suara.







Sebagai puncak acara mulai pukul 8.00 13.00 WIB para warga menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. Dari hasil perhitungan suara keluar sebagai pemenang Ny.Sri Winarni dari Ketua RT I sedangkan disusul Suwignyo serta Ny. Titik.







Sebagai Ketua RW 9 baru nampak program kedepan cukup banyak seperti; penertiban Karoke semakin menjamur hampir tiap rumah yang menampung WTS menyediakan fasilitas Karoke untuk memikat pengunjung.(kst)

















KNPI Contoh John F. Kennedy
Dalam Rapat Kerja Daerah (rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda (KNPI) Kota Salatiga, John M. Manoppo menghimbau KNPI agar meniru John F. Kennedy.







Rakerda yang berlangsung di Rumah Makan Elangsari (28/2) itu dihadiri oleh Walikota Salatiga, John M Manoppo, Ketua DPD KNPI Jawa Tengah, Hendy Hedrar Prihadi, para ketua organisasi masa, organisasi kepemudaan, para donatur, serta perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Salatiga. Rapat yang berlangsung sehari penuh ini membahas kegiatan selama kepengurusan periode 2007-2010. Selain itu, dibahas pula fungsi dan peran KNPI Kota Salatiga.







Sebelum rapat pleno dilaksanakan, para pengurus diberi pembekalan melalui up-grading. Materi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dibawakan oleh pengurus KNPI Jawa Tengah. Sedangkan materi tema inti “Peran Pemuda dalam Mengawal Reformasi Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi” di sampaikan secara langsung oleh Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH.







“Pada dasarnya pemuda itu mandiri, seperti halnya otonomi daerah,” kata Walikota dalam sambutannya. Namun, sejauh mana mandiri itu diapresiaikan oleh pemuda bergantung kepada pemuda itu sendiri. Pemuda harus diberi ruang untuk berkarya nyata dan membuat program yang kongrit. “Semasa muda saya, sebagian besar waktu juga saya habiskan untuk berorganisasi,” ungkap John yang juga mantan Ketua KNPI Salatiga pada tahun 1980 ini.
“Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy mengungkapkan, 'Jangan tanyakan apa yang diberikan negara kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu telah berikan kepada negara.' Di sini sudah jelas dimana seorang pemuda memosisikan dirinya terhadap masyarakat dan bangsa,” tambah Walikota.







Acara ini diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi terhadap permasalahan Kota Salatiga.(lux)







Rw. Baru Kelurahan Salatiga
Satu keunikan lagi dalam pemilihan Ketua RW. Ketua RW terpilih di RW 7 Kelurahan Salatiga diarak keliling RW dengan drumblek oleh warganya. Arak-arakan ini adalah ekspresi dukungan warga pada Ketua RW-nya.







Pemilihan Ketua RW 7 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo ini berjalan demokratis. Pemilihan berlangsung di lingkungan RW setempat pada tanggal 24 Februari 2008. Selain 397 pemilih, turut hadir dalam acara tersebut adalah Lurah Salatiga, Suwarno, S.E. dan para wartawan.







Terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua RW yang baru adalah pasangan Suwarno-Sukamto. Suwarno adalah Ketua RW yang sebelumnya (incumbent). “Pemilihan Ketua RW kali ini dilaksanakan sama persis dengan prosesi pemilihan umum,” kata M. Sidik, salah seorang pemilih. Hal ini untuk memberikan gambaran pada pemilihan gubernur Jawa Tengah yang akan datang. Bagi yang tua agar tidak lupa, sedangkan bagi pemilih pemula untuk pembelajaran. Panitianya disusun sama seperti pemilu, tata cara pemilihan juga sama, kampanye dengan gambar juga ada. “Dan yang terakhir, pemilih juga harus mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam gelas berisi tinta,” tambahnya.







Untuk memeriahkan dan mendorong agar warga mau memilih disediakan pula door prize berupa kipas angin, kaos, gelas, mie instan, handuk, dan hadiah hiburan lainnya. “Saya saja yang nitip kartu hadir mendapatkan handuk. Wah senang banget, deh,” tambah M. Sidik.(lux)

Budaya


Sumeleh
Oleh: KRAT. Sudaryo Hadinagoro*)



Perkembangan jaman dan peradaban membawa dampak bagi perubahan nilai-nilai kehidupan manusia, terutama berkaitan dengan kebutuhan akan hal-hal yang bersifat duniawi atau materi.


Kebutuhan akan hal-hal yang bersifat materi dan keduniawian mengakibatkan setiap individu menghalalkan segala cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Terkadang, mereka memaksakan kehendak pada sesama, bahkan, tak jarang, sampai pada tahap memaksakan kehendak pada Tuhan, Sang Maha Pencipta. Akibatnya, apabila sesuatu yang diinginkannya tidak tercapai maka keputusasaanlah yang akan muncul. Pada taraf tertentu, keadaan seperti ini akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap eksistensi Tuhan YME.



Hal seperti ini dapat terjadi karena manusia tidak menyadari bahwa sebagai mahluk ciptaan Tuhan, dirinya penuh dengan kekurangan dan ketidakberdayaan. Dampaknya, manusia tidak dapat bersikap sumeleh atau menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa Tuhan dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan, Sang Maha Pencipta, akan memberikan anugerah yang terbaik bagi umat-Nya.



Sumeleh atau sumarah atau yang lebih lazim disebut dengan pasrah adalah sebuah kata yang gampang diucapkan, namun tidak mudah dilakukan. Seringkali terjadi kesalahan persepsi terhadap makna dan hekekat pasrah. Pasrah sering diasumsikan sebagai suatu bentuk ketidakberdayaan seseorang tanpa disertai adanya upaya untuk mengubah ketidakberdayaannya.



Pada hakekatnya, dengan bersikap pasrah atau sumeleh bukan berarti kita hanya mengandalkan bantuan orang lain tanpa berupaya. Tetapi, pasrah berarti ikhlas menerima semua anugerah dari Tuhan, baik yang dirasakan manis maupun pahit. Keikhlasan yang disertai upaya untuk memperbaiki atau mengubah kehidupan menjadi lebih baik dan keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Kasih akan memberikan yang terbaik bagi kita.



Untuk menjadi individu yang mampu bersikap pasrah atau sumeleh dibutuhkan kedewasaan sikap dan pribadi. Selain itu, disertai keyakinan sepenuhnya kepada Tuhan bahwa semua anugerah dan karunia-Nya merupakan sesuatu yang terbaik bagi kita. Dengan kata lain, yang terbaik bagi Tuhan adalah yang terbaik pula bagi manusia.



Dalam perkembangannya, sering muncul pertanyaan mengenai keterkaitan antara pasrah dengan takdir. Memang, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa rasa pasrah berkaitan dengan takdir, yakni, pasrah terjadi karena adanya takdir sehingga manusia menjadi malas untuk berupaya atau memperbaiki nasibnya karena beranggapan bahwa apa yang dialaminya merupakan takdir Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada gilirannya, pasrah yang seperti ini akan mengakibatkan munculnya rasa malas untuk berupaya mewujudkan cita-cita yang lebih baik.



Perasaan seperti ini pada dasarnya muncul karena ketidakpercayaan pada diri sendiri, mudah putus asa, dan tidak mau mengakui bahwa dirinya sebenarnya mempunyai potensi dan kemampuan yang dapat dikembangkan. Dengan demikian, seharusnya manusia dapat tetap bersikap untuk berusaha mengembangkan diri dan potensinya dalam rangka memperbaiki nasib/kehidupannya dengan tetap menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa dan keadilan Tuhan atau dengan kalimat lain, manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.



Memang, sebenarnya dalam siklus kehidupan manusia dikenal dan diakui adanya takdir. Akan tetapi, takdir yang dimaksud di sini bukanlah seperti anggapan di atas, yang menyerah tanpa usaha terhadap kenyataan yang ada. Takdir yang dimaksud di sini adalah suatu hasil atau tuaian terhadap usaha yang telah kita lakukan dengan tetap berpegang pada kuasa Tuhan.



Takdir apapun yang kita alami tidak perlu dihadapi dengan keluh kesah. Pada kenyataaannya, semua ini merupakan sesuatu yang harus kita terima dan alami. Oleh karena itu, diperlukan sikap pasrah dan bersujud secara tulus kepada Tuhan Yang Maha Suci. Takdir tidak mengenal pangkat atau golongan, karena semua orang mengemban amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.



Dengan demikian, jelas bahwa dalam keluhuran budi dan kebaikan seseorang tidak diukur berdasarkan pangkat, jabatan, kekayaan, maupun hal-hal yang bersifat keduniawian, akan tetapi didasarkan pada bagaimana seseorang tersebut melaksanakan apa yang digariskan oleh Tuhan, sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.



Sehubungan dengan hal tersebut dalam menerima takdir diperlukan sikap kerendahan hati dan percaya sepenuhnya bahwa Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang merugikan atau tidak adil. Dengan demikian, maka tidak akan ada sifat angkuh atau sebaliknya, putus asa, dalam diri kita. Angkuh atau sombong karena mampu mengatasi segala permasalahan dan mencapai segala yang diinginkan atau putus asa karena kegagalan yang kita terima. Apabila kita mampu menyadari bahwa keberhasilan dan kegagalan usaha kita semua bergantung pada kehendak dan kuasa-Nya, maka tidak akan muncul sifat sombong dan putus asa.



Semua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila kita mampu mengendalikan hawa nafsu sebagai dasar untuk menjalani hidup. Dengan demikian tidak mudah bagi seseorang untuk bersikap sumeleh atau pasrah, diperlukan kesiapan batin. Berkenaan dengan hal tersebut terdapat beberapa sarana yang dapat dilakukan antara lain :
1. senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan percaya bahwa setiap perbuatan baik yang dilakukan pasti akan menuai hasil yang baik pula.
2. senantiasa mawas diri dan dapat mengukur kekuatan yang dimilikinya, sehingga dalam setiap doa-doa yang dipanjatkan tidak memohon hal-hal yang diluar kemampuannya.
3. senantiasa mensyukuri semua anugerah yang Tuhan berikan baik yang indah/manis maupun yang pahit. Apabila menerima anugerah yang dirasakan pahit, maka berusahalah untuk senantiasa berfikiran positif bahwa :
a. Tuhan tidak akan menyengsarakan umatnya;
b. Kesedihan yang dialami manusia pada hakekatnya terjadi karena manusia itu sendiri tidak memahami rahasia alam atau rahasia kehidupan. Kita sebagai manusia tidak menyadari bahwa dunia ini semua bersifat semu, sedih dan gembira datang silih berganti. Apabila kita menyadari hal tersebut, maka sudah barang tentu perasaan kita tidak akan terlarut terhadap suasana gembira maupun sedih dengan berlebihan.
c. Anugerah yang dirasakan pahit atau pedih pada dasarnya merupakan bentuk kasih Tuhan kepada kita, dengan adanya anugerah yang dirasakan pahit tersebut setidaknya akan dapat mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam melangkah dan selalu mawas diri dalam setiap tindak-tanduk sehari-hari.
4. Kita harus menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang bersifat abadi, sedih dan gembira; sakit dan sehat akan senantiasa datang silih berganti.



Dengan bersikap sumeleh, kita tidak akan mengeluh terhadap permasalahan atau kegetiran hidup yang kita alami. Selain itu, dengan bersikap sumeleh, kita tidak akan berbuat baik kepada orang lain hanya sekadar untuk membalas budi karena orang lain telah berbuat baik pada kita. Namun, kita akan terdorong untuk berbuat baik pada orang lain karena kesadaran yang tumbuh dalam diri kita untuk berbagi kasih Tuhan pada sesama.



Berkaitan dengan itu, maka manusia harus tetap berusaha dan berupaya untuk menjadi lebih baik, dengan tetap berserah diri pada kekuasaan Sang Maha Pencipta.



*) Pensiunan PNS Pemkot Salatiga
Pemerhati Budaya Jawa

Kiprah


Fenomena Gunung Es
Untuk menangani korban kekerasan dalam rumah tangga, Pemkot Salatiga membentuk Pusat Pelayanan Terpadu terhadap Korban Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak.
Kasus kekerasan adalah suatu bentuk kejahatan purba yang sudah berlangsung setua umur manusia itu sendiri. Sampai saat ini pun, kita dapat membaca dan mendengar berbagai berita tindak kekerasan seperti perkosaan, pelecehan seksual, perdagangan perempuan dan anak, kekerasan dalam rumah tangga, eksploitasi terhadap pekerja rumah tangga dan penelantaran. Bahkan, tak jarang, di antara kita ada yang melihat sendiri berbagai bentuk kekerasan itu.
Dewasa ini, kekerasan berbasis gender dan anak di Indonesia telah menjadi fenomena sosial yang semakin mengemuka seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak asasinya untuk hidup secara wajar. Pemerintah sebagai penyelenggara Negara pun meresponnya dengan menerbitkan berbagai produk hukum. Pasalnya, negara berkewajiban melindungi seluruh warganya dari segala bentuk kekerasan.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah terulangnya berbagai tindak kekerasan adalah penerbitan berbagai peraturan perundang-undangan. Melalui berbagai peraturan itu, negara memberikan sanksi yang tegas terhadap siapapun yang melakukan tindak kekerasan. Termasuk di dalamnya adalah kekerasan berbasis gender dan anak. Di antara peraturan perundang-undangan yang dibuat pemerintah untuk melindungi warganya dari tindak kekerasan ini adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, Pemerintah Kota Salatiga merasa perlu melakukan upaya pelayanan terpadu oleh pemerintah, LSM, dan partisipasi masyarakat. Oleh karenanya, Pemkot Salatiga berinisiatif membentuk sebuah Pusat Pelayanan Terpadu Terhadap Korban Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak di kota Salatiga. Pusat pelayanan terpadu ini dibentuk melalui Keputusan Walikota Salatiga Nomor 460.05/16/2007. Keberadaan pusat pelayanan terpadu ini sangat penting dalam rangka memaksimalkan penanganan berbagai kasus kekerasan berbasis gender, dengan korban pada umumnya adalah perempuan dan anak-anak di Kota Salatiga.
Pusat pelayanan yang dibentuk pada Maret 2007 ini diberi nama Mahardhika. Sebagai motor Mahardika adalah tim yang berasal dari berbagai instansi dan elemen yang ada di masyarakat. Tim ini diharapkan dapat menjaring dan memberikan advokasi secara sinergis. Tim yang terlibat dalam Mahardika terdiri atas Rumah Sakit Umum Daerah, Kepolisian Resort, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Agama. Selain itu, Mahardika juga melibatkan Bapeda, Dinas Kesehatan, Kantor Informasi dan Komunikasi, dan Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Pemberdayaan Masyarakat, Tim Penggerak PKK, Lembaga Non Pemerintah, Organisasi Wanita, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Perguruan Tinggi juga terlibat di dalamnya.
Lembaga yang baru seumur jagung ini telah mengawali kiprahnya dengan mantap. Sosialisasi mengenai lembaga ini diberikan secara langsung kepada masyarakat melalui kecamatan, kelurahan, dan pertemuan PKK. Dalam setiap kesempatan sosialisasi, selalu ditekankan juga tentang pendidikan kesetaraan gender pada masyarakat secara luas dalam rangka meminimalkan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Salatiga.
Mekanisme pengaduan tindak kekerasan ini sangat mudah. Pengaduan dapat dilakukan melalui Pengurus RT/RW/PKK setempat, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Polres, LSM LSKaR, serta LSM YMCA. Pengaduan tersebut akan ditangani berdasarkan kebutuhan korban. Misalnya, korban kekerasan membutuhkan visum dan perawatan khusus maka korban akan dilimpahkan kepada RSUD atau Puskesmas agar mendapatkan pelayanan kesehatan. Polres Salatiga juga memiliki Ruang Pemeriksaan Khusus (RPK), tempat korban mengadukan tindak kekerasan yang dialaminya. Begitu pula dengan trauma psikis (kejiwaan) yang mungkin dialami korban. Trauma psikis akan ditangani oleh tim yang berkompeten di bidangnya, yaitu psikolog dari RSUD dan UKSW. Sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan di Kota Salatiga ini dapat dikatakan berhasil. Hal ini ditandai dengan datangnya warga masyarakat yang melaporkan kejadian tindak kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan atau warga lingkungannya.(shk)

Mimbar


Salatiga yang Sehat, Humanis,
dan Berkelanjutan
Oleh: Rosa D. Manoppo, S.H.*)



Keinginan mewujudkan Salatiga Hati Beriman mendorong berbagai elemen masyarakat untuk membentuk Forum Kota Salatiga Sehat (FKSS).

Pembentukan FKSS mengacu kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/ 2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Sebagai sebuah forum, FKSS memfasilitasi, mendorong, menggerakkan, dan mengintegrasikan aspirasi dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat. Harapannya, forum dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas lingkungan agar Salatiga menjadi kota yang sehat secara fisik, sosial, budaya, dan ekonomi serta potensi-potensi lainnya.

Kota sehat dapat dipandang dari paradigma kota yang humanis (humopolis), ecopolis, dan green plan. Kota humanis adalah kota yang manusiawi dengan penciptaan ruang perkotaan yang bersifat publik. Kota ecopolis berarti memadukan pola permukiman penduduk dan sarana/prasarana sosial ke dalam pola kehidupan alam. Degan demikian, kota menjadi tempat pelestarian daya dukung lingkungan, sekaligus peningkatan aktivitas ekonomi.

Green plan adalah menjadikan kota sebagai kawasan hijau yang produktif untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Konsep yang mengisyaratkan pendekatan yang komprehensif dan multisektoral dengan manajemen lingkungan yang profesional inilah yang menjadi isu sentral FKSS.

Untuk mencapai kota sehat, diperlukan keterlibatan elemen masyarakat, terutama pemerintah daerah, dalam menyusun kawasan dan pengelolaan lingkungan hidup serta menjadikannya sebagai kota yang demokratis. Kawasan ini diharapkan mampu memberikan berbagai kenyamanan bagi penghuninya. Oleh karena itu, forum merasa berkewajiban untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan kawasan. Berdasarkan paradigma dan pengembangan kota sehat di atas, maka FKSS akan fokus pada lima kawasan pengembangan sebagai basis pengembangan tatanan kota sehat. Lima kawasan tersebut adalah kawasan permukiman, sarana, dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.

Strategi yang kemudian akan diterapkan adalah melibatkan masyarakat, melakukan advokasi, mengembangkan kegiatan kota sehat sesuai dengan visi dan misi serta potensi daerah, mengembangkan informasi dan promosi, dan meningkatkan potensi ekonomi. Pada tahun 2008 ini, program dan kegiatan forum akan berfokus pada sosialisasi ke seluruh elemen masyarakat tentang konsep dan pengembangan kota Salatiga sehat, green school (sekolah hijau), dan penyediaan ruang khusus untuk merokok (smoking area).

Melalui strategi tersebut, diharapkan, slogan Hati Beriman tidak lagi lebih ditekankan pada aspek keindahan kota dan fungsinya. Dengan demikian, tugas yang kemudian akan diemban forum adalah menciptakan suatu peradaban manusia yang memadukan konteks lingkungan fisik (alam maupun buatan), fungsi pelayanan dan jasa, estetika, kesehatan, dan implikasi politik-sosial-ekonomi-budaya-pertahanan-keamanan, dengan tujuan akhir berupa peningkatan kesejahteraan terhadap warganya.

Faktor penggerak utama dari forum ini adalah seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya wakil anggota masyarakat, pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, media cetak, dan semua pihan yang menjadi anggota FKSS. Di tingkat kecamatan yang menjadi penggerak adalah forum komunikasi kelurahan sehat atau dengan memfungsikan organisasi masyarakat setempat yang telah ada.



*)Ketua Forum Kota Salatiga Sehat
 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's