MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

21 Mei 2008

Potensi

Ronde Susu Uenak Tenan.........

Wedang ronde....hmmm....tentu lebih nikmat diminum pada malam hari. Terlebih di Kota Salatiga yang berhawa sejuk begini.

Bagi warga Kota Salatiga, tak sulit untuk menemukan sentra pedagang wedang ronde. Sentra ini dapat dijumpai di sepanjang trotoar ruko Jalan Jenderal Sudirman. Di lokasi yang terletak di pusat Kota Hati Beriman ini, terdapat puluhan pedagang kaki lima alias PKL spesialis wedang ronde. Mereka setia menggelar angkringan untuk menjajakan ronde. Para pedagang ini berjualan setiap hari mulai pukul 17.00 WIB hingga dini hari.

Menariknya, dari sekian banyak pedagang tersebut ada yang mencoba berkreasi membuat varian (macam) baru wedang ronde. Varian baru ini bernama ronde susu. Sebenarnya, cara pembuatan ronde susu tidak jauh berbeda dengan ronde biasa. Bedanya, kalau bahan minuman ronde biasa adalah air, minuman ronde susu berasal dari susu segar. Bagi pembeli yang hobi minum susu segar, ronde susu ini tentu terasa lebih nikmat dan gurih.

Nah, bagi Anda yang menginginkan wedang ronde yang lebih variatif (beragam), bisa mencoba di Jalan Merapi. Menyusuri jalan kecil yang menghubungkan Lapangan Pancasila dengan pertokoan Makutarama ini, kita akan menjumpai sebuah warung. Warung yang terletak di sisi timur Jalan Merapi, tepatnya di depan rumah nomor 14, ini menjajakan beraneka wedang ronde. Wedang ronde di sini dikenal dengan Wedang Ronde Mak Pari. Warung ini menjajakan beraneka ragam wedang ronde. Mulai ronde komplit, jahe, coklat, susu, wijen, rumput laut, jeruk, serta kacang ijo. Harganya pun murah, hanya 2500 rupiah per mangkuk.

Penjual ronde mak Pari adalah Slamet Waluyo, 30, yang tidak lain adalah cucunya mak Pari. Ia telah tiga tahun menggantikan Sumini, anak tunggal mak Pari yang telah meninggal tahun 1991 silam. Sebelumnya, Sumini telah berjualan ronde selamasekitar20 tahun.

Menurut Waluyo, neneknya mulai berjualan ronde susu pada tahun 1943. “Tempatnya memang selalu berpindah. Namun, yang paling lama di Jalan Merapi ini,” tambahnya.

Mak Pari memang dikenal menjual ronde susu. Setiap menu minuman memiliki isi yang berbeda. Untuk ronde susu atau coklat sama dengan ronde biasa hanya airnya diberi susu atau coklat.

Namanya ronde, memiliki kekhasan, yaitu bulatan yang dibuat dari tepung ketan yang disebut ronde itu sendiri. Kebanyakan penjual membuat ronde yang berisi gula merah. “Kita ada (membuat ronde) yang berisi wijen dan kacang ijo,” imbuh Waluyo.

Selain ronde, penyajian wedang ronde juga disertai pernak-pernik ampas. Pembuatan pernak-pernik ampas yang antara lain berupa agar-agar dan kacang goreng itu cukup sederhana. “Tidak ada yang sulit dalam membuat wedang ronde, semuanya mudah dibuat, termasuk membuat rondenya yang dilakukan dua jam sebelum berjualan,” ungkapnya.

Warung yang setiap hari menyediakan 180 mangkuk wedang ronde ini juga melengkapi sajiannya dengan tahu bacem, pisang penyet, pisang goring, tahu goreng, pokis, donat, dan aneka kudapan lain.( Kst/ano)

1 komentar:

kulinersalatiga mengatakan...

mampir yaaaa...
http://kuliner-salatiga.blogspot.com/

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's