MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

31 Agustus 2007

Tips Masakan

Kota Salatiga yang terletak di lereng gunung merbabu, tentu saja memiliki standar makanan khas tertentu sebagai ikon kota. Namun membicarakan “selera lidah” tidak ada salahnya bila angan kita berwisata kuliner di daerah pesisir dengan menikmati masakan sea food.

Tentu saja kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke pantai kalo hanya ingin menikmati masakan ini, sebab didapur anda sendiri, sajian khas potensi laut dari Kepiting dan Cumi-cumi, dapat diolah menjadi menu andalan, untuk sajian lezat keluarga tercinta.

Selamat mencoba

CALAMARI

BAHAN

· 300 gr cumi segar yang dikupas

· 50 gr tepung terigu

· Minyak untuk mengoreng

BUMBU

· 2 siung bawang putih, dihaluskan

· ½ sendok teh air jeruk lemon

BAHAN PELAPIS

· 3 butir telur

· 1.5 sendok makan air

· 150gr tepung roti

CARA MEMBUAT

1. Iris tipis cumi setebal 0.5 cm

Campurkan dalam bumbu, diamkan selama 15 menit

2. Taburkan tepung terigu, aduk rata

3. Celupkan cumi ke dalam telur kocok yang sudah ditambah air, lalu gulingkan di tepung roti. Lakukan hingga 2 kali.

4. Goreng dalam minyak panas sedang hingga kering.

KEPITING SAUS PEDAS

BAHAN

· 2 Ekor kepiting telur, rebus matang

· 2 sdm margarin

· 4 sdm minyak goreng

· ½ bawang bombay – iris

· 6 siung bawang putih, cincang

· 2 cm jahe memarkan

· 150 ml air

· 150 ml saus sambal botolan

· 3 sdm madu

· 3 sdm saus tomat

· 1 sdm kecap manis

· 1 sdm garam dan 1 sdt merica bubuk

Taburkan

Daun ketumbar

CARA MEMBUAT

1. Cuci kepiting, rebus hingga matang. potong jadi dua bagian

2. Panaskan margarin bersama minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang puting hingga harum

3. Masukkan jahe, air, saus sambal, madu, saus tomat, kecap manis, garam, merica bubuk dan kepiting.

Masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental, lalu angkat

4. Sajikan hangat, taburi daun ketumbar

SMK dengan Jurusan Unggulan

SMK Muhammadiyah Salatiga yang telah menyandang predikat sekolah bertaraf Standar Nasional dan menerapkan management berstandar ISO ini menggelar Jurusan yang diunggulkan di sekolahnya. Menurut Waka. Kurikulum Drs. Muhamad Busri, pada dasarnya semua jurusan yang ada di SMK Muhammadiyah Salatiga sangat diunggulkan, namun berkenaan dengan kesiapan fasilitas dan jumlah animo siswa, maka jurusan Pemesinanlah yang sangat diunggulkan.

“Untuk Teknik Elektro dengan ruang lingkup keahlian mengoperasikan gen set dan pemeliharaan panel, pengontrolan elektro hidroulik dan pneumatik, serta pengontrolan elektronik dan PLC fasilitas peralatan praktiknya memang sudah sangat memadahi, namun jumlah siswanya sangat sedikit, sementara untuk teknik pemesinan dan teknik mekanik otomotif peminatnya setiap tahun semakin meningkat” jelasnya.

Secara terpisah Ketua Program Keahlian Teknik Elektro Listrik Industri. Sisyono, S.Pd menambahkan bahwa semua jurusan di SMK Muhammadiyah Salatiga kedepannya memang sangat menjanjikan, hal itu terbukti semua jurusan di sekolah ini sering mengikuti Lomba Keterampilan Siswa (LKS). Untuk Teknik Listrik Industri pernah menjadi juara IV Tk Propinsi Jawa Tengah dan juara I Tk Karesidenan Semarang. Sedangkan Teknik Mekanik Otomotif pernah menjadi juara I Tk Kota Salatiga dan Pemesinan juara II Tk Karesidenan Semarang.

Kepala SMK Muhammadiyah Salatiga Drs. Surono melalui Waka Kurikulumnya mempunyai harapan untuk dapat membina mental dan akhlak siswanya secara utuh, namun hal ini mengandung konsekuensi bahwa siswa yang bagus akan sukses, sementara yang tidak dapat dibina akan dikembalikan ke orang tuanya. “Mengembalikan siswa ke orang tuanya memang suatu pekerjaan yang sangat berat, namun hal itu perlu kita laksanakan karena mengembalikan siswa ke orang tua merupakan suatu pelajaran tersendiri” tandasnya.

Pelatihan Mesin High Speed di SKB Salatiga Hati Beriman


Program Kejuruan Operator Mesin High Speed/Garment Dinas Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Salatiga tahun anggaran 2007 dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Salatiga. Hal ini dikarenakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Salatiga belum siap digunakan.

Menurut Fajar Pramono selaku Instruktur teknis pelatihan mengatakan, “untuk pelatihan ini memang tidak ada anggaran untuk sewa gedung, diharapkan kami menempati gedung baru BLK Salatiga, namun karena faktor keamanan sehingga belum siap ditempati, maka kami bekleraja sama dengan SKB Salatiga”, katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa SKB menyediakan sarana tempat pelatihan serta sarana tempat makan, dengan catatan sebagian siswa SKB sejumlah 12 orang diikut sertakan dalam pelatihan tersebut, tambahnya.

Pelatihan yang diikuti 36 peserta dan terbagi menjadi dua kelas itu tidak dipungut biaya apapun, malah mendapatkan uang saku atau transport serta makan siang.

Masih menurut Fajar Pramono, bahwa pelatihan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan penyiapan tenaga kerja siap pakai menjahit high speed Kota Salatiga. Adapun out put dar]i pelatihan ini merupakan calon karyawati di PT Arga Manunggal Garment Salatiga yang bertempat di PT Damatex Salatiga.

Peserta pelatihan ini telah melalui seleksi yang cukup ketet, dari sekitar 100 pendaftar. Oleh karenanya peserta pelatihan yang telah selesai benar-benar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja diperusahaan tersebut. Jika ada peserta yang terpaksa tidak diterima di PT. Arga Manunggal Garmen, Disnakertrans telah melobi beberapa perusahaan garment untuk dapat merekrutnya, seperti PT. Pertiwi Indomas Ungaran dan lainnya.

Adapun informasi tentang pendaftaran peserta telah disebarluaskan sebelumnya baik melalui papan pengumuman Disnakertrans serta Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga.(bdi)

Citra Rasa Kue Roti Mbah Tinah Berani Bersaing



Usaha home industri pembuatan kue roti bagi ibu-ibu rumah tangga jika ditekuni dengan sungguh dapat memberikan penghasilan lumayan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Hasil pembuatan kue Mbak Tinah tentang rasa sangat diutamakan guna memikat para langganan merasa puas dan tetap menjamin kualitas kue roti, mengingat di Kota kecil Salatiga tentang home industri pembuatan kue roti cukup banyak serta bersaing. Produk kue roti Mbak Tinag berupa kue mandarin, bolu gulung, bronis berukuran 1 loyang, jika dipotong-potong jadi banyak. Hal tersebut sangat cocok bagi keperluan arisan, pernikahan, dan bagi warga yang punya keperluan kerja.

Keberhasilan Mbak Tinah dituturkan dengan jujur mengatakan, awal mula usaha ini dimulai dengan berjualan kue serabi tahun 1995 sebanyak 100 buah setiap harinya di setorkan ke Toko Layar Jl.Johar dan Toko Paris Jl.Jend.Sudirman dapat terjual dengan baik, bila kue serabi sisa dikembalikan. Pembuatan kue dibantu suami Bonggo Suwarno dapat melayani beberapa pemesan.

Hasil-hasil keuntungan sedikit lalu dikembangkan melayani kepentingan warga masyarakat , mulai tahun 2002 meningkatkan usaha pembuatan kue roti yang kalau diamati setiap harinya selalu meningkat. Produk kue roti mandarin, bolu gulung, dan bronis, ternyata setiap harinya kami harus membuat 5 loyang. Kerja di rumah tangga membutuhkan system kerja disiplin karena tidak ada waktu liburnya. Setiap ukuran satu loyang bila dipotong-potong menjadi 36 biji.

Kunci keberhasilan banyak pelanggan adalah sesibuk-sibuknya kita kerja jangan sampai lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, trik berikutnya bahan baku harus terpilih berkualitas baik. Seperti; terigu, mentega, telor, susahnya saat ini harga-harga tersebut saat ini sudah naik, sedangkan harga jual kami tetap mempertahankan.

Masalahnya harga kue dinaikkan pasti para pelanggan banyak yang pindah, berhubung adanya pengertian harmonis kalau saya naikkan sedikit pelanggan dapat memaklumi. Berkat hubungan komunikasi dengan relasi baik, dalam situasi sekarang jumlah pelanggan tetap banyak, bahkan pesanan sampai ribuan dari luar kota Salatiga.

Untuk mengatasi hal tersebut sejak tahun 2005, kami membeli peralatan mixer mesin ukuran besar guna mengaduk bahan baku sebaik-baiknya. Dalam hal melayani pembeli menerima bentuk apa saja asalkan harus memberikan uang muka sedangkan sisanya dilunasi setelah mengambil jumlah pesanan.

Usaha yang sudah mapan ini kami mendapat tantangan guna pengembangan selanjutnya kalau mau maju. Pembuatan kue sudah 12 tahun ini setiap bulannya menghabiskan 5 zak terigu, kunci rasa enak ini terletak pemilihan mentega Blue Band, Gula pasir yang baik.

Ukuran harga kue roti 1 loyang mandarin Rp. 18.000,- Bolu Gulung – Rp.15.000,- dan Bronis – Rp. 20.000,- para langganan banyak berkomentar tentang citra rasa berani bersaing produk yang di toko – toko. Modal awal hanya Rp.100.000,- yang harga 1 zak terigu Rp.25.000,- sedangkan harga 1 zak terigu sekarang Rp.100.000,- Kondisi ekonomi saat ini serba sulit dapat keuntungan hanya sedikit ,berhubung saya hobi memasak yaach tetap bertahan.

Prospek ke depan meningkatkan usaha dengan rencana membeli mesin open elektrik, sedangkan saat ini masih menggunakan mesin open memakai minyak tanah berukuran 30 cm X 30 cm terpkasa hanya melayani pesanan skala kecil. Jelas hal ini kendala utama guna penambahan modal kerja, untuk bantuan dari Kelurahan tidak ada, serta dari Pemerintah belum pernah ditawari, terpaksa tetap dengan usaha mandiri didasari semangat kerja yang keras.(kst)

---------

Slametan, Integritas Mistis dan Sosial


Slametan atau kondangan adalah versi Jawa yang merupakan upacara keagamaan yang sederhana dan formal. Slametan melambangkan kesatuan mistis dan sosial yang mempertemukan berbagai aspek kehidupan sosial dan pengalaman perseorangan. Handai taulan, tetangga, sanak keluarga, arwah setempat, nenek moyang yang sudah meninggal, dan dewa-dewa yang hampir terlupakan. Mereka duduk bersama mengelilingi satu unit sajen.

Slametan yang waktunya ditetapkan menurut peristiwanya seperti kelahiran dan kematian, orang Jawa tidak menganggap peristiwa itu sebagai suatu kebetulan tetapi sudah ditentukan oleh Gusti Allah. Berbeda dengan slametan untuk peristiwa seperti khitanan, perkawinan, membuka pabrik, dan lainnya, waktunya perlu ditetapkan oleh kehendak manusia. Dalam penetapan waktunya tidak sembarangan. Untuk menentukan hari dan tanggal pelaksanaan slametan harus memalui perhitungan yang sangat cermat dan teliti.

Dengan suatu tatanan ontologis yang lebih luas ditetapkan dengan system ramalan numerologi berdasarkan waktu penanggalan Jawa yang bersifat pulsative, yang disebut petungan. Sistem petungan merupakan cara untuk menghindari disharmoni dengan tatanan umum alam yang barangkali akan membawa ketidakberuntungan.

Dasar system petungan yang berkesan berbelit-belit itu terletak konsep metafisis orang Jawa yang fundamental yang disebut cocok. Dalam pengertian yang paling abstrak dan luas, dua hal yang terpisah akan cocok apabila koinsidensi mereka membentuk suatu pola yang estetis.

SAJEN SLAMETAN

Suatu slametan persyaratan yang paling mendasar adalah sajen. Kelengkapan jenis sajen menurut hajat atau kehendak dari orang yang melaksanakan slametan itu. Setelah sajen sudah lengkap, diletakkan di atas hamparan tikar di atas lantai, dikelilingi oleh peserta slametan. Semua pria yang diundang adalah tetangga dekat. Dasar penentuan jarak yang diundang adalah teritorial bukan berdasarkan hubungan keluarga atau jabatan. Mereka duduk pada posisi formal, sila. Kemudian yang punya hajat (biasanya diwakilkan) menyampaikan ujub, membuka upacara slametan itu menggunakan bahasa Jawa tinggi (karma inggil) yang sangat resmi. Mengucapkan selamat datang dan mengutarakan maksud diadakan upacara slametan. Ia menganggap mereka sebagai saksi dari keikhlasan dan kesungguhan niatnya melaksanakan slametan untuk merealisasi maksud utamanya. Ia berharap semuanya akan memperoleh berkah (Jawa; berkat) yang ditimbulkan dari diadakannya slametan.

Ujub tidak hanya menyampaikan selamat datang saja tetapi lebih pada menyampaikan penjelasan tentang sajen. Jenis, arti, persembahan untuk roh-roh, tujuan dan harapan dari yang disimbolisasikan lewat jenis-jenis sajen.

Salah satu contoh, tumpeng janganan. Tumpeng janganan yang dibuat nari nasi putih berbentuk lancip mengarah ke atas dilengkapi dengan janganan (sayur mayur) beserta lauk pauk, telur ayam, gereh pethek, tempe, dan sebagainya.

Semua itu merupakan hasil dari usaha atau pekerjaan manusia, dipersembahkan kepada Kaki Dhanyang dan Nyai Dhanyang yang menguasai kampung yang diyakini menjaga dan menyelematkan dari segala mala petaka.

Nasi putih melambangkan ketulusan dalam persembahan, bentuk lancip (mengerucut) ke atas perlambang kebulatan (manther) kepada yang di atas (Gusti Allah). Sayur mayur dan yang lainnya merupakan hasil dari pekerjaan memanfaatkan alam (tanah, air dan hewan peliharaan)

Sedangkan jenis sajen lainnya merupakan simbolisasi persembahan terhadap roh-roh atau dewa-dewa tertentu yang lain yang menguasai tempat-tempat vital yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.

Ujub dan doa bersama pada setiap upacara slametan selalu ditutup dengan kalimat keyakinan, semua akan terkabul atas kehendak Tuhan Yang Mahakuasa.

djisnozero45

e-proc Eliminir KKN


Beberapa waktu lalu Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta bersama Menkominfo dan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki meluncurkan aplikasi pengumuman pengadaan barang/jasa secara elektronis (electronic announcement) di kantor KPK Jakarta.

Paskah menjelaskan, dalam tahun anggaran 2007 sekitar Rp. 249 triliun, dari total APBN Rp. 763 triliun, akan digunakan untuk belanja barang dan belanja modal. Pengembangan pengumuman pengadaan barang/jasa secara elektronis dalam rangka menuju electronic procurement merupakan upaya untuk menuju efisiensi.

Tak dapat dipungkiri, bahwa dimana-mana kegiatan pengadaan barang/jasa merupakan sumber korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Didalamnya sering terjadi praktek kongkalikong antara oknum aparat dengan pemenang tender atau yang ditunjuk sebagai pelaksananya. Pemanfaatan sistem elektronik akan sangat berguna bagi terciptanya suatu tata pemerintahan yang efektif, efisien, dan transparan.

Komponen utama electronic goverment (e-govt) adalah aplikasi sistem informasi pemerintah yang mampu memberikan pelayanan secara on line melalui media internet. Masyarakat tak perlu tatap muka langsung sehingga mengurangi peluang kongkalikong. Dengan mekanisme berbasis teknologi informasi (IT) yang disebut Electronic Procurement atau Sistem Pelelangan Elektrinik (e-Procurement atau e-Proc) dimungkinkan meminimalisasikan prktek KKN.

Jika sistem ini telah teraplikasikan secara sempurna, maka seluruh proses lelang mulai dari pengumuman, pengajuan penawaran, seleksi, hingga pengumuman pemenang akan dilakukan secara on line melalui situs internet ( web-site ). Dasar hukum implementasi e-proc adalah Keppres No. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah, Pasal 3 menyatakan “Pengadaan barang/jasa wajib menerpakan prinsip-prinsip terbuka dan bersaing”.

Pasal 10 (5).d. Kepres 80/2003 menekankan Panitia/Pejabat pengadaan mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan jika memungkinkan melalui media elektronik. Sedang dalam lampiran Bab IV (lain-lain) huruf d ditegaskan, “Dalam mensikapi era globalisasi, pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat menggunakan sarana (internet, elektronik data interchange dan e-mail).

Tujuan e-procurement menurut Kepres adalah memudahkan sourcing, proses pengadaan dan pembayaran; komunikasi on line antara pembeli dan penyedia barang; mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan; menghemat biaya dan mempercepat proses.

Sedang Inpres 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi poin sebelas menyebutkan, Menko Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan dan Meneg PPN/ Kepada Bappenas melakukan kajian dan uji coba untuk pelaksanan sistem E-Procurement yang dapat dipergunakan bersama oleh instansi pemerintah.

Pemkot Surabaya dengan situsnya www.surabaya-eproc.or.id dan Departemen PU dengan www.pu.go.id, merupakan dua diantara banyak lembaga yang dinilai cukup berhasil mengembangkan sisitem ini dalam proses lelang. Sejak diuji coba tahun 2002, grafik kemajuan penerapan e-proc di Departemen PU terus meningkat. Kalau tahun 2002 hanya satu paket kegiatan yang dilelangkan mengunakan e-proc, tahun 2003 menjadi 60 paket, tahun 2004 meningkat 405 paket yang terealisasi.

Ternyata selain efektif, penerapan e-proc juga berdampak pada penghematan biaya. Pemerintah Kota Surabaya misalnya, menyatakan aplikasi e-proc telah menghemat biaya rata-rata transaksi pengadaan barang/jasa hingga 25 %. Penghematan telah dirasakan oleh pihak yang menerapkan e-proc seperti PT. Telkom, IBM, Microsoft, The Wall Street Journal dsb.

Dibanyak Pemerintah Kabupaten/Kota termasuk Salatiga sebetulnya punya situs internet. Tinggal niat untuk memanfaatkannya. Meskipun, misalnya perlu secara bertahap dengan semi e-proc. Mengingat perlu adanya berbagai faktor untuk kesiapannya baik budaya, SDM, perangkat keras maupun institusinya. Tapi kalau tak mulai, bisa ketinggalan. Lebih-lebih kalau berniat menciptakan good, clean and strong goverment.(*)

Penulis S. Djaja Laksana,

Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekda Kota Salatiga.

30 Agustus 2007

Melongok Sekolah “Pinggiran” (3)



Satu-satunya sekolah yang memiliki Radio Bimbingan Belajar

Kalau mau sukses kerja harus pintar dan sekolah tinggi, begitu pandangan yang memasyarakat di benak kita selama ini. Namun lambat laun itu mulai terkikis dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya dengan menekuni dunia lawak bisa menjadi artis, dengan menekuni dunia band suatu group terkenal dan sukses, dengan serius melakoni hoby menanam bunga orang bisa menjadi jutawan dan masih banyak lagi.


Sekolah yang satu ini tergolong sebagai “sekolah pingiran”, namu memiliki motivasi sangat tingi dalam mendidik siswa siswinya. Sebenarnya SMP Negeri 8 Salatiga ini tidaklah jauh dari pusat kota Salatiga, hanya 650 M dari jalan utama, namun karena tidak dilalui jalur angkutan kota, maka sekolah ini identik dengan sekolah pinggiran.

Yang menjadi perhatian adalah banyak siswa dari Kabupaten Semarang, misalnya Pabelan, Tuntang dan Suruh. Hal itu tidak terlepas dari sarana transportasi yang mudah, karena pada jam sekolah (berangkat dan pulang) ada angkutan yang siap antar jemput siswa.

Latar belakang kemampuan akademik siswanya tidak terlalu tinggi, dan umunya berasal dari kalangan ekonomi menengah, namun sekolah ini tetap berusaha memberikan terobosan kepada siswanya agar kelak setelah lulus memiliki bekal yang dapat dimanfaatkan ditengah masyarakat.

Kiat SMP Negeri 8 Salatiga dalam menyiapkan siswa mereka dengan menggali potensi siswa melalui bermacam-macam kegiatan ektrakurikuler, ada broadcasting (menjadi penyiar radio), pertukangan kayu, menjahit, ketrampilan jurnalistik (tulis-menulis), seni ketoprak, ketrampilan reparasi elektronika, akses internet, MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) dan lainnya. Tujuannya simpel saja, yaitu meskipun nantinya siswa tidak melanjutkan sekolah, mereka sudah bisa kerja.

Sekolah ini memiliki sejarah unik, karena awal mulanya sekolah adalah Sekolah Teknik Negeri 1 Salatiga. Setelah ada keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 29 Mei 1992 sekolah ini beralih fungsi menjadi Sekolah Menengah Pertama. Ketika masih menjadi Sekolah Teknik Negeri 1 berlokasi di Jl. Diponegoro (sekarang menjadi KFC). Kemudian pada ahun1994 pindah ke Jl. Argotunggal Sidorejo Kidul Kec. Tingkir Kota Salatiga hingga saat ini.

Untuk mencapai visi “Mewujudkan generasi muda yang Santun, Iman, Pinter dan Prigel (SIPP)”, SMP 8 merancang pola pendidikan sekolah yang tepat, misalnya menanamkan nilai-nilai luhur; menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sesuai dengan agama masing-masing; menyelenggarakan proses belajar yang efektif guna mencapai prestasi akademik yang optimal; membina dan mengembangkan bakat serta potensi siswa baik di bidang olah raga maupun seni budaya; menciptakan lingkungan kehidupan sosial yang sehat, harmonis, kompetitif dan kondusif; serta mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan tertib.

Sekolah Menengah Pertama yang dipimpin Kepala Sekolah Pinarno, S.Pd ini termasuk memiliki fasilitas cukup lengkap. Laboratorium IPA, perpustakaan dengan fasilitas computer, ruang multi media, ruang praktek elektronika, ruang ketrampilan pertukangan, lapangan bola voli, bulu tangkis, tennis meja, ruang computer serta ruang serba guna merupakan fasilitas yang dimilikinya.

Sedangkan sebagai penunjang bakat dan minat siswa tersedia pula Radio Bimbingan Belajar ESPANSA 89,4 FM, Buletin ESPANSA yang tertib terbit dalam kurun waktu dwi bulanan, alat-alat pertukangan kayu, alat-alat praktik elektronika, alat musik lengkap.

Dalam pengelolaan program tersebut disediakan kelas ektrakurikuler yang penekanannya adalah penunjang bakat minat tadi, misalnya: baca tulis dan tilawatil qur’an, kelas seni drama, Ketoprak, tari, karawitan, bola voli, PBB, badminton, tennis meja dan broad casting (menjadi penyiar radio), training jurnalistik yang berkelanjutan, ketrampilan pertukangan kayu dan elektronika, pelatihan internet dan menjahit serta border.

Untuk Radio Bimbingan belajar yang ada dikelola Pembina dan siswa. Acara di isi dengan berbagai mata pelajaran oleh guru bersangkutan, acara rohani keagamaan, reques, budaya tembang kenangan dan lagu-lagu remaja lain. Sedangkan jam siar mulai dari pukul 08.00-24.00. Keberadaan radio ini sangat membantu proses belajar dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan diri mereka.

Ektrakurikuler tersebut dikelola secara professional dengan didampingi oleh para instruktur yang juga berprofesi sebagai guru serta pakar dari luar sekolah. Misalnya saja dalam training jurnalistik bekerjasama dengan para wartawan dari salah satu Koran terkenal.

Setiap tahun SMP N 8 juga menggelar event wasana warsa, diisi dengan pentas ketoprak, tari , band, teater, lomba MTQ, parade karawitan dan out bond. Ini sebagai ajang uji nyali dan unjuk kebolehan para siswa serta sebagai evaluasi hasil dari proses belajar selama satu tahun. Ketoprak sekolah ini juga pernah dipercaya Walikota Salatiga pentas di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga.

Di bidang prestasi sekolah bersiswa 582, berguru 45 serta memiliki karyawan 9 ini cukup menonjol. Di bidang akademik tahun 2006 lalu menjadi juara III mapel IPS tingkat SMP se- Salatiga. Sedangkan prestasi guru juga bagus, Kasmin, S. Pd menyabet beberapa gelar yaitu: Finalis lomba Inovasi Pembelajaran guru SMP/SMA se Jateng dan DIY tahun 2007, Peringkat III Guru berprestasi di Salatiga tahun 2007,Instruktur pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tingkat jateng, peringkat I diklat Instruktur Nasional di Malang tahun 2002.

Kemudian dibidang non akademik prestasi yang diraih antara lain: Juara I Bulutangkis tingkat SMP se- Provinsi Jawa Tengah atas nama Reza, Juara I Tae Kwondo Se- Kota Salatiga tahun 2006 atas nama Nurman Nugroho, Juara I Pranotocoro Tingkat SMP se-Salatiga dan kabupaten Semarang yang diselenggarakan SMA Kristen 2 Salatiga tahun 2007.

Kemajuan sekolah ini pelan tapi pasti, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan para wali murid dan komite sekolah. Mereka bahu-membahu berusaha memajukan sekolah ini. Bantuan moral utamanya sangat dibutuhkan pihak sekolah.

“Pada tahun ajaran baru kali ini SMP N 8 membuka pendaftaran bagi siswa lulusan SD dengan rata-rata NEM 6,5. Biasanya kami menolak siswa antara seratus siswa dikarenakan kuota sekolah kami hanya mampu menampung 200 siswa” papar Pinarno.

“Sedang mengenai musibah yang baru saja kami hadapi yaitu beberapa ruang sekolah kena longsor tanah, semua sudah diperbaiki kembali. Pihak pemborong yang membangun talut tersebut telah merenovasi dengan konstruksi yang labih kuat. Mereka bertanggung jawab penuh atas perbaikan kelas yang rusak.” katanya. Lebih lanjut Pinarno yang juga mantan Kepala SMP Negeri 10 ini mengatakan “Kami bisa jamin sekolah ini aman dari musibah semacam itu lagi”.(lux)

Sosialisasi Pilgub


Demi meningkatkan kesadaran berpolitik warga, Kantor Kesbanglinmas Kota Salatiga mengadakan sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bagi pemilih pemula. Acara yang berlangsung cukup sukses tersebut digelar di Ruang Sidang III Pemerintah Kota Salatiga pada tanggal 18 Juni 2007.

Peserta acara yang mengangkat tema “pemilihan Gubernur Jawa Tengah Sebagai Pembelajaran Politik bagi Generasi Muda” ini adalah dari siswa SMA se- Kota Salatiga yang baru saja memiliki hak pilih. Selain itu hadir dari Perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah se- Pemkot Salatiga serta Camat se- Salatiga.

Pemateri dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula ini didatangkan langsung dari KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Kota Salatiga. “Tujuan dari acara ini adalah mereka yang baru saja memiliki hak pilih agar mampu dan mau menggunakan hak yang dia miliki. Serta bagi SKPD untuk menerangkan hal yang terkait dengan pemilih jika dibuthkan” terang ketua panitia dalam sambutannya.

Acara berlangsung cukup dialogis karena peserta sangat antusias terbukti dengan banyak pertanyaan yang muncul dari para peserta. Semua pertanyaan yang terlontar ditanggapi oleh pemateri dengan gamblang dan jelas. KPUD juga berharap agar masyarakat pro aktif dalam PILGUB mendatang.(lux)

Seminar ISLAM dan Kebangsaan di STAIN Salatiga


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga mengadakan seminar dengan tema “Islam dan Kebangsaan”. Acara ilmiah ini berlangsung di Graha Merpati Lt. 2 Hotel Laras Asri Kota Salatiga pada tanggal 28 Juni 2007.

Seminar tersebut terselenggara atas kerja sama Pusat Penelitian dan Pegabdian Pada Masyarakat (P3M) STAIN Salatiga dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Sedangkan alasan diadakannya seminar tersebut adalah untuk menyampaiakan dan mengkaji tentang temuan survey nasional oleh PPIM UIN Jakarta tentang maslah kebagsaan saat ini. Ltar yang membelakangi survey tersebut adalah: berbagai peristiwa yang terjadi selama satu dasa warsa terakhir cukup menyediakan alasan bagi kita untuk bertanya kembali tentang kebangsaan masyarakat Indonesia, menguatnya berbagai konflik yang melibatkan perbedaan etnis (Dayak-Madura), agama (Ambon dan Poso), aliran keagamaan (Ahmadiyah), kaum minoritas (anti-Cina), dsb,serta konflik horisontal tersebut selanjutnya diperkuat konflik pusat daerah (seperti kasus Aceh dan Papua) yang bisa mengancam keutuhan wilayah Negara Indonesia.

Adapun pemateri adalah perwakilan dari tim survey PPIM UIN Jakarta dan Dr. Rahma t Haryadi, M.Pd. Dosen STAIN Salatiga dengan maakalh berjudul “Beragama dan Bernegara:Antara Rasa dan Rasio” merupakan tanggapan terhadap temuan tim survey yang telah dilaksanakan. Rahmat Haryadi mengemukakan alasan menegasikan eksistensi negara yang berkembang di masyarakat diantaranya: Negara dipandang tidak adil (terhadap suatu daerah/suku, terhadap suatu agama, terhadap suatu kelompok) dan Negara dipandang tidak mampu memenuhi kontrak yang diberikan rakyat/tidak amanah (melindungi kedaulatan, mengatur kehidupan bersama, mensejahterakan serta melindungi warga negara).(lux)

4 Tahun Target Selesai

Pembangunan jalan lingkar sepanjang 11,5 Km antara Cebongan-Blotongan diperkirakan selesai 4 tahun ke depan. Target tahun 2007 ini menyelesaikan review detail engineering alias gambar detil perencanaan. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Salatiga Ir. H. Saryono, saat dihubungi baru-baru ini.

Dikatakan Saryono, untuk mendukung kelancaran program pembangunan jalan lingkar tersebut penting melakukan pembebasan tanah. Hingga kini sudah sekitar 40 persen tanah telah dibebaskan oleh Pemkot Salatiga. Pembebasan tanah akan terus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Salatiga.

“Saya berharap kepada warga yang memiliki tanah untuk proyek jalan lingkar untuk membantu mempermudah proses pembebasannya. Hal ini penting untuk mendukung proses pembangunan Kota Salatiga,” pinta Saryono.

Pembangunan jalan lingkar yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar 180 milyar tersebut sangat penting untuk menciptakan sejumlah titik strategis pengembangan daerah. Dengan demiakian keramaian di Kota Salatiga tidak hanya tersentral di Jalan Jenderal Sudirman.

“Jalan lingkar juga penting untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur Solo-Semarang yang selama ini sering macet seperti di daerah ABC, Pasar Sapi dan Jetis. Selain itu juga untuk mendukung percepatan pusat-pusat pengembangan wilayah di Kota Salatiga agar tidak tersentral di Jalan Jensud,” ujarnya.(ano)

Media Komunitas Belum Digarap


Kepala Badan Informasi Komunikasi dan Kehumasan (BIKK) Provinsi Jawa Teangah, Drs Saman Kadarisman menegaskan bahwa media komunitas cetak selama ini belum dimanfaatkan untuk sosialisasi pembangunan. Padahal, media komunitas mempunyai peran sangat strategis.

“Media komunitas cetak merupakan fenomena riil yang ada pada masyarakat kita. Media ini diterbitkan oleh komunitas tertentu dan bersifat melayani,” ujar Saman Kadarisman pada acara pembukaan Workshop Peningkatan Kualitas Media Komunitas Cetak di Jawa Tengah, yang diselenggarakan BIKK Provinsi Jateng di Hotel Lasar Asri Salatiga, 27-28 Juni 2007.

Dikatakan ia, ke depan penting untuk menggali potensi media komunitas cetak dalam perspektif sosialisasi kebijakan pembangunan daerah. Karena itu, Saman berharap agar Workshop dapat menghasilkan rekomendasi strategis bagi peningkatan media komunitas cetak.

Hadir sebagai Nara Sumber, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pasca Sarjana UNS Pawito, P.hD; Wapemred Koran Sore Wawasan Drs. AR. Sosiawan; Pemred Tabloid Cempaka Prie G.S.; dan Kabid pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Henky S.

Sementara itu, Kabid Media dan Pendapat Umum BIKK Drs. Agus Santoso melaporkan bahwa kegiatan diikuti 35 orang peserta utusan lembaga Infokom Pemda se- Jateng, dan 5 orang peserta perwakilan media komunitas di Jateng. Agus berharap kegiatan Workshop mampu mendorong lembaga Infokom se- Jateng dalam mengembangkan media komunitas cetak di daerah. “Media komunitas sangat bermanfaat untuk menyebarkan informasi pemerintahan dan pembangunan,” katanya.(ano)

PD. BPR Salatiga Berhasil Meningkatkan Pendapatan

PD.(Perusahaan Daerah) Bank Perkreditan Rakyat Salatiga saat ini berhasil meningkatkan pendapatan berkat dukungan eksekutif dan legislatif sehingga tahun 2007 berhasil menyetor ke Kas Pendapatan Asli Daerah Kota Salatiga Rp. 300 juta.

M.Habib Shaleh Direktur BPR Salatiga mengemukakan hal itu tentang kondisi BPR yang adanya peningkatan menggembirakan dengan mengarahkan pemberian kredit kepada pgawai negeri dengan proces kredit secara cepat. Peningkatan hasil ini kami bersaing dengan BPR lainnya bahkan dengan Bank yang lain. Adanya kebijaksanaan ini tahun kemarin penyaluran kredit bagi pegawai negeri Rp. 1 Milyard tahun 2007 berhasil menyalurkan kreit sebesar Rp. 3 Milyard.

Mengenai bunga pinjaman 1 tahun hanya 18 % menurun, apalagi menjelang pendaftaran siswa tahun ajaran baru, calon peserta kredit cukup ramai di BPR Mitra Usaha Sejati, jika dalam pengisian blanko selesi maka dalam satu hari sudah cair, hanya dipotong biaya administrasi sedikit. Prospek menggembirakan ini tetap di pertahankan bahkan diperluas di beberapa 100 instansi Salatiga. Sektor ini dalam usahanya sangat aman karena bagi konsumen kredit langsung dipotong gaji oleh bendaharawan Kantor instansi.

Perkembangan BPR Mitra Usaha Sejati dari tahun 2002 sampai 2007 dari Asset Rp. 2 Milyard bisa meraih sampai Rp. 19 Milyard lebih, Kredit yang diberikan semula hanya Rp. 2 Milyard dapat berkembang men-capai Rp. 18 Milyard, serta Modal disetor dari Rp.500 juta sekarang dapat menyetor Rp. 1, 5 Milyard

Khusus perkembangan tahun yang akan datang diharapkan, Pemerintah Kota Salatiga menambah modal usaha unuk membantu PNS yang membutuhkan kredit dari bulan ke bulan semakin bertambah meningkat.

Mengenai penyaluran kredit bagi pedagang pasar jumlahnya tidak banyak sebab kenyataan para pedagang pasar ternyata mendapat bantuan kredit tidak untuk meningkatkan usaha dagangannya melainkan untuk keperluan lain. Dengan jumlah 16 karyawan BPR Mitra Usaha Sejati mengadakan usaha lain bekerja sama dengan PLN membuka loket pembayaran langganan listrik bagi masyarakat, guna menjalin pelayanan bagi konsumen selama 3 bulan akan mendapat 1 kaleng minuman Coca-cola.(kst)

Pawarsa Sunat 150 Anak

Sebanyak 175 anak dari keluarga kurang mampu di Salatiga menikuti acara Khitanan Masal. Kegiatan sosial digelar PAWARSA (suatu organisasi warga Salatiga yang berdomisili di Jakarta). Acara diadakan di RSU Holistik milik Prof Dr HD Haryoko, RD PhD Ahp Kelurahan Tegalrejo Salatiga.

Hadir dalam bhakti sosial tersebut Wakil Walikota Salatiga, John M Manoppo, SH., Kepala SKPD Se- Salatiga, Wartawan dan tamu undangan. “Acara semacam ini kami gelar tahunan dalam rangka libur sekolah dan menyambut HUT Salatiga ke- 1257. 2 tahun lalu peserta sebanyak 50 orang, tahun lalu 75 anak dan sekarang rencananya 150 anak namun membengkak menjadi 175 anak. Dalam satu hari kami hanya mampu menagani 150 anak karena keterbatasan tenaga medis, selebihnya akan ditangani Dr haryoko” terang ketua Pawarsa A. Azis Said.

Acara berlangsung lancar, para peserta setelah dikhitan diberikan pula sarung, peci, baju koko, tas sekolah dan uang saku. Sedang bagi tamu undangan dan orang tua anak yang menunggu selesainya acara sunatan diberikan siraman rohani. “Khitanan masal ini nantinya akan dijadikan acara rutin tahunan, ini adalah wujud kepedulian kami yang ada di Jakarta terhadap masyarakat di Salatiga. Kami juga memberikan bantuan 8 unit komputer kepada 4 SD di Salatiga." tambah kertua Pawarsa.

Sarasehan Hari Lingkungan Hidup

Menyambut Hari Lngkungan Hidup Se Dunia, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH ) Kota salatiga menggelar sarasehan. Dialog lingkungan dengan masyarakat ini betempat di luar kota yaitu di Desa Susukan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

Acara Kota Salatiga digelar di Susukan karena di sana ada lokasi kebun jati perorangan milik Sumarjo yang juga sekaligus menjadi pemateri. Hadir dalam sarasehan tersebut, direktur Laras Asri Hotel, Direktur PT Damatex, organisasi kemasyarakatan, LSM, Kelompok Tani dan tokoh masyarakat. Sedang sebagai pemateri dari DPLH Kota Salatiga Pujiono dan H. Sumarjo dari Sekolah Taman Tani Kota Salatiga. Dalam uraian materi Pujiono menyampaikan cara dan teknis pembuatan Biopori. Pembuatan Biopori sagat penting untuk menjaga siklus air agar tetap terjaga di tanah. Biopori merupakan lubang kecil yang kedalamannya satu meter kemudian diisi dengan dedaunan atau sampah organik. Ini akan mampu menyerap air hujan sehingga air tidak langsung mengalir ke sungai kemudian hilang.

Sedangkan Sumarjo menyampaikan pentingnya budaya menanam di masyarakat kita. Dengan intonasi yang penuh canda dan humor, guru puluhan tahun di Sekolah Pertanian ini memberikan contoh budaya tanam yang telah hilang. “Dahulu di Purworejo setiap kakek akan mengajak cucu-cucunya ke kebun untuk menanam pohon kelapa, kegiatan ini merupakan suatu ritual rutin masyarakat di sana. Namun kebudayaan yang sangat luhur itu sekarang telah hilang” terang Sumarjo.

Dalam sesion peninjauan lapangan diperagakan pula pembuatan lubang Biopori, kemudian berkunjung melihat kebun jati yang telah berumur 3 tahun lebih.(lux)

Batu Hitam Kyai Turus

Candi adalah sebuah bangunan, yang biasanya berasal dari masa lampau dan berasal dari budaya Hindu-Buddha. Akan tetapi sebuah candi belum tentu dahulu kala pernah digunakan sebagai tempat ibadah. Banyak situs-situs purbakala yang ditemukan, dahulu kala berfungsi sebagai istana-istana, tempat permandian dan sebagainya.

Siapa sangka di tempat sekecil ini ternyata terdapat sebuah candi ? Candi yang terletak di tengah pekarangan yang sekarang telah ditumbuhi pohon bambu. Lokasinya sekitar 3 km di timur laut jantung kota, dimungkinkan candi ini merupakan peninggalan agama Hindu pada abad ke-8.

Candi yang berada di tengah bangunan Madrasah Ibtidaiyah konon sangat unik, hal tersebut karena suasana candi sangat sejuk dan tidak panas. Tepat di samping Candi, perkampungan.

Untuk menuju Candi lebih baik menggunakan mobil pribadi, karena cukup jauh dari jalan utama, dan bila menggunakan angkutan umum tentu akan sulit. Itulah awal mula terjadinya nama Lingkungan Canden Kelurahan Kutowinangun Salatiga.

Nama Canden berasal dari penemuan-penemuan batu kecil yang menyerupai candi. Namun karena masyarakat awam kurang tahu dan kurang perduli akan makna dan fungsi batu tersebut, maka benda-benda tersebut hingga saat ini sudah tidak ada lagi.

Menurut Rusdi (56 th) warga lingkungan Canden, mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan reporter Hati Beriman di rumahnya dengan penuh rasa kekeluargaan. Diakui dulu memang pernah ditemukan sebuah Candi kecil di depan sekolah Madrasah Ibtidaiyah, karena dirasa tidak ada manfaatnya, maka candi tersebut dibuang. “Di sekitar candi itu terdapat berbagai kekuatan roh, yang kadang menjelma sebagai ular, orang kecil yang punya daya linuwih” kata pak Rusdi.

Sementara pak Rusdi sendiri tahun yang lalu pernah menemukan sebuah batu berbentuk Semar yang merupakan tokoh pewayangan. Awalnya ia bermimpi, disawah yang ia kerjakan terdapat hamparan air jernih, dan pagi harinya ia mencangkul sekitar petunjuk mimpi, namun rasanya udara pagi hari itu semakin lama semakin terasa panas.

Waktu istirahat Rusdi merasa tangannya sebelah kiri yang menempel di tanah tiba-tiba ada dorongan dari bawah, yang dirasakan seperti ada binatang luwing, namun didiamkan begitu saja.

Dengan rasa penasaran di coba lagi, ternyata dorongan tersebut semakin besar. Dengan penuh rasa ingin tahu maka lokasi tanah tersebut dicangkul pak Rusdi, namun hanya terdapat sebuah bongkahan tanah besar, ternyata setelah bongkahan tanah besar dihancurkan dengan tangan tersisalah sebuah batu kecil yang karatan. Setelah dibersihkan akhirnya menyerupai batu berwarna hitam yang berbentuk Semar dan bernama Kiyai Turus. Dimungkinkan batu tersebut merupakan serpihan dari Candi yang terdapat di Lingkungan Canden kelurahan Kutowinangun Salatiga.

Sebagai orang Jawa batu tersebut sampai saat ini masih di pelihara dengan cara dibungkus kain putih yang di dalamnya diberi kembang setaman dan minyak wangi, katanya. (kst/bdi)

03 Agustus 2007

Wartawan Hati Beriman Mantu



Keluarga besar Kantor Informasi dan Komunikasi (Inkom) Kota Salatiga, turut bahagia Rabu, 4 Juli 2007. Pasalnya, salah seorang stafnya yang juga wartawan senior majalah Hati Beriman, Koestono punya gawe mantu.

Pak Dhe Kustono, begitu ia biasa dipanggil, menggelar pesta pernikahan putri sulungnya S. Andika Widiani, yang dipersunting Jarwadi, putra Bapak Sunoto Slamet, warga Salatiga.

Akad nikah digelar pagi hari pukul 09.00 WIB, dipimpin petugas KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Sidorejo, berlangsung khidmat di rumah Pak Dhe Kustono, Jalan Cungkup 496 Salatiga. Siang hari dilanjutkan dengan acara syukuran resepsi pernikahan di halaman rumah setempat.

Ratusan tamu undangan, termasuk Kepala Kantor Inkom Drs. Petrus Resi, M.Si beserta staf, dan sebagian besar pegawai di lingkungan Pemkot Salatiga, tampak hadir. Pesta resepsi dimeriahkan dengan hiburan solo orgen.

“Acara ritual siraman dilakukan sehari sebelum resepsi pernikahan, yaitu hari Selasa, 3 Juli 2007, pukul 13.30 WIB. Pak Dhe Kustono yang baru kali pertama menggelar hajat pernikahan anaknya tampak terharu,” ujar Fahmi, seorang panitia pernikahan.(ano)

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's