Formasi 2005 Jadi CPNS
FKSS Bersosialisasi
Program ini rencananya akan disiarkan secara langsung selama 6 hari mulai Senin sampai Sabtu pukul 18.00-18.30 WIB. Materi yang disampaikan berupa siraman rohani yang temanya diambil dari masing-masing agama. Sedangkan jadwal siaran Senin hingga Sabtu secara berturut-turut adalah perwakilan agama Katolik, perwakilan agama Budha, perwakilan agama Hindu, perwakilan agama Islam, perwakilan agama Kong Hu Cu, dan perwakilan agama Kristen. Tujuan dari siraman rohani ini adalah untuk memupuk keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjalin kerukunan antarumat beragama.
”Acara Mimbar Agama-Agama yang akan disiarkan oleh Radio Pesona FM ini saya nilai mempunyai makna yang sangat strategis dan positif serta menarik, sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat.”(lux)
Pegawai Baru Pencatat Perkawinan
Sebanyak 43 anak yatim yang tersebar di Salatiga mendapat santunan. Santunan diberikan oleh Panitia Idul Adha 1428 H dan Kegiatan Muharram 1429 H Kota Salatiga.
Kegiatan sosial ini berlangsung pada 19 Januari 2008 yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1429 H di aula Kantor Depag Kota Salatiga. Anak-anak yatim yang mendapatkan tali asih berasal dari Panti Asuhan Nahdhotul Ulama, Blotongan, Panti Asuhan Muhammadiyah, Kauman dan Sidorejo Lor, serta Panti Asuhan Islahul Muna, Tingkir Lor.
Hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Salatiga, Dr. Saefudin Zuhri dan KH. Muh Fauzi Arkhan yang juga menjadi penceramah pada acara tersebut. Kyai yang lebih dikenal dengan sebutan Mas Fauzi ini menghimbau agar anak-anak mau belajar dan berusaha sehingga menjadi orang sukses di kemudian hari.
Sementara itu, salah seorang Humas Panitia, Khusnul Khotimah, SH. M.Pdi, menuturkan bahwa jumlah santunan untuk kali ini memang belum sesuai dengan harapan.”Harapan ke depan adalah jumlah santunan bertambah jumlahnya, demikian pula jumlah anak yang diberi. Hal itu akan terwujud jika warga yang mampu di Kota Salatiga ini mau menyisihkan hartanya untuk anak-anak yatim,” harap Khusnul.(lux)
Musrenbang di Sidorejo
Dalam rangka menjaring aspirasi pembangunan dari masyarakat, Kecamatan Sidorejo menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pada 13 Februari lalu di Ruang Pertemuan Kecamatan Sidorejo.
Peserta musrenbang adalah tokoh masyarakat, pekerja sosial masyarakat (PSM), lembaga komunikasi masyarakat (LKM), forum komunikasi masyarakat (FKM), dan panitia pembangunan kelurahan. Hadir pula dalam acara tersebut anggota DPRD dari Kecamatan Sidorejo serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Salatiga.
Musyawarah berlangsung baik dan lancar. Kepala Kecamatan Sidorejo, Drs. Mutho'in, memaparkan daftar pembangunan fisik dan nonfisik yang nantinya akan diajukan kepada pemerintah untuk direalisasikan pelaksanaannya.
”Kegiatan fisik di Sidorejo yang disusun saat ini sebesar Rp 9.984.560.000,00 yang berasal dari APBD dan Rp 241.800.000,00 dari swadaya masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan nonfisik, dana dari APBD sebesar Rp 1.366.800.000,00 dan Rp 90.396.000,00 dari swadaya masyarakat,” papar Muthoin.
”Kami berharap, program yang kami ajukan ini dikawal anggota DPRD Salatiga,” harapnya. Muthoin juga meminta kepada dinas terkait untuk mengabulkan rencana Kecamatan Sidorejo karena program tersebut telah disusun berdasarkan skala prioritas.(lux)
Masih Kecil Jadi PNS
Peserta dilepas oleh Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Kota Salatiga H. Taufik Rahman, SH., M.Hum. Rute pawai dimulai dari halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kota Salatiga menuju Jalan Letjend. Sukowati, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Kartini. Pawai ini finish di Halaman SMPN I dan SMPN 2 Kota Salatiga.
Pawai berlangsung cukup meriah. Ada anak yang berpakaian kyai, polisi, TNI, PNS, dokter, olahragawan, dan lain sebagainya. Penonton dan orang tua yang turut menyaksikan di pinggir jalan terlihat senang dan bangga melihat putra-putri mereka yang tampil gagah dan anggun.
Salah seorang panitia, Ainul Huri, S.Pdi., mengutarakan bahwa acara ini berjalan lancar dan tertib. ”Meski sempat diguyur hujan antusiasme peserta cukup bagus,” ungkapnya disela-sela pembukaan.
Sementara itu, Khusnul Qirom, yang juga Panitia, menyesalkan jumlah peserta pawai yang kurang banyak. ”Peserta kali ini kurang banyak. Mungkin karena publikasi yang kita sampaikan tidak seluruhnya sampai pada sasaran,” jelasnya. Tampil sebagai juara adalah kontingen dari Al-Azhar Salatiga.(lux)
Kecandran Pavingisasi Jalan Becek
Sebanyak tujuh jalan penghubung dusun di Kelurahan Kecandran segera dipavingisasi. Kegiatan ini merupakan hasil penyerahan dana stimulan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) P2KP.
Acara penyerahan dana dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kelurahan Kecandran pada 20 Februari. Dana diserahkan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang diberi nama Condro Buono kepada Lurah, Muslih, dan diserahkan langsung kepada Rohmat Riyadi sebagai anggota Unit Pengelola Lingkungan (UPL).
Besaran dana yang diserahkan pada tahap pertama ini adalah 20 persen dari 300 juta yang direncanakan. Menurut rencana, dana tersebut akan digunakan untuk membangun tujuh jalan penghubung dusun dengan cara pavingisasi dan membangun 2 drainase (saluran air).
Marjuki, Ketua BKM, menerangkan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama untuk Kelurahan Kecandran. ”Perolehan dana ini berawal dari usulan pada Program Dasar Pembangunan Partisipasi (PDPP) yang disusun pada rencana pembangunan tahun 2005-2009 dan baru terealisasi kali ini,” jelasnya.
Marzuki menambahkan, untuk pelaksanaan program, masyarakat akan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Masyarakat tetap akan mengeluarkan dana, baik dalam bentuk makanan ataupun tenaga. ”Kami memperkirakan, sumbangan masyarakat akan lebih banyak lagi mengingat sifat bantuan ini adalah stimulan,” katanya.(lux)
HAB Depag Meriah
Hari Amal Bakti (HAB) ke-62 Departemen Agama Kota Salatiga berlangsung meriah. Kemeriahan ini ditutup dengan upacara bendera pada 3 Januari di Halaman Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Bertindak selaku pimpinan upacara adalah Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Drs. Agus Rudiyanto, M.M. Upacara tersebut juga disertai acara penyerahan 20 Lencana Karya Satya kepada Dosen STAIN Salatiga yang telah mengabdi selama 20 dan 30 tahun. Selain itu, juga dilaksanakan pengukuhan pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Salatiga.
Kepala Kantor Depag Salatiga, H. Taufik Rohman, SH., M.Hum, mengungkapkan bahwa kepengurusan BAZ Salatiga kali ini berbeda karena dipimpin oleh pejabat ex officio (karena jabatannya). ”Kepengurusan kali ini juga memiliki Dewan Pertimbangan yang diketuai Walikota Salatiga, John M Manoppo, S.H. dan Wakil Ketua adalah saya,” paparnya.
Pengurus yang dikukuhkan ini bertugas untuk periode 2007-2010. Program kerja yang harus segera dilaksanakan adalah menginventarisasi (melakukan pendataan) aset yang dikumpulkan dari dana umat. hasil inventarisasi tersebut dilaporkan kepada Walikota selaku Ketua Dewan Pertimbangan.
Upacara ini menutup kegiatan dan lomba yang telah digelar panitia. Acara yang telah digelar adalah khitanan masal, donor darah, pemberian santunan untuk anak yatim, ziarah ke Makam Kauman, tasyakuran, dan sarasehan. Sementara, lomba yang diadakan adalah lomba memasak sayur, memasang dasi suami, dan lomba jilbab kreasi. Ada pula olah raga yang dipertandingkan, seperti bola volly, catur, tenis meja, dan bulu tangkis.(lux)
Walikota Bantu Aku Juga Anak Bangsa
Rombongan yang berjumlah 26 orang itu dipimpin oleh A.G. Tedja G.K. Bawana. Hadir dalam acara tersebut adalah seluruh kepala satuan kerja perangakat daerah (SKPD) Kota Salatiga dan perwakilan siswa-siswi SMA Kota Salatiga yang didampingi guru.
LSM ini bergerak pada pembinaan anak-anak jalanan. Pada umumnya, mereka berasal dari keluarga broken home (orang tua bercerai), anak yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga, serta korban bencana. Ada dari mereka yang berasal dari Aceh, Jogja, Nusa Tenggara.
Tedja menjelaskan, kunjungan di Bali-Jawa ini akan berakhir di Puri Cikeas, kediaman Presiden Republik Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudoyono. Melalui kunjungan ini, mereka berbagi cerita dengan tuan rumah yang dikunjungi. ”Agar anak-anak korban bencana serta anak-anak jalanan tidak lagi dilihat dengan sebelah mata,” jelasnya. Pasalnya, keberadaan mereka seharusnya diperhatikan dan dicarikan jalan keluar.(lux)
Ketua PKK: Jaga Kebersihan
Pada 15 Februari lalu, terdapat pemandangan yang tidak biasa. Puluhan ibu dengan sapu dan pengki memadati jalanan di pusat Pasar Salatiga (Pasar Raya I dan II). Rupanya, Forum Kota Salatiga Sehat (FKSS) melakukan bersih-bersih pasar.
Forum yang terdiri dari istri para PNS dan masyarakat ini menyapu jalan sepanjang pasar dan lorongnya. Tampak di antara rombongan adalah Istri Walikota Salatiga, Ny. Rosa Darwanti, SH., M.Si. yang juga menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga. Kepala Dinas Pasar dan Pedagang Kaki Lima, Drs. Tri Priyo Nugroho, dan wartawan juga hadir dalam kegiatan itu. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pasar menertibkan pedagang yang berjualan melewati batas area berjualan dan yang menempati fasilitas umum.
Rosa menyempatkan diri menyapa dan memberikan nasihat kepada para pedagang yang berjualan dengan lemah lembut. ”Permisi, bagaimana ibu, sehat? Saya minta tolong, agar lingkungan ibu berjualan dijaga kebersihannya. Sampah-sampah yang ada dikumpulkan di tempat sampah lalu dibuang ke bak sampah pasar. Dengan demikian para pembeli akan merasa nyaman, dagangan ibu juga akan lancar,” begitulah salah satu dialog Rosa dengan seorang pedagang.
Dalam wawancara langsung dengan Radio Suara Salatiga FM, Rosa menjelaskan peran serta masyarakat dan pemerintah yang sangat penting dalam menjaga kebersihan Salatiga. ”Justru los para pedagang relatif bersih dari sampah karena mereka mengumpulkan sampahnya dan dimasukkan ke kantong plastik atau karung”, ungkapnya.(lux)
Sri Winarni Ketua RW 9 Sarirejo
Kompleks lokalisasi wanita tuna susila RW 9 Sarirejo Kelurahan Sidorejolor baru-baru mengadakan pesta demokrasi secara langsung memilih Ketua Rukun Warga yang baru, mengingat ketua lama sudah habis masa tugasnya 3 tahun (Slamet).
Untuk memperlancar pelaksanajan tata tertib kemasyarakatan, maka RW 9 yang tediri 3 Rukun Tetangga di beri kesempatan mewakili tokohnya untuk pemilihan Ketua RW. Calon dari Rukun Tetangga I - Ny. Titik dari bagian kesra RW; 2. Suwignyo Ketua RT 2; 3. Ny.Sri Winarni Keetua RT I.
Pelaksanaan pemilihan RW 9 berlangsung di Balai Pertemuan setempat dengan sarana tempat pencoblosan satu melayani 300 kartu suara, dan calon Ketua RW sebanyak 3 orang dengan penuh teganggang bahkan diselingi tawa ketika disapa para calon pemilih dari warga setempat.
Ketua Panitia Sri Widodo untuk mensukseskan pelaksanaan ini dengan menggali dana swadaya masyarakat memperoleh Rp. 600.000,- Anggaran ini dipergunakan untuk sosialisasi selama 1 bulan dan pelaksanaan pencoblosan kartu suara.
Sebagai puncak acara mulai pukul 8.00 13.00 WIB para warga menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. Dari hasil perhitungan suara keluar sebagai pemenang Ny.Sri Winarni dari Ketua RT I sedangkan disusul Suwignyo serta Ny. Titik.
Sebagai Ketua RW 9 baru nampak program kedepan cukup banyak seperti; penertiban Karoke semakin menjamur hampir tiap rumah yang menampung WTS menyediakan fasilitas Karoke untuk memikat pengunjung.(kst)
KNPI Contoh John F. Kennedy
Dalam Rapat Kerja Daerah (rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda (KNPI) Kota Salatiga, John M. Manoppo menghimbau KNPI agar meniru John F. Kennedy.
Rakerda yang berlangsung di Rumah Makan Elangsari (28/2) itu dihadiri oleh Walikota Salatiga, John M Manoppo, Ketua DPD KNPI Jawa Tengah, Hendy Hedrar Prihadi, para ketua organisasi masa, organisasi kepemudaan, para donatur, serta perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Salatiga. Rapat yang berlangsung sehari penuh ini membahas kegiatan selama kepengurusan periode 2007-2010. Selain itu, dibahas pula fungsi dan peran KNPI Kota Salatiga.
Sebelum rapat pleno dilaksanakan, para pengurus diberi pembekalan melalui up-grading. Materi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dibawakan oleh pengurus KNPI Jawa Tengah. Sedangkan materi tema inti “Peran Pemuda dalam Mengawal Reformasi Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi” di sampaikan secara langsung oleh Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH.
“Pada dasarnya pemuda itu mandiri, seperti halnya otonomi daerah,” kata Walikota dalam sambutannya. Namun, sejauh mana mandiri itu diapresiaikan oleh pemuda bergantung kepada pemuda itu sendiri. Pemuda harus diberi ruang untuk berkarya nyata dan membuat program yang kongrit. “Semasa muda saya, sebagian besar waktu juga saya habiskan untuk berorganisasi,” ungkap John yang juga mantan Ketua KNPI Salatiga pada tahun 1980 ini.
“Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy mengungkapkan, 'Jangan tanyakan apa yang diberikan negara kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu telah berikan kepada negara.' Di sini sudah jelas dimana seorang pemuda memosisikan dirinya terhadap masyarakat dan bangsa,” tambah Walikota.
Acara ini diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi terhadap permasalahan Kota Salatiga.(lux)
Rw. Baru Kelurahan Salatiga
Satu keunikan lagi dalam pemilihan Ketua RW. Ketua RW terpilih di RW 7 Kelurahan Salatiga diarak keliling RW dengan drumblek oleh warganya. Arak-arakan ini adalah ekspresi dukungan warga pada Ketua RW-nya.
Pemilihan Ketua RW 7 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo ini berjalan demokratis. Pemilihan berlangsung di lingkungan RW setempat pada tanggal 24 Februari 2008. Selain 397 pemilih, turut hadir dalam acara tersebut adalah Lurah Salatiga, Suwarno, S.E. dan para wartawan.
Terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua RW yang baru adalah pasangan Suwarno-Sukamto. Suwarno adalah Ketua RW yang sebelumnya (incumbent). “Pemilihan Ketua RW kali ini dilaksanakan sama persis dengan prosesi pemilihan umum,” kata M. Sidik, salah seorang pemilih. Hal ini untuk memberikan gambaran pada pemilihan gubernur Jawa Tengah yang akan datang. Bagi yang tua agar tidak lupa, sedangkan bagi pemilih pemula untuk pembelajaran. Panitianya disusun sama seperti pemilu, tata cara pemilihan juga sama, kampanye dengan gambar juga ada. “Dan yang terakhir, pemilih juga harus mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam gelas berisi tinta,” tambahnya.
Untuk memeriahkan dan mendorong agar warga mau memilih disediakan pula door prize berupa kipas angin, kaos, gelas, mie instan, handuk, dan hadiah hiburan lainnya. “Saya saja yang nitip kartu hadir mendapatkan handuk. Wah senang banget, deh,” tambah M. Sidik.(lux)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar