MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

24 Maret 2008

Artikel




Menyingkap Tirai Feng Sui
Oleh: Linda Kusuma Effendy, SE.,MM*)

Saat menyimak infotainment, kita acapkali mendengar istilah feng sui. Sebenarnya apa dan bagaimanakah feng sui?

Feng sui adalah ilmu pengetahuan Cina kuno tentang lingkungan, yang mempelajari bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia, khususnya dalam hal keharmonisan dan kemakmuran. Secara harfiah, feng sui berarti angin dan air. Energi dibawa oleh angin dan disimpan dalam air.
Ilmu metafisik Cina kuno ini memiliki dasar perhitungan yang logis dalam memetakan energi sebuah bangunan. Perhitungan feng sui didasarkan pada sistem tata surya (cosmic). Bumi yang merupakan salah satu planet matahari dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari planet-planet lain yang juga mengitari matahari. Salah satu bukti bahwa sistem tata surya mempengaruhi energi bumi adalah air laut pasang lebih tinggi ketika terjadi bulan purnama. Karena benda-benda langit memiliki siklus yang terpola, maka dimungkinkan untuk mendiskripsikan energi yang dihasilkan secara periodik.
Para arkeolog Cina menemukan beberapa bukti telah digunakannya simbol binatang di tempat-tempat tertentu, kurang lebih 4000 tahun SM (sebelum masehi). Simbol-simbol tersebut disinyalir merupakan wujud penerapan prinsip feng sui. Beberapa ide fundamental feng sui yang muncul sebelum itu adalah prinsip lima elemen, yinyang, dan delapan trigram (Kaisar Fu Shi, 4500 SM). Pada tahun 2700 SM, mulai digunakan kompas (compass magnetic) oleh Kaisar Kuning (Yellow Emperor) untuk memformulakan feng sui.
Sementara itu, ilmu feng sui yang sekarang ini paling populer adalah Feng Sui Bintang Terbang (Xuan Kong Fei Xin/ Flying Star Feng shui). Ilmu ini mulai dikembangkan pada akhir Dinasti Ching (1644-1911) yang tertuang dalam buku Master Sam's Xuan Kong (ditulis oleh Master Sam Chuk Yin). Prinsip flying star yang tertuang dalam buku Master Sam tersebut digunakan sampai sekarang dengan terus diadaptasikan seiring dengan perubahan jaman.
Dewasa ini, feng sui telah semakin diterima di seluruh penjuru dunia. Hal ini karena adanya keterbukaan para master feng sui untuk berbagi ilmu dengan orang lain (di luar kerabatnya). Keterbukaan ini diwujudkan melalui pengajaran secara profesional dan penerjemahan buku feng sui ke berbagai bahasa. Selain itu, kemajuan teknologi komputer, informasi, dan komunikasi merupakan multiplier yang sangat signifikan dalam penyebarluasan ilmu feng sui ini. Bahkan, sekarang ini terdapat banyak software (piranti lunak) feng sui yang sangat membantu dalam menganalisis feng sui (dan ba zi) secara lebih efektif. Adanya software ini merupakan bukti nyata bahwa feng sui bukanlah sebuah agama, aliran kepercayaan, praktik mistik, ataupun sesuatu yang berada di luar batas pemikiran manusia. Hal ini sekaligus menepis adanya anggapan bahwa feng sui merupakan ilmu esklusif milik etnis tertentu.
Feng sui memiliki banyak aliran, namun dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu feng sui bentuk (form feng shui) dan feng sui arah (compass feng shui). Feng sui bentuk berbicara tentang tata letak bangunan secara umum. Beberapa prinsip feng sui bentuk yang sangat populer adalah pintu rumah tidak boleh kena tusuk sate (meski ada perkecualian), ruang makan (lantai 1) tidak boleh berada di bawah kamar mandi/WC (lantai 2), tempat tidur di lantai atas tidak boleh berada di atas kompor di lantai bawahnya, dan lain-lain.
Feng sui arah berbicara tentang distribusi energi di suatu bangunan/ruangan berdasarkan arah hadap (location) dan kapan bangunan tersebut lahir (timing). Penerapan feng sui arah pada sebuah bangunan ini digunakan untuk menetralisasi kelemahan ba zi (baca: pa' che') penghuninya. Oleh karena energi yang terdistribusi memiliki makna dan dampak yang berbeda-beda, analisis feng sui arah terkesan kompleks dan rumit. Kedua aliran feng sui ini sama pentingnya, karena saling melengkapi. Ibarat komputer, feng sui bentuk adalah hardware-nya, sementara ba zi dan feng sui kompas adalah software nya. Jadi, sebuah komputer akan beroperasi secara optimal, jika hardware-nya baik disertai dengan software yang sesuai (compatible).
Feng sui sering dihubungkan dengan kualitas hidup manusia. Dalam filosofi Cina, ada tiga faktor utama yang berperan dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Faktor ini juga sering disebut dengan keberuntungan. Faktor pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut adalah langit, bumi, dan manusia. Faktor bumi dan manusia berada di bawah kendali manusia sepenuhnya.
Faktor langit adalah sesuatu yang melekat dengan kelahiran seseorang yang sudah barang tentu tidak bisa diubah. Misalnya, orangtua, jenis kelamin, suku bangsa, dan lain-lain. Jika seseorang lahir dari keluarga yang sukses (kaya raya), tentu secara relatif kualitas hidupnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang lahir dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. Dalam metafisika Cina, faktor langit inilah yang dikenal dengan nama ba zi. Ba zi bermanfaat untuk mengenali potensi sekaligus kelemahan diri berdasarkan formasi energi yang terbentuk dan melekat pada individu ketika lahir. Peranan metafisika Cina yang lain (akupunktur, Chinese traditional medicine, feng sui) adalah untuk mengeliminasi/menetralisasi kelemahan yang dimiliki seseorang berdasarkan Ba Zi-nya.
Faktor bumi adalah feng sui. Disadari atau tidak, disukai atau tidak, seseorang mendapat pengaruh dari energi lingkungan sekitarnya. Orang yang hidupnya susah, biasanya memiliki rumah yang kotor, pengap, bau, lembab, dan berantakan. Dalam ilmu kesehatan, seorang tidak dapat hidup sehat jika tidak mendapatkan asupan gisi yang baik. Analogi dari hal tersebut, kondisi rumah yang buruk menyebabkan penghuni tidak mendapat 'asupan' energi positif/sehat. Ketiadaan support (dukungan) dari energi rumah tersebut membuat penghuninya merasa tidak nyaman, diliputi kecemasan yang tidak terjelaskan sebabnya, tidak dapat beristirahat dengan baik, mudah marah, mudah sakit, atau tidak betah di rumah. Singkatnya, keharmonisan dan kemakmuran dalam keluarga tersebut akan terganggu. Rumah dengan tatanan energi yang baik, tidak harus mewah dan mahal. Jadi, tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa keadaan rumah yang buruk disebabkan oleh kondisi keuangan yang morat-marit.
Faktor manusia meliputi perilaku (amal ibadah, kerja keras, keuletan, akhlak) dan pengetahuan (pendidikan, pengalaman, ketrampilan). Mau menerapkan feng sui atau tidak juga merupakan faktor manusia karena feng sui merupakan opsi (pilihan).
Feng sui bekerja melalui deteksi energi lingkungan (bangunan, alam). Energi ini memang tidak bisa disentuh, dilihat, dirasakan, ataupun dicium. Energi dalam feng sui ini identik dengan gelombang radio yang juga tidak terlihat, tercium, terasa, dan tersentuh. Meskipun demikian, keduanya diakui ada dari dampak yang ditimbulkannya.
Sejauh ini sering diperdebatkan, apakah feng sui dapat menjadikan seseorang kaya raya? Jawaban singkatnya adalah tidak. Yang bisa dilakukan oleh feng sui adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Seberapa besar peningkatan tersebut, tidak seorang manusia pun yang bisa memastikan. Tetapi, dampak positif feng sui telah terbukti secara statistik, tidak secara matematis.
Memang, setiap menjelang tahun baru imlek, di berbagai kesempatan, muncul isu prospek bisnis dan peruntungan di tahun yang akan datang. Banyak juga yang menanyakan peruntungan seseorang berdasarkan shio mereka masing-masing. Hal seperti ini sering membingungkan orang awam karena akan memunculkan pertanyaan apakah nasib milyaran orang di muka bumi ini hanya terbagi ke dalam 12 kelompok (shio).
Perlu diketahui, setiap tahun memiliki karakteristik dan kekuatan energi masing-masing. Sehingga, sejalan dengan pergantian tahun, energi langit pun berubah. Perubahan energi ini berdampak pada dua faktor keberuntungan, yaitu langit (ba zi) dan bumi (feng sui). Berhubung manusia tidak bisa mengatur perjalanan waktu, maka perubahan energi tersebut merupakan bagian dari faktor langit. Seandainya energi tahunan kurang mendukung sekalipun, manusia masih memiliki dua faktor keberuntungan yang lain (bumi dan manusia). Selain itu, kebiasaan orang menanyakan peruntungan berdasarkan shio tahun kelahiran sebenarnya kurang relevan. Pasalnya, sebenarnya, seseorang memiliki empat shio (tidak hanya shio tahun). Dengan demikian, dampak tahun bagi peruntungan seseorang--apalagi di dasarkan pada shio tahun semata--akan semakin kecil relevansinya.
Adanya peran yang besarnya tidak bisa ditetapkan secara matematis tersebut, menciptakan polarisasi sikap di kalangan masyarakat luas. Ada yang berpendapat bahwa kesuksesan hanya ditentukan oleh faktor manusia, yaitu dengan kerja keras, sekolah yang benar, dan ibadah yang kuat. Pendapat lain menyatakan, faktor bumi (feng sui rumah) memiliki peran mutlak dalam menunjang kesuksesan. Ada juga yang berpendapat bahwa kesuksesan adalah karena faktor langit, yaitu masalah hoki semata. Ada yang menggabungkan faktor langit (hoki) dengan faktor bumi (feng sui), faktor bumi dengan faktor manusia, dan faktor langit dengan faktor manusia. Terakhir, ada sekelompok orang yang mengombinasikan ketiganya (faktor langit, bumi, dan manusia).
Polarisasi sikap merupakan wujud dari kemajemukan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Polarisasi sikap merupakan hal yang wajar terjadi di berbagai wacana sehingga perlu disikapi secara bijaksana. Sikap yang bijaksana diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan pendapat tersebut, sehingga perdebatan dan perselisihan untuk mendapatkan pembenaran diri tidak perlu terjadi. Your future is in your own hands, knowledge opens the doors of success and the windows of fortune (Lip,1997). Selamat berkarya.
*)Dosen Fakultas Ekonomi UKSW
Manajer Promosi dan Hubungan Luar UKSW
Pengasuh Rubrik Konsultasi Feng sui,
Suara Merdeka

Peringatan Dini Saja Tak Cukup
Sistem peringatan dini berteknologi tinggi saj atak cukup untuk membuat kita merasa aman dari bencana alam. Sistem in iperlu didukung oleh beberapa hal.

Pertama, perlu adanya infrastruktur penyampaian informasi yang efektif dan efisien dari early warning center ke seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, perlu koordinasi yang baik antara institusi-institusi yang ada yang berwenang menyampaikan informasi akan terjadinya bencana alam ke masyarakat.

Ketiga, penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini dan pengetahuan tentang berbagai bencana alam.

Keempat, perlu pengelolaan yang baik terhadap tata ruang sehingga dapat mencegah terjadinya korban apabila bencana muncul.(berbagai sumber/why)



Alat Peringatan Dini
Berdasarkan selang waktu tersebut dapat dibedakan jenis-jenis peralatan peringatan dini yang diperlukan. Jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah gempa:
a) Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm. Peralatan:
Accelerograph
Alat ini disebut juga strong motion seismograph, karena dipasang untuk merekam getaran kuat saja. Sedangkan getaran lemah yang tidak dirasakan oleh manusia, tidak direkam karena memang tidak diperlukan. Accelerograph dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional dan perawatan jarak jauh.
· Tide gauge
Tide gauge adalah perangkat untuk mengukur perubahan permukaan laut. Perubahan permukaan laut bisa disebabkan oleh pasang naik dan surut permukaan laut harian (gaya tarik bulan dan matahari), angina, dan tsunami. Informasi yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang surut seketika sebelum terjadinya tsunami untuk peringatan dini di lokasi tersebut. Selanjutnya, pasang naik akibat tsunami adalah informasi peringatan dini untuk lokasi yang lebih jauh.
Accelerograph dan tide gauge dipasang pada tempat yang sama dalam sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem komunikasi dan sistem alarm. Peringatan pertama untuk kewaspadaan datang dari accelerograph apabila mencatat getaran kuat. Peringatan kedua datang dari tide gauge setelah mencatat perubahan mendadak muka laut. Dua peringatan tersebut disampaikan kepada:
· Masyarakat setempat berupa alarm
· Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi
· BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat agar disebarkan ke lokasi lain.
Komunikasi data hanya diperlukan apabila ada gempa kuat atau gelombang pasang yang ekstrim, sedangkan secara rutin BMG Pusat akan mengamati dari Jakarta untuk mengetahui status operasionalnya.
b) Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa.
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
c) Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa.
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat. Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah tremors yang sudah dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.(berbagai sumber/why)




Mengenal EWS
Sejak berbagai bencana alam melanda negeri kita, istilah sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) menjadi populer dibicarakan.
Pada intinya, sistem peringatan dini sebisa mungkin dimanfaatkan untuk mencegah suatu hal buruk yang akan terjadi dengan memberikan peringatan sedini mungkin kepada yang bersangkutan agar bisa menghindari atau meminimalkan akibat yang ditimbulkan hal buruk tersebut.
Sesuai namanya, sistem peringatan dini akan memberikan peringatan yang dipicu oleh suatu masukan berdasarkan aturan tertentu. Pada implementasinya, peringatan yang dikirimkan dapat berupa e-mail, SMS, atau pesan biasa saja (message box) jika sistemnya berbasis komputer. Tidak menutup kemungkinan, juga dapat berupa sinyal yang akan dikirimkan ke perangkat lainnya, misalnya alarm pada kendaraan atau rumah.
Sistem peringatan dini dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang usaha, bidang keamanan komputer, dan bidang meteorology dan geofisika. Di bidang yang terakhir ini, sistem peringatan dini sangat bermanfaat untuk mengantisipasi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, tornado, gempa bumi, dan tsunami.(berbagai sumber/why)
EWS di Indonesia

Lantas, bagaimana system peringatan dini di Indonesia? Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) berteknologi tinggi telah mulai dibangun di Indonesia. Dua buah pelampung (buoy) sistem DART (Deep-Ocean Assesment and Reporting of Tsunamis) telah dipasang di perairan barat Pantai Bengkulu dan barat laut Pulau Siberut pada akhir November 2005. Selain itu, sekitar 10 buah DART akan dipasang dalam 3 tahun ke depan di sepanjang pantai Banda Aceh, selatan pulau Jawa hingga perairan Nusa Tenggara Timur yang dipadukan dengan seismografi milik BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) dan tidal gauge yang dipasang di sepanjang pantai di Indonesia.
Sedangkan sebuah pusat peringatan dini (early warning center) akan di bangun di Jakarta. Apakah dengan telah dibangunnya Sistem Peringatan Dini Tsunami berteknologi tinggi ini nantinya bisa cukup efektif untuk mengurangi jumlah korban bencana tsunami?
Tentunya tidak sesederhana itu, sebab TEWS berteknologi tinggi ini tidak akan bisa bekerja secara efektif saat terjadinya tsunami jika tidak didukung oleh beberapa aspek penting lainnya. Aspek penting ini adalah infrastruktur sistim komunikasi yang memadai, koordinasi yang baik antarinstitusi pemerintah yang berwenang, penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini tsunami, dan evakuasi saat bencana tsunami terjadi baik kepada masyarakat umum maupun kepada pejabat pemerintah atau institusi yang berwenang dalam pengambilan keputusan.
Supaya TEWS berteknologi tinggi dengan biaya yang sangat mahal ini bisa berjalan dengan baik dan berdaya guna, maka aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah segera membangun fasilitas infrastruktur peringatan dini tsunami ditempat yang rawan tsunami, yakni di berbagai pantai di Indonesia yang meliputi pelampung (buoy) sistem DART yang dilengkapi dengan tidal gauge dan dipadukan dengan seismograf yang dihubungkan pusat peringatan dini di Jakarta.
Kedua, perlu adanya infrastruktur penyampaian informasi yang efektif dan efisien dari early warning center ke seluruh lapisan masyarakat. Early warning center yang ada di Jakarta ini bisa menerima informasi akan terjadinya tsunami baik dari Indian Ocean Early Warning System, Pacific Ocean Tsunami Early Warning System, Japan Meteorological Agency (JMA) Early Warning ataupun yang lainnya. Setelah sinyal indikasi akan terjadinya tsunami ini diterima, segera didistribusikan ke seluruh institusi yang berwenang seperti Satuan Koordinasi Pelaksanaan (Satkorlak), pemerintah daerah, kepolisian, radio, dan televisi, atau media lainnya untuk segera diteruskan ke seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal dan sedang beraktifitas di sekitar pantai informasi ini bisa diterimanya melalui raungan sirine. Dalam hal ini BMG mengirimkan data dengan teknologi GSM dan satelit yang berupa sinyal ke sirine yang akan meraung keras memperingatkan warga di sekitar wilayah pantai. Raungan sirine ini bisa mencapai jarak 5 km.
Ketiga, perlu koordinasi yang baik antara institusi-institusi yang ada yang berwenang menyampaikan informasi akan terjadinya bencana tsunami ke masyarakat.
Keempat, aspek yang sangat penting adalah penyuluhan tentang arti pentingnya sistim peringatan dini tsunami, pengetahuan tentang tsunami dan bagaimana tsunami bisa terjadi, bagaimana cara menyelamatkan diri jika tsunami terjadi, dan lain sebagainya, baik kepada masyarakat umum maupun kepada pejabat pemerintah atau institusi yang berwenang dalam pengambilan keputusan. Informasi penting tentang peringatan dini terjadinya tsunami menjadi tidak bermanfaat jika institusi atau pejabat yang berwenang kurang memahami arti pentingnya informasi tersebut sehingga informasi tersebut tidak sampai ke masyarakat.(berbagai sumber/why)

Tidak ada komentar:

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's