BelajarTidak Mengenal Batas Usia
Ini baru berita! Salatiga dinyatakan bebas buta aksara pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5) yang lalu. Artinya, sekitar 170 ribu penduduk kota di kaki Gunung Merbabu ini dapat membaca tanpa kecuali. Dengan kata lain, semua dapat membaca, khususnya huruf latin, yang dipergunakan sebagian besar penduduk dunia penghuni planet Bumi sebagai alat komunikasi.
Ini baru berita! Salatiga dinyatakan bebas buta aksara pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5) yang lalu. Artinya, sekitar 170 ribu penduduk kota di kaki Gunung Merbabu ini dapat membaca tanpa kecuali. Dengan kata lain, semua dapat membaca, khususnya huruf latin, yang dipergunakan sebagian besar penduduk dunia penghuni planet Bumi sebagai alat komunikasi.
Mengapa baru sekarang? Mengapa memerlukan 63 tahun sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia? Apakah daerah lain yang wilayah dan penduduknya lebih besar juga bebas buta aksara?
Belajar tidak mengenal batas usia. Siapa saja boleh belajar. Sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab negara. Melalui pemerintahannya, negara harus mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia melalui pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk menciptakan manusia cerdas yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Karena pendidikan, kita mampu mengolah alam untuk kehidupan dan kesejahteraan manusia Indonesia, khususnya, dan masyarakat dunia, umumnya.
Untuk itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah melaksanakan amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara konsekuen dan bertanggung jawab. Sesuai undang-undang tersebut, pemerintah bertanggung jawab mengalokasikan anggaran untuk pendidikan nasional. Membangun sarana dan prasarana pendidikan, utamanya perpustakaan-perpustakaan umum yang representatif, sehingga mampu membangun minat baca masyarakat. Pemerintah juga dituntut memberikan perlindungan kepada masyarakat atas komersialisasi pendidikan. Pendidikan tidak boleh menjadi lahan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya melalui pasar bebas.
Memberikan solusi dan legalitas terhadap masyarakat yang secara mandiri mencerdaskan dirinya sendiri tanpa melalui pendidikan formal, sehingga keberadaan mereka terakomodasi oleh pemerintah. Bila biaya pendidikan semakin mahal, kelompok-kelompok masyarakat yang mengupayakan pendidikan mandiri akan tumbuh subur.
Melalui proses membaca dan menulis inilah manusia mampu beriteraksi dengan yang lain sehingga tidak tertinggal dengan peradaban manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar