Hanun Sakti Atmadja meraih sukses dalam Lomba Gigi Sehat antartaman kanak-kanak se-Kota Salatiga, yang diselenggarakan baru-baru ini. Berkat ketelatenan orang tua dalam merawat giginya sejak masih bayi, siswa TK Besar Aisiyah Togaten Mangunsari ini berhasil keluar sebagai Juara II.
Hanun, putra pasangan Tambah dan Trihastuti ini memang tergolong rajin merawat gigi. Menurut pengakuan Tambah, meskipun, seorang anak laki-laki, Hanun tidak pernah mengabaikan kebersihan. Malah, Hanun sering mengajari teman-temannya bahwa bersih itu pangkal sehat. ”Karena itulah, Hanun selalu menjaga kebersihan giginya agar sehat,” ungkap Tambah, sang ayah.
Trihastuti pun mengiyakan. ”Hanun selalu menggosok giginya tiga kali sehari. Yaitu, pagi, sore ketika mandi, dan malam sebelum tidur,” ujarnya. Bahkan, anak usia lima tahun ini tidak merasa malas untuk selalu menggosok giginya setelah menyantap makanan manis. “Kata Hanun, makanan manis membuat gigi dan mulutnya terasa lengket,” kata Trihastuti.
Kebiasaan Hanun ini tidak muncul serta merta. Menurut Trihastuti, Hanun sudah dibiasakannya merawat gigi sejak bayi. ”Saat masih bayi dan giginya baru tumbuh, saya selalu membersihkan gigi Hanun dengan kapas lembut setiap habis minum ASI atau susu botol,” jelasnya. Kapas putih yang lembut itu dicelupkan dalam air hangat lalu diusapkan secara hati-hati pada gigi Hanun. Tujuannya, agar glukosa yang lengket di gigi dapat dihilangkan. Pasalnya, glukosa yang menempel pada gigi merupakan penyebab utama gigi sakit.
Ketika umurnya menginjak dua tahun, Hanun sudah dilatih untuk menyikat giginya sendiri. ”Supaya aman, Hanun berkumur dengan air putih yang matang dan hangat,” kata Trihastuti. Saat menyikat gigi, Hanun selalu didampingi ibu atau ayahnya agar cara menyikat giginya benar. Jadi, sejak kecil, putra guru SMAN 2 Salatiga ini sudah terbiasa dengan perawatan gigi.
Ketika sudah dapat berbicara, seperti anak lainnya, Hanun pernah membantah saat diminta menyikat giginya. ”Dia bilang, buat apa sikat gigi. Nanti juga kotor lagi,” kata Trihastuti disambut cengiran malu Hanun yang duduk di sebelahnya.
”Saya pun menjelaskan akibat jika Hanun tidak rajin sakit gigi, dengan menunjukkan contoh-contoh kasus,” kata Trihastuti. Misalnya, anak yang mengalami sakit gigi dan harus minum obat untuk mengatasi sakit giginya. Atau, anak-anak yang ompong karena giginya yang berlubang harus dicabut. Dengan melihat contoh-contoh ini, balita yang lucu itu pun menjadi bersemangat untuk selalu merawat giginya.
Untuk mendukung semangat anaknya, Tambah pun membelikan gambar-gambar gigi. Dengan gambar itu, Tambah dan Trihastuti memberikan penjelasan pada anaknya tentang gigi dan kesehatan gigi. Dasar anak cerdas, Hanun mampu menangkap berbagai penjelasan itu dengan mudah. ”Kami memberikan penjelasan kepada Hanun dengan bahasa yang sesederhana mungkin,” ungkap Tambah.
Selain itu, pasangan suami istri ini juga secara rutin memeriksakan gigi putera mereka ke dokter gigi. ”Setiap enam bulan sekali, Hanun menjalani pemeriksaan gigi ke dokter gigi langganan kami,” jelas Trihastuti. Selain untuk pemeriksaan gigi, kunjungan rutin ke dokter gigi ini juga untuk membiasakan Hanun agar tidak takut dengan dokter gigi dan berbagai peralatan perawatan gigi.
”Saking sudah terbiasa dengan dokter gigi, Hanun tidak segan menyakan berbagai hal tentang gigi kepada dokternya,” kata Tambah dengan bangga.
Rupanya, usaha Tambah dan Trihastuti membiasakan Hanun merawat gigi mulai menuai hasil. Dalam keseharian, Hanun menjadi rajin merawat gigi. Dalam lomba pun Hanun menjadi juara.
Lomba gigi sehat ini dimaksudkan untuk meningkatkan perawatan gigi pada balita yang penting untuk masa pertumbuhan. Dengan predikat Juara II, Hanun membawa pulang trophy dan piagam penghargaan yang diserahkan oleh Ketua PKK Kota Salatiga, Rosa Darwanti, SH, M.Si yang sekaligus istri Walikota Salatiga dan anggota DPDR Kota Salatiga. (kst)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar