“Pemerintah Kota Salatiga perlu memberikan penghargaan kepada seniman dan budayawan teladan yang berjuang memelihara warisan budaya bangsa.”
Hal tersebut diungkapkan Kustadi Danuri, salah seorang anggota legislatif Kota Salatiga, Sabtu (03/10) malam, pada acara Wisudhan Pawiyatan Pranatacara dan Medharsabda di RW 12 Ledok, Argomulyo.
Ungkapan Kustadi didasarkan atas kenyataan yang ada, bahwa banyak tokoh-tokoh seni dan budaya yang dengan tulus berjuang memelihara budaya tradisional warisan nenek moyang. Salah satunya adalah Ki Adi Tasmanto, yang dengan ikhlas tanpa imbalan memberikan pelatihan budaya Jawa kepada warga di lingkungannya. Materi yang diberikan dalam pelatihan adalah pembawa acara bahasa jawa, pidato bahasa Jawa, tata busana tradisonal jawa, tembang-tembang/musik iringan prosesi pernikahan Jawa, pengetahuan Bahasa Jawa, tembang macapat dan tembang-tembang Jawa.
Dari pelatihan selama 9 bulan, dengan siswa sebanyak 50 orang, semuanya warga RW 12, Ledok, 22 orang berhasil lulus dan mendapatkan sertifikat dari Dinas Pariwisata Kota Salatiga. Selanjutnya, para siswa membentuk paguyuban Pranata cara dan Medhar Sabdo bernama “Kridha Wacana”.
Menurut Ki Adi Tasmanto, selaku dwijo (pelatih) dan salah seorang pengurus RW 12, kegiatan pelatihan ini didasarkan atas keprihatinan makin lunturnya minat masyarakat untuk melestarikan budaya tradisional, khususnya budaya Jawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Seni Budaya dan Olahraga Kota Salatiga, Dra. Diah Puryati, M.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada pengurus RW 12, yang dengan inisiatif sendiri punya kepedulian untuk melestarikan budaya leluhur.(cep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar