Merindukan kembalinya “tamansari” di salatiga
Di sekitar tahun 1960-an kota Salatiga memiliki pusat tempat bermain. Tepatnya di kawasan bundaran dan pertokoan Tamansari. Fasilitas dari objek wisata tersebut dapat dibilang representatif pada masa itu, karena dapat mewakili standar minimal disebut sebagai taman kota. Tentu saja yang berfungsi sebagai tempat refresing bagi anak-anak bersama keluarga ketika hari libur maupun saat pergi ke kota yang sejuk ini.
Tamansari memang sesuai dengan namanya. Sebab ada kebun binatang mini, tempat bermain anak dan taman-taman yang dapat berfungsi sebagai tempat melepas lelah. Selain itu dokar-dokar juga mangkal disekitar kawasan tersebut. Para pengunjung dapat naik dokar keliling kota sembari melihat pemandangan yang ada di sekitar jalan.
Namun sekarang kawasan tersebut sudah disulap menjadi areal pusat perbelanjaan dan pasar. Tidak ada lagi bekas ataupun sisa-sisa kejayaannya. Nuansa asri dari sebuah taman tidak terlihat lagi. Sepanjang jauh memandang ke arah selatan jalan jendral Sudirman yang terlihat hanya deretan pertokoan yang tertata rapi dan megah. Di antara dua lajur jalan terdapat pembatas berupa tanaman bunga dan lampu-lampu hias.
Memang nyaman jika orang berkunjung untuk berbelanja. Namun identitas dari sebuah nama Tamansari telah hilang, tergantikan oleh saranya rekreasi belanja. Hal tersebut sangat wajar karena semakin mendesaknya sarana pasar yang dibutuhkan masyarakat.
Meskipun dengan berubahnya fungsi dari komplek refresing menjadi rekreasi belanja, akan tetapi setiap orang yang berkunjung ke pusat perbelanjaan di Kota Salatiga akan puas. Selain pasarnya terpusat dan tempat parkir yang luas membentang sepanjang jalan memudahkan pengunjung untuk memilih tempat belanja.
Dengan diubahnya tata kota tersebut pemerintah tidak habis ide untuk memanjakan warga dan pengunjung kota Hatiberiman ini. Taman kota yang dahulu terpusat sekarang dipecah-pecah menyebar ke setiap pojok kota.
Bagi orang yang sedang melakukan perjalanan dari Semarang masuk ke Salatiga akan mendapatkan taman-taman kecil di sepanjang jalan. Mulai dari gapura batas kota yang bernuasa gunungan wayang, disekitar bangunan pun terdapat taman bunga yang terawat. Setelah masuk ke arah dalam kota juga akan mendapatkan tempat-tempat bernuansa taman lainnya. Seperti di perempatan STIE AMA orang akan melihat lokasi pemasangan baliho berlatarkan taman. Orang akan dapat santai duduk-duduk sambil melepas lelah. Bunga-bunga dan bangku-bangku beton menambah asri tempat tersebut.
Di tempat lain perempatan Kauman juga terdapat areal taman bermain anak. Ada ayuna timbang, ayunan kursi dan plorotan. Bagi anak-anak disekitar kamuman dapat memanfaatkannya untuk bermain bersama teman-teman. Disamping itu orang yang akan melalukan perjalanan ke Kota Solo jua dapat singah di tempat tersebut untuk menunggu Bus yang melintas.
Sepanjang Jalan Diponegoro juga terdapat trotoar memanjang yang berhias bunga. Disebelah kanan dan kiri jalan tumbuhan hijau tersebut menambah cantik jalan dan membuat nyaman pejalan kaki. Lampu-lampu hias juga berjajar rapi di antara bunga-bunga. Meskipun lampu taman tersebut bergambar dan bertuliskan dari suatu produk namun kesan indah tidak hilang bahkan menampakkan mobilitas bisnis di Salatiga.
Di depan SD kalicacing 02 orang juga akan mendapati tempat yang tidak terlalu luas berupa taman bermain anak. Dahulunya tempat tersebut merupakan tanah kosong yang dipenuhi rumput-rumput liar. Setelah ada inisiatif dari pemerintah tempat tersebut disetujui menjadi tempat bermain. Ada ayunan timbang, ayunan duduk dan tangga bermain. Anak-anak warga kalicacing memanfaatkan tempat tersebut mengisi waktu bermain. Sedangkan murid SD Kalicacing 02 dan SD Muhammadiyah Plus memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat tunggu sepulang sekolah. Sambil bermain mereka menunggu angkot yang menuju rumah mereka. Ada juga yang menunggu jemputan dari orang tua dan kerabatnya.
Masuk di kawasan lapangan Pancasila juga lebih asyik. Tempat tersebut merupakan pusat tempat bermain anak-anak dan remaja. Di lapangan tersebut sejak pukul 06.00 pagi sampai pukul 23.00 tetap ramai dengan pengujung.
Pagi hari tempat tersebut dipenuhi warga dan mahasiswa yang jalan-jalan pagi. Ada juga yang berolah raga. Setelah itu mereka juga dapat menikmati jajanan yang tersedia. Dari susu segar, soto, bubur ayam, kue leker dan aneka makanan sarapan lainnya.
Siang hari lapangan berbadan trotoar tersebut berubah menjadi tempat belanja makanan dan pusat bermain anak. Bagi mereka yang ingin mengisi perut dapat memilih makanan disini. Dari masakan padang sampai soto semarang tersedia.
Anak-anak juga dapat memilih berbagai permainan yang tersedia. Ada becak mini, bagi anak anak dapat bergantian mengayuhnya keliling lapangan Pancasila. Selain murah dengan mengayuh becak mereka juga sama dengan berolah raga menguatkan kaki. Ada mobil dan motor elektrik. Ini cocok untuk anak yang berumur di bawah lima tahun. Dengan mengeluarkan sedikit uang pengunjung dapat memanjakan anak berkeliling lapangan. Pengunjung dapat menyerahkan kepada penjual jasa tersebut atau sendiri mengikuti putaran alat elektik tersebut.
Di sore hari remaja memenuhi lapangan dengan bermain bola. Tempat ini menjadi pilihan faforit mereka berolah raga. Karena dengan berlatih sepak bola di tempat ini gratis, selain itu mereka juga dapat melihat pemandangan anak yang sedang bermain.
Salatiga memang unik dan nyaman. Dari udaranya yang sejuk, semu fasilitas juga tersedia meskipun tidak terlalu besar dan mewah seperti kota-kota lain. Walau tidak besar namun dapat mewakili dan menghibur warga dan pengunjung yang datang ke kota kecil di tengah pulau Jawa ini.
Dari berbagai kemajuan dan pembangunan di Salatiga yang terlaksana, masih perlu tindakan untuk menjaga dan menambah kemajuan tersebut. Dari sarana bermain anak ada beberapa yang telah rusak, catnya mengelupas dan ada alat bermain anak yang sudah tidak berfungsi. Tantangan dari berbagai hal tersebut adalah kesanggupan merawat dan adanya anggaran untuk pelaksanaannya.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk menjaga fasilitas tersebut. Meskipun hanya sebatas taman bermain, tapi itu penting. Selain menambah cantik kota juga dapat dimanfatkan sebagai sarana rekreasi anak dan orang tua di hari libur.
Kebersihan juga perlu ditingkatkan. Mengingat tempat bermain dan jajanan sarat dengan sampah. Oleh karenanya tempat sampah yang memadai sangat diperlukan kehadirannya di sana. Pemerintah juga menghimbau pada warga untuk membuang sampah pada tempatnya kerena keindahan dan kenyaman dari tempat bermain akan hilang jika ada sampah di sana-sini. Selain mengganggu penglihatan, bau tak sedap juga akan muncul bila dibiarkan berlarut. Lalat juga dapat menyerbu tempat itu dan mengakibatkan selera makan berkurang.
Dengan pembangunan berbagai fasilitas taman dan pusat bermain tersebut ada harapan nuansa Tamansari yang dahulu terpusat di kota berpidah ke seluruh pojok-pojok jalan sepanjang Salatiga.
Namun dengan begitu pemerintah juga tidak boleh berdiam diri. Perlu realisasi pembangunan wahana bermain yang baru dan memadahi. Agar pengunjung dapat terpuaskan. Hal tersebut mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah juga dapat mengahasilkan pendapatan bagi pemerintah, baik dari retribusi pedagang, retribusi parkir dan iklan baliho sponsor. (lux)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar