Tahu Halus Tanpa Formalin
Tahu adalah salah satu makanan yang tak asing bagi kita. Selain sebagai lauk, tahu juga sering kita jumpai sebagai kudapan.
Salah satu produsen tahu di Kota Salatiga adalah Tahu “TM”. Pabrik tahu milik Istianto ini mulai beroperasi pada tahun 1999. Dengan Rp 25 juta sebagai modal awal, Pak Is, begitulah ia biasa disapa, memulai usaha produksi tahunya. Dari Rp 25 juta itu, Rp 15 juta dia gunakan untuk membuat pabrik tahu kecilkecilan. Sisanya, dia gunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang diperlukan untuk proses pembuatan tahu putih. Semula, usaha ini ia jalankan bersama Tumijan, ayahnya.
“Saya mendirikan pabrik tahu di Kadipurwo, Senjoyo Bener, Kecamatan Tengaran,” ungkapnya pada wartawan HB. Ditambahkannya, ini karena limbah tahu sangat mengganggu masyarakat, Memang, pabrik tahu ini letaknya tidak di sekitar tempat tinggal Pak Is yang berada di Rekesan, Nanggulan, Salatiga.
“Setelah jadi, barulah tahu-tahu itu dibawa ke rumah saya untuk dikemas,” lanjutnya sambil membungkus tahu. Selain untuk mengemas tahu, kediamannya juga digunakan untuk mengolah tahu menjadi beberapa produk turunannya. Beberapa produk itu adalah rolade tahu, tahu bakso, tahu asin, dan tahu isi telur.
Dari berbagai produk tahu itu, produk unggulan Tahu “TM” adalah tahu kupas atau tahu halus. Bedanya dengan tahu yang lain adalah kedelai dikupas terlebih dahulu sebelum masuk proses pembuatan tahu. Selain itu, penampilan tahu juga lebih bagus, rasanya lebih enak, dan teksturnya lebih halus.
Dalam menjalankan usahanya Pak Is dibantu empat orang karyawan dari luar yang bekerja di pabrik dan ibu serta istrinya yang bekerja di rumah. Karyawan bekerja sejak pukul 04.00 WIB sampai selesai. “Tak jarang, kami bekerja sampai malam,” ujarnya.
Setelah semua pekerjaan selesai, pagi harinya, Pak Is memasarkan tahunya di Pasar Pagi, Salatiga, sampai pukul 09.00 WIB. Selain itu, Tahu “TM” juga melayani pesan-antar untuk pemesanan minimal seharga Rp 20 ribu. Pelanggannya cukup banyak, di antaranya adalah Rumah Makan Minang Kencana, Rumah Makan Prasmanan, dan Rumah Makan Mulya.
Sebagai pengguna kedelai, Tahu “TM” yang memiliki nomor ijin usaha PIRT No. 2153322100081 ini tak terhindar dari dampak kenaikan harga kedelai. Produksinya pun mengalami penurunan. Jika sebelumnya, Pak Is mampu memproses sekitar 1,5-2 kuintal kedelai untuk dibuat menjadi tahu dalam satu hari, akiabt kenaikan harga kedelai, Pak Is hanya mampu memproses 80 kilogram sampai satu kuintal kedelai per hari. Meskipun demikian, harga tahu Tahu “TM” masih tetap terjangkau. Dengan uang Rp 600, kita sudah mendapat satu biji tahu halus atau tahu kupas. Tahu asin takoa ukuran kecil, sedang, dan besar, masing-masing dijual seharga Rp 300, Rp 350, dan Rp 400 per biji. Sementara itu, rolade tahu dijual dengan Rp 2.500 per biji, tahu bakso Rp 3.500 per bungkus yang berisi 10 biji. Semua produk ini sudah dibumbui sehingga siap digoreng. Selain itu, jangan khawatir, Pak Is menjamin bahwa produknya tidak menggunakan formalin.
Keuntungan kotor dari produksi ini berkisar 500800 ribu rupiah per harinya. Jumlah ini digunakan untuk membayar honor empat karyawannya yang bekerja di pabrik, sebesar Rp 50 ribu per hari. Selain itu, keuntungan kotor tersebut juga digunakan untuk membeli bahan baku serta pengeluaran lain yang tidak terduga. Setelah berbagai pengeluaran itu, keuntungan bersih yang didapat Pak Is setiap harinya sekitar Rp 100 ribu.
Demi kesetiaan konsumennya, pria satu anak ini senantiasa menjaga mutu dan kualitas hasil produksinya. Bagi sulung dari tiga bersaudara ini, pelanggan adalah raja. Dia juga selalu menerima kritik dan saran dengan senang hati demi kemajuan usahanya. Pemesanan Tahu “TM” dilayani Pak Istiyanto di Jalan Gumuk Rejo RT 12/09 Rekesan, Nanggulan, Salatiga, telepon (0298) 326949 atau HP 081326284249.(wie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar