Satu-satunya sekolah yang memiliki Radio Bimbingan Belajar
Kalau mau sukses kerja harus pintar dan sekolah tinggi, begitu pandangan yang memasyarakat di benak kita selama ini. Namun lambat laun itu mulai terkikis dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya dengan menekuni dunia lawak bisa menjadi artis, dengan menekuni dunia band suatu group terkenal dan sukses, dengan serius melakoni hoby menanam bunga orang bisa menjadi jutawan dan masih banyak lagi.
Sekolah yang satu ini tergolong sebagai “sekolah pingiran”, namu memiliki motivasi sangat tingi dalam mendidik siswa siswinya. Sebenarnya SMP Negeri 8 Salatiga ini tidaklah jauh dari pusat kota Salatiga, hanya 650 M dari jalan utama, namun karena tidak dilalui jalur angkutan kota, maka sekolah ini identik dengan sekolah pinggiran.
Yang menjadi perhatian adalah banyak siswa dari Kabupaten Semarang, misalnya Pabelan, Tuntang dan Suruh. Hal itu tidak terlepas dari sarana transportasi yang mudah, karena pada jam sekolah (berangkat dan pulang) ada angkutan yang siap antar jemput siswa.
Latar belakang kemampuan akademik siswanya tidak terlalu tinggi, dan umunya berasal dari kalangan ekonomi menengah, namun sekolah ini tetap berusaha memberikan terobosan kepada siswanya agar kelak setelah lulus memiliki bekal yang dapat dimanfaatkan ditengah masyarakat.
Kiat SMP Negeri 8 Salatiga dalam menyiapkan siswa mereka dengan menggali potensi siswa melalui bermacam-macam kegiatan ektrakurikuler, ada broadcasting (menjadi penyiar radio), pertukangan kayu, menjahit, ketrampilan jurnalistik (tulis-menulis), seni ketoprak, ketrampilan reparasi elektronika, akses internet, MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) dan lainnya. Tujuannya simpel saja, yaitu meskipun nantinya siswa tidak melanjutkan sekolah, mereka sudah bisa kerja.
Sekolah ini memiliki sejarah unik, karena awal mulanya sekolah adalah Sekolah Teknik Negeri 1 Salatiga. Setelah ada keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 29 Mei 1992 sekolah ini beralih fungsi menjadi Sekolah Menengah Pertama. Ketika masih menjadi Sekolah Teknik Negeri 1 berlokasi di Jl. Diponegoro (sekarang menjadi KFC). Kemudian pada ahun1994 pindah ke Jl. Argotunggal Sidorejo Kidul Kec. Tingkir Kota Salatiga hingga saat ini.
Untuk mencapai visi “Mewujudkan generasi muda yang Santun, Iman, Pinter dan Prigel (SIPP)”, SMP 8 merancang pola pendidikan sekolah yang tepat, misalnya menanamkan nilai-nilai luhur; menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sesuai dengan agama masing-masing; menyelenggarakan proses belajar yang efektif guna mencapai prestasi akademik yang optimal; membina dan mengembangkan bakat serta potensi siswa baik di bidang olah raga maupun seni budaya; menciptakan lingkungan kehidupan sosial yang sehat, harmonis, kompetitif dan kondusif; serta mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan tertib.
Sekolah Menengah Pertama yang dipimpin Kepala Sekolah Pinarno, S.Pd ini termasuk memiliki fasilitas cukup lengkap. Laboratorium IPA, perpustakaan dengan fasilitas computer, ruang multi media, ruang praktek elektronika, ruang ketrampilan pertukangan, lapangan bola voli, bulu tangkis, tennis meja, ruang computer serta ruang serba guna merupakan fasilitas yang dimilikinya.
Sedangkan sebagai penunjang bakat dan minat siswa tersedia pula Radio Bimbingan Belajar ESPANSA 89,4 FM, Buletin ESPANSA yang tertib terbit dalam kurun waktu dwi bulanan, alat-alat pertukangan kayu, alat-alat praktik elektronika, alat musik lengkap.
Dalam pengelolaan program tersebut disediakan kelas ektrakurikuler yang penekanannya adalah penunjang bakat minat tadi, misalnya: baca tulis dan tilawatil qur’an, kelas seni drama, Ketoprak, tari, karawitan, bola voli, PBB, badminton, tennis meja dan broad casting (menjadi penyiar radio), training jurnalistik yang berkelanjutan, ketrampilan pertukangan kayu dan elektronika, pelatihan internet dan menjahit serta border.
Untuk Radio Bimbingan belajar yang ada dikelola Pembina dan siswa. Acara di isi dengan berbagai mata pelajaran oleh guru bersangkutan, acara rohani keagamaan, reques, budaya tembang kenangan dan lagu-lagu remaja lain. Sedangkan jam siar mulai dari pukul 08.00-24.00. Keberadaan radio ini sangat membantu proses belajar dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan diri mereka.
Ektrakurikuler tersebut dikelola secara professional dengan didampingi oleh para instruktur yang juga berprofesi sebagai guru serta pakar dari luar sekolah. Misalnya saja dalam training jurnalistik bekerjasama dengan para wartawan dari salah satu Koran terkenal.
Setiap tahun SMP N 8 juga menggelar event wasana warsa, diisi dengan pentas ketoprak, tari , band, teater, lomba MTQ, parade karawitan dan out bond. Ini sebagai ajang uji nyali dan unjuk kebolehan para siswa serta sebagai evaluasi hasil dari proses belajar selama satu tahun. Ketoprak sekolah ini juga pernah dipercaya Walikota Salatiga pentas di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga.
Di bidang prestasi sekolah bersiswa 582, berguru 45 serta memiliki karyawan 9 ini cukup menonjol. Di bidang akademik tahun 2006 lalu menjadi juara III mapel IPS tingkat SMP se- Salatiga. Sedangkan prestasi guru juga bagus, Kasmin, S. Pd menyabet beberapa gelar yaitu: Finalis lomba Inovasi Pembelajaran guru SMP/SMA se Jateng dan DIY tahun 2007, Peringkat III Guru berprestasi di Salatiga tahun 2007,Instruktur pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tingkat jateng, peringkat I diklat Instruktur Nasional di Malang tahun 2002.
Kemudian dibidang non akademik prestasi yang diraih antara lain: Juara I Bulutangkis tingkat SMP se- Provinsi Jawa Tengah atas nama Reza, Juara I Tae Kwondo Se- Kota Salatiga tahun 2006 atas nama Nurman Nugroho, Juara I Pranotocoro Tingkat SMP se-Salatiga dan kabupaten Semarang yang diselenggarakan SMA Kristen 2 Salatiga tahun 2007.
Kemajuan sekolah ini pelan tapi pasti, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan para wali murid dan komite sekolah. Mereka bahu-membahu berusaha memajukan sekolah ini. Bantuan moral utamanya sangat dibutuhkan pihak sekolah.
“Pada tahun ajaran baru kali ini SMP N 8 membuka pendaftaran bagi siswa lulusan SD dengan rata-rata NEM 6,5. Biasanya kami menolak siswa antara seratus siswa dikarenakan kuota sekolah kami hanya mampu menampung 200 siswa” papar Pinarno.
“Sedang mengenai musibah yang baru saja kami hadapi yaitu beberapa ruang sekolah kena longsor tanah, semua sudah diperbaiki kembali. Pihak pemborong yang membangun talut tersebut telah merenovasi dengan konstruksi yang labih kuat. Mereka bertanggung jawab penuh atas perbaikan kelas yang rusak.” katanya. Lebih lanjut Pinarno yang juga mantan Kepala SMP Negeri 10 ini mengatakan “Kami bisa jamin sekolah ini aman dari musibah semacam itu lagi”.(lux)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar