MAJALAH HATI BERIMAN "MAJALAH BERITA WARGA KOTA SALATIGA"

23 Juli 2009

DARI REDAKSI; Pemilihan Umum Dengan Regulasi Baru


HB_01_2009; Pemilu 2009 memiliki posisi strategis, yaitu untuk menguji kedewasaan berdemokrasi kita. Kualitas sebuah pemilu juga ditentukan oleh regulasi. Regulasi pemilu harus menjamin keadilan. Oleh karenanya, Pemilu 2009 dapat dinilai sebagai langkah maju dalam berdemokrasi apabila regulasi yang mengaturnya sungguh-sungguh memenuhi tuntutan keadilan.

Regulasi pemilu bersifat adil bila menjamin semua warga yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilih, baik pasif maupun aktif. Jaminan keadilan bagi warga pemilih menyangkut peluang yang sama dan kondisi setara. Ketika kesamaan peluang tidak didukung kesetaraan kondisi, dibutuhkan intervensi untuk memperkuat posisi kelompok yang dinilai masih lemah. Pertimbangan inilah yang mendasari adanya perlakuan berbeda terhadap warga negara dalam pemilu. Keadilan tidak selalu berarti penyeragaman.

Dalam rangka hak pilih aktif, syarat formal dipastikan oleh regulasi yang menjamin kesamaan kesempatan bagi semua warga untuk berpartisipasi dalam pemilu. Regulasi pemilu tidak boleh sewenang-wenang membatasi hak warga. Syarat untuk menggunakan hak pilih harus dibuat seringan mungkin agar semua warga negara yang telah mencapai usia yang dianggap dewasa mendapatkan haknya. Perbedaan jender, ras, agama, dan pendidikan tidak menjadi alasan untuk membatasi hak pilih warga.

Syarat material dijamin oleh penetapan tempat, tata cara, dan waktu pemberian suara yang memungkinkan warga menggunakan hak pilih. Tempat yang tidak mudah terjangkau oleh sebagian besar pemilih akan dialami sebagai halangan pelaksanaan hak demokratis warga. Penetapan tata cara pemilihan yang tidak disesuaikan dengan kondisi umum pemilih juga merupakan bentuk pembatasan yang tidak adil.

Hal yang sama dapat dikatakan terkait dengan penetapan waktu pemilu. Saat yang ditetapkan sebagai waktu pemilu harus memberikan kesempatan seluas mungkin kepada semua warga yang memiliki hak pilih. Tidak boleh ada warga yang secara apriori dihalangi untuk menggunakan hak pilih. Keberanian membuat terobosan semacam itu merupakan tanda kedewasaan berdemokrasi dan akan memupuk rasa percaya warga terhadap pemilu sebagai instrumen demokrasi di tanah air, semoga.


Redaksi


SURAT PEMBACA; Pagar Protokol Ambrol, Keterwakilan Perempuan

Pagar Protokol Ambrol

Sewaktu saya melintas di jalan Kartini Salatiga, tepatnya depan SMA N 3 terlihat tembok pembatas trotoar ambrol. Bahkan banyak juga terdapat beberapa bagian yang sudah retak-retak dan nyaris roboh. Kalau boleh usul, mohon pihak terkait untuk segera memperbaiki pagar tembok tersebut, mengingat lokasi tersebut adalah lokasi padat. Misalnya saja kita akan melihat trotoar kawasan itu penuh sesak oleh para siswa SMA, SMP dan SD bahkan TK. Kita tahu kalau anak-anak itu suka bercanda dan sering keterlaluan mendorong teman mereka.

Jika hal itu terjadi berbahaya mengingat pagar tembok tersebut juga pembatas dengan parit yang dalam. Jangan sampai kecelakaan yang tidak diharapkan terjadi dan menimpa anak-anak.

Demikian pula PKL yang ada dilokasi tersebut untuk terus diberi arahan agar tidak terlalu mengambil jatah para pejalan kaki. Ini juga dapat membahayakan anak-anak, karena lahan trotoar berkurang akhirnya mereka berjalan berjajar tidak beraturan di badan jalan. Terutama pada jam sibuk kendaraan bermotor Jl Kartini juga padat, sehingga sangat terlihat kesemrawutan anak-anak dengan pengendara.

Semoga ini menjadi perhatian pemerintah Kota Salatiga, terimakasih.


Nana Grogol Baru



Keterwakilan Perempuan di DPR

Harus Mumpuni

Sebagai bagian dari warga masyarakat, Perempuan memiliki andil yang besar untuk turut serta dalam kencah perpolitikan. Saat ini yang menjadi kendala adalah masalah sensitive gender yang masih meragukan kemampuan perempuan dalam dunia Politik. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat realita yang ada bahwa keberadaan kaum perempuan masih dianggap sebagai komponen pelengkap saja, sebagai kaum termarjinal atau dengan istilah jawa konco wingking (sekedar ibu rumah tangga).

Namun sebenarnya perjuangannya secara pribadi sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, perempuan merupakan tokoh sentral dalam membentuk kehidupan keluarga yang ideal, dimana keluarga merupakan inti kekuatan sebuah bangsa, sehingga dengan dedikasinya yang tanpa pamrih kaum perempuan merupakan aset bangsa yang turut menciptakan stabilitas suatu bangsa, Untuk itu sebagai bekal untuk maju ke depan perempuan tidak boleh hanya sekedar “biasa-biasa saja” asal nekat atau ala khadarnya tapi juga mengukur potensi diri dengan terus menimba pengalaman, mau belajar banyak hal, baik dari pendidikan formal maupun non formal, memiliki kepribadian yang teguh, dapat menjadi cermin keteladanan dan yang terpenting adalah peka terhadap isu-isu yang terjadi dalam masyarakat dengan terus aktif melibatkan diri dalam sebuah karya nyata.

Sehingga dalam hal ini saya berharap kaum perempuan khususnya para Caleg DPR Kota Salatiga kedepan lebih prospektif, karena kita menyadari bahwa Perjuangan perempuan lebih ideal apabila dilakukan oleh kaum perempuan sendiri, dan tetap mengandeng kaum laki-laki sebagai mitra sekerja, sebab yang lebih memahami kebutuhan dan permasalahan dunia perempuan adalah kaumnya sendiri.

Untuk itu Perempuan harus berani untuk keluar dari lingkungan domestik untuk menuju pada lingkungan politik, sebab dengan berkendaraan politik perempuan memiliki kesempatan untuk dapat menjadi subyek dan pengendali kebijakan Pemerintah yang memperjuangkan kepentingan para perempuan dan anak-anak pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.



Indriasari

Kembang Arum- Salatiga


OPINI; Partisipasi Masyarakat Terhadap Pemilu 2009

Pemilu tidak boleh lagi menjadi ajang penghinaan, permusuhan dan kecurangan. Dan ini merupakan tantangan berat bagi parpol yang siap tarung dalam pesta demokrasi nanti. Namun juga perlu dicatat bahwa selain tantangan di atas salah satu hal yang juga menjadi tantangan besar pemilu 2009 nanti adalah masalah partisipasi masyarakat.. Bisakah pemilu 2009 menarik partisipasi masyarakat luas?
Pemilu adalah pesta kedaulatan rakyat, dengan demikian partisipasi dan emansipasi masyarakat mutlak diperlukan.. Sementara itu, kalau kita melihat situasi saat ini, masyarakat nampak begitu jenuh dengan persoalan politik. Hal ini dibuktikan dengan maraknya golput pada beberapa pilkada, misalnya saja pada pilkada Jateng.
Padahal, tingkat partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi daerah ini merupakan barometer partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi di tingkat nasional. Kalau di tingkat daerah saja angka golputnya sudah sedemikian tinggi, maka bisa dipastikan pada pemilu nanti jumlah golput juga akan merangkak naik. Salah satu institusi efektif untuk menarik partisipasi masyarakat dalam pemilu adalah partai politik.
Namun sekarang ini partai politik sudah tidak begitu menarik di mata masyarakat. Tentu saja sangat sulit bagi parpol untuk meredam golput. Bagaimanapun juga, tinggi rendahnya partisipasi masyarakat tidak bisa dianggap enteng. Karena tingggi rendahnya partisipasi masyarakat ini akan menentukan tingkat legitimasi validitas pemilu. Pemilu mempunyai keabsahan yang tinggi kalau dukungan dan partisipasi masyarakat juga tinggi dan begitu sebaliknya. Indikasi maraknya golput ini menandakan bahwa negara kita saat ini tengah dilanda krisis legitimasi. Apabila terjadi kesalahan dalam sistim pemerintahan atau ketidakpuasan dalam mengatur sisitim pemerintahan maka masyarakatlah yang akan di salahkan karena tidak adanya partisipasi dalam pemilu. Angka golput seharusnya dapat di tekan jika banyak partai yang mampu meyakinkan masyarakat bahwa partai mereka dapat merubah bangsa ini menjadi lebih baik. Angka golput terus bertambah dengan adanya tingkah laku para pejabat yang banyak mengecewakan masyarakat . Mereka justru mengabaikan kewajibannya sebagai pejabat negara, yakni memenuhi aspirasi masyarakat. Mereka dekat rakyat hanya ketika menjelang pemilu untuk meminta dukungan suara masyarakat. Namun ketika masyarakat sudah memberikan dukungannya para politisi itu justru lupa diri dan bahkan sering bersikap sewenang-wenang terhadap orang yang dulunya mendukungnya.
Fenomena semacam ini terus menghiasi perjalanan politik kita. Oleh karena itu tidak salah kalau akhirnya masyarakat frustasi dan kecewa. Sehingga mereka mengambil jarak dan kalau perlu tidak lagi peduli, pasif atau cuek dengan persoalan politik, termasuk terhadap pilkada atau pemilu. Maka, kalau ditelusuri lebih dalam, yang membuat negara kita sekarang mengalami krisis legitimasi adalah para politisi sendiri. Karena para politis itulah yang suka membuat jarak dengan rakyat dengan sikapnya yang sok elitis dan tidak mau bersikap sederahana dan merakyat.
Mereka yang memutuskan golput cenderung mempunyai pikiran Sekian kali Pemilu tidak menghasilkan apa-apa, Selain BBM yang terus naik, Pengangguran Yang semakin Meningkat, Krisis Energi, PLN yang sering padam, Korupsi yang semakin meraja-lela dan Ter-legitimasi, Penggusuran dan sekian banyak penderitaan yang dialami oleh mayoritas rakyat
Maka, untuk mengembalikan kepercayaan publik, supaya krisis legitimasi ini tidak semakin parah, maka para politisi di setiap tingkatan birokrasi:eksekutif, legislatif maupun yudikatif, harus berinstropeksi diri. Sikap dan kebijakan yang arogan, sok elitis, sok kebal hukum dan sok berkuasa harus segera diubah. Para politisi harus lebih rendah hati dan concern melayani masyarakat. Karena dengan perubahan sikap seperti itu rakyat akan tertarik mengembalikan legitimasinya kepada pemerintah.
Oleh karena itu, kalau pesta demokrasi 2009 yang menghabiskan dana triliunan rupiah ini nantinya tidak ingin menjadi ajang hura-hura belaka tanpa legitimasi public.
Penulis adalah:
Bimbi Kalipuspita, (Mahasiswi UKSW Salatiga Jurusan Komunikasi)

RAGAM; Sistim Informasi Kependudukan; SOTK Baru

S I A K

Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan

Data merupakan suatu komponen yang mutlak diperlukan dalam suatu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu kegiatan. Keberadaannya menjadi sangat penting guna memberikan hasil yang maksimal sesuai harapan. Selain itu data juga berfungsi sebagai alat ukur suatu pencapaian kerja. Seberapa tingkat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan dan seberapa jauh penyimpangan yang terjadi dari target yang telah ditetapkan, dapat dicermati dari data yang ada.

Untuk itu dalam menangani perkembangan dinamika kependudukan, datapun sangat diperlukan. Digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk dengan berbagai kondisi dan perkembangannya dari waktu ke waktu, sehingga dapat digunakan sebagai pijakan dalam menentukan kebijakan bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Bila mencermati kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini, dapat dijumpai adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda sebagai akibat belum adanya sistem penomoran tunggal nasional, rendahnya cakupan kepemilikan akte kelahiran dan kematian penduduk, tidak tersedianya data penduduk yang akurat yang dapat digunakan untuk verifikasi pelayanan publik, masyarakat yang harus menuliskan data identitas diri berulang – ulang setiap memohon pelayanan publik.

Beberapa contoh realita tersebut mendorong perlunya keberadaan suatu sistem informasi administrasi kependudukan untuk mengelola data informasi kependudukan secara berkesinambungan. Dalam perkembangannya pengelolaan data kependudukan ini dikenal dengan istilah SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan).

Apakah SIAK itu
Di dalam Keppres Nomor 88 Tahun 2004 Pasal 1 disebutkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang selanjutnya disingkat SIAK adalah sistem informasi nasional yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di setiap tingkatan wilayah administrasi pemerintahan.
Sedangkan adminstrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan.

Penggunaan teknologi informasi menjadi sangat penting dalam mengadministrasikan jumlah penduduk yang besar dan tersebar serta memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan aman.

Dasar Hukum SIAK
Sistem ini pada perkembangannya memiliki beberapa dasar hukum sebagai acuan dalam pelaksanaannya, diantaranya : 1. Keppres No. 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; 2. Kepmendagri No. 94 Tahun 2003 dan perubahannya No. 35 A Tahun 2005 yang mengatur tentang spesifikasi blangko dokumen penduduk dengan menggunakan SIAK. 3. Surat Edaran Mnedagri kepada Gubernur, Bupati/Walikota No. 470/3166/MD/2005 tanggal 15 Desember 2005 perihal Penerapan SIAK dalam percepatan database.

Komponen SIAK
Untuk membangun suatu sistem informasi yang baik tentunya membutuhkan berbagai sumber daya yang saling menunjang sehingga membentuk suatu sistem yang saling mendukung. Demikian halnya dengan SIAK, beberapa hal yang diperlukan dalam membangun SIAK adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan infrastruktur meliputi sarana prasarana, penyiapan program aplikasi dan struktur basis data. Pembangunan infrastruktur merupakan langkah awal dalam membangun SIAK. Perangkat yang dibutuhkan adalah sarana perangkat data berupa server database, komputer client untuk pelayanan di tingkat kecamatan, serta koneksi jaringan untuk menghhubungkan komputer client di tingkat kecamatan dengan server database di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
b. Pembangunan database penduduk. Database penduduk Kota Salatiga dibangun menggunakan Sistem Informasi Kependudukan (SIK) Kota Salatiga. SIK adalah sebuah sistem aplikasi yang dibangun sendiri oleh pemerintah Kota Salatiga dan dioperasikan sejak awal tahun 2007 di 22 kelurahan dalam melayani administrasi kependudukan. Database dari aplikasi SIK ini kemudian digabung menjadi database Kota Salatiga yang kemudian ditransfer dan dikonversikan untuk menjadi database SIAK.
c. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi dan kemampuan, serta penyusunan kelembagaan SIAK yang terstruktur. Hal ini menyangkut jenis jabatan, tugas fungsi maupun kewenangan dari pengelola SIAK.

Apa saja manfaat SIAK
Menurut Keppres No. 8 Tahun 2004, SIAK diselenggarakan guna tercapainya peningkatan kualitas pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan dan pemerintahan, serta penyelenggaraan pertukaran data secara tersistem dalam rangka verifikasi data individu dalam pelayanan publik.
Selain itu masih banyak manfaat dari keberadaan SIAK diantaranya terselenggaranya penerbitan Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga secara sistematik sehingga mencegah terjadinya kasus kepemilikan KTP ganda, tersedianya data penduduk pemilih dalam Pilkada dan Pemilu, dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi kependudukan yang diperlukan. Hal ini tentunya dapat tercipta dengan pengelolaan data yang selalu diperbaharui atau berkesinambungan sehingga tidak terjadi penyajian data yang telah kadaluarsa.

SIAK di Kota Salatiga
SIAK di Kota Salatiga saat ini masih dalam tahap ujicoba, yang dimulai sejak tanggal 22 September 2008 yang lalu. Pelayanan administrasi kependudukan yang dilaksanakan melalui SIAK baru sebatas pelayanan KTP/KK di empat kecamatan. Sistem yang dibangun online antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan keempat kecamatan menggunakan tipologi infrastruktur jaringan Wide Area Network (WAN) menggunakan jaringan wireless, sedang untuk koneksi data dengan pemerintah pusat, SIAK Kota Salatiga sementara masih offline (tidak tersambung secara langsung dengan pusat data Depdagri). Hal ini karena belum tersedia sarana yang diperlukan untuk online. Sebagai alternatif proses transfer data ke pemerintah pusat dilakukan dengan menggunakan media CD sampai terbangunnya jaringan yang dibutuhkan.
Sosialisasi SIAK di Kota Salatiga
Sementara ini masyarakat belum banyak mengetahui tentang keberadaan SIAK di Kota Salatiga, Karena masih dalam tahap uji coba maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil belum mensosialisasikan secara langsung penggunaan SIAK kepada masyarakat. Bentuk sosialisasi yang telah dilaksanakan adalah pengenalan langsung penggunaan SIAK oleh perangkat di kelurahan kepada masyarakat yang memohon pelayanan KTP/KK. Namun demikian pada tahun 2009 ini telah direncanakan sosialisasi langsung kepada RT dan RW berkaitan dengan penggunaan SIAK dalam membangun database kependudukan nasional dan pelayanan administrasi kependudukan. Dalam sosialisasi tersebut sekaligus akan diperkenalkan formulir – formulir baru dalam pelayanan administrasi kependudukan yang sesuai dengan Undang – undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Kendala-kendala penanganan SIAK di Kota Salatiga
Dalam penerapan suatu sistem yang baru tentunya akan ada kendala atau hambatan dalam persiapan hingga pelaksanaannya. Demikian halnya SIAK di Kota Salatiga, kendala – kendala yang dihadapi antara lain :
1. Masih dalam tahap uji coba. Karena aplikasi yang digunakan merupakan aplikasi yang baru dan sangat berbeda dari aplikasi sebelumnya baik secara interface maupun infrastruktur, maka kondisi ini berimbas pada waktu pelayanan yang relatif lama dalam hal pencetakan KTP/KK di empat kecamatan. Keterlambatan ini disebabkan oleh operator di empat kecamatan yang masih dalam proses adaptasi dengan sistem yang baru. Namun demikian diharapkan proses pembelajaran dan adaptasi ini dapat berjalan cepat sehingga pelayanan kepada masyarakat akan menjadi lebih baik dan tentunya lebih cepat.
2. Kualifikasi SDM aparatur. Sebagaimana telah disebutkan diawal bahwa selain aplikasi SIAK di Kota Salatiga juga dikembangkan aplikasi SIK di 22 kelurahan sebagai aplikasi pendukung. Kendala yang dihadapi adanya beberapa kelurahan yang tidak didukung sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi untuk mengoperasionalkan aplikasi SIK. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah untuk menempatkan sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi dalam menangani aplikasi SIK dan SIAK.

Harapan dengan keberadaan SIAK
Dengan mengatahui manfaat dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini, diharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak. Dan tentunya, pengadaan sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi sebagai pengelola SIK dan SIAK perlu mendapatkan perhatian lebih. Sehingga apabila telah tersedia sistem yang baik dari segi sarana prasarana SIK dan SIAK, sumber daya manusia sebagai pengelola telah siap untuk mengoperasikannya. Pada akhirnya diharapkan dapat terwujud database kependudukan yang valid, akurat dan berdayaguna dalam mewujudkan tertib administrasi kependudukan.(
pnj)


SOTK Baru

Nomenklatur Baru


Konsekuensi dari Perda Kota Salatiga nomor 9, 10, 11 dan 12 Tahun 2008 yang mengatur Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintah Kota Salatiga atau lebih dikenal 'SOTK' yang mulai efektif pada tanggal 2 Januari 2009 sudah pasti memberikan dampak pada berubahnya nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta alamat kantor, pejabat yang diikuti dengan mutasi staf dan tidak lepas berubahnya tugas pokok dan fungsi dari kantor itu sendiri. Lalu apakah dampak yang didapat dari perubahan SOTK baru ini bagi para PNS Pemerintah Kota Salatiga? Ada yang menanggapinya sebagai dampak positif dan tentunya ada pula yang beranggapan SOTK baru membawa dampak negatif, serta ada yang tetap adem ayem menghadapinya.

Secara nomenklatur Dinas, Badan dan Kantor memang berkurang, namun kebutuhan akan pejabat didalamnya meningkat. Maka bisa dipastikan SOTK baru memberikan dampak yang positif bagi mereka yang mendapatkan promosi jabatan. Mutasi pegawai sendiri bisa memberikan suasana berbeda yang lebih fresh dengan memiliki rekan kerja yang baru, sehingga bisa meningkatkan silaturahmi dan kinerja PNS itu sendiri. Namun berpisah dengan rekan lama, kantor lama dengan pekerjaan yang sudah mapan membuat sebagian pegawai merasa sedikit berat untuk meninggalkannya. Sedang yang ada tetap adem ayem karena merasa dimanapun berada yang penting gaji masih sama.

Penataan SOTK baru ini pun akhirnya akan berdampak bagi masyarakat Salatiga, karena terjadinya perubahan alamat atas kantor satu dengan yang lainnya, terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik, walaupun tidak merubah alamat dan tugas pokok fungsi dari Kecamatan dan Kelurahan yang merupakan akses utama pelayanan publik. Adapun SKPD baru atas perubahan SOTK ini adalah sebagai berikut:

Sangat diharapkan SOTK baru ini membawa perubahan yang lebih baik bagi PNS Pemerintah Kota Salatiga sendiri dan terutama bagi peningkatan kemakmuran masyarakat Kota Salatiga.(pnj)

PENDIDIKAN; DAK 2009 Untuk Rehap Fisik SD

Pada tahun 2009 ini Kota Salatiga mendapatkan Dana Alokasi Khusus(DAK) sebesar Rp. 13.265.070.000. Sedang peruntukannya adalah untuk Sekolah Dasar (SD) Negeri/swasta dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB).

Pada awalnya hasil usulan para kepala sekolah kebutuhan DAK Salatiga sebanyak Rp 16.380.000.000, dan setelah direlisasi muncul angka Rp. 13.265.070.000. Adapun sumber dana ini berasal dari Sumber APBN Rp. 11.739.000.000 dan APBD Kota Salatiga Rp 1.526.070.000.
Untuk arah kebijakan DAK Bidang pendidikan Kota Salatiga tahun ini adalah: pertama, Membantu daerah-daerah dengan kemampuan fiskal rendah atau di bawah rata-rata nasional, kedua, Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, perbatasan, tertinggal/terpencil, rawan banjir dan longsor kategori daerah ketahanan pangan dan daerah pariwisata; ketiga, Mendorong peningkatan produktivitas, perluasan kesempatan kerja, dan diversifikasi ekonomi;keempat, Meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan dasar melalui kegiatan khusus di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur; kelima, Meningkatkan keterpaduan dan sinkronisasi kegiatan yang didanai DAK dengan anggaran kementerian/lembaga (KL) serta kegiatan yang didanai dari APBD;keenam, Program DAK bidang pendidikan difokuskan untuk menuntaskan rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar.

Sedangkan kebijakan DAK bidang pendidikan tahun 2009 ini sebagai berikut: pertama, DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu; kedua, Kegiatan DAK bidang pendidikan tahun 2009 diarahkan untuk penuntasan rehabilitasi gedung sekolah/ruang kelas sekolah dasar dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar beserta prangkat meubelairnya; ketiga, Sasaran sekolah DAK bidang pendidikan tahun 2009 meliputi SD/SDLB baik negeri maupun swasta.keempat, Penetapan kegiatan per sekolah dilakukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan.

Sedangkan pengalokasian dananya dihitung berdasarkan Indek kemahalan Konstruksi (IKK) kabupaten/kota setempat. Kelima, DAK bidang pendidikan dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi komite sekolah dan masyarakat di sekitar sekolah sebagai integral dari sistem manajemen berbasis sekolah (MBS).keenam, Untuk mencapai target penuntasan rehabilitasi gedung sekolah, Kab/Kota penerima DAK diwajibkan menyediakan dana pendamping dengan besaran sesuai dengan MoU / kesepakatan bersama pembiayaan pendidikan antara Menteri Pendidikan Nasional dengan para Gubernur dan Bupati/Walikota. Dan ketujuh,Sekolah-sekolah rusak yang lokasinya berdekatan dan jumlah muridnya kurang dari 50 agar dilakukan regrouping.

Penggunaan DAK bidang pendidikan adalah: pertama, Penggunaan DAK bidang pendidikan tahun 2009 diprioritaskan untuk menuntaskan rehabilitasi ruang kelas SD/SDLB yang mengalami kerusakan. Adapun menu kegiatannya sesuai dengan dasar urutan prioritas, yaitu: pertama, Rehabilitasi/rekonstruksi ruang kelas rusak, beserta pergantian meubelairnya; kedua, Rehabilitasi/pengadaan sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC; ketiga, Rehabilitasi/pembangunan ruang perpustakaan beserta pengadaan meubelairnya, tidak termasuk pembelian buku; keempat, Pembangunan ruang UKS beserta pengadaan meubelairnya.

Yang memadai sehingga tidak potensial untuk di regrouping; kedua, Diprioritaskan untuk sekolah yang berlokasi di daerah miskin, terpencil, tertinggal dan terbelakang;ketiga, Pada tahun anggaran 2009 tidak menerima dana bantuan sejenis baik dari sumber dana pusat maupun dari sumber dana daerah.

Kemudian sasaran penerima DAK Kota Salatiga diperuntukkan bagi: SD Negeri sejumlah 82 Sekolah, SD Swasta sebanyak 12 sekolah, SLB dialokasikan satu sekolah dan SLB Swasta mendapat jatah 4 sekolah.
Petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang pendidikan tahun 2009 yaitu dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu pendanaan kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program prioritas nasional dan merupakan urusan daerah.

DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang pelaksanaan Wajib Belajar (Wajar) Dikdas 9 (sembilan) tahun yang bermutu. Kegiatannya diarahkan untuk rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar beserta perangkat meubelairnya.
Landasan hukum pelaksanaan DAK adalah; pertama,Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XIII, Bagian Keempat, Pasal 49 ayat 3, menyatakan : “Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Kedua, Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006: pertama, Pasal 6 huruf b, menyatakan : “Pelaksanaan pengadaan barang /jasa pemerintah dilakukan dengan cara swakelola”. Kedua, Pasal 39 ayat (i) menyatakan: “Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri” dan ketiga, Penjelasan Pasal 1 angka 1, menyatakan: “yang dimaksud dengan dilaksanakan secara swakelola adalah :
Pertama, dilaksankan sendiri secara langsung oleh instansi penanggung jawab anggaran; kedua, Institusi pemerintah penerima kuasa dari penanggung jawab anggaran, misalnya : perguruan tinggi negeri atau lembaga penelitian/ilmiah pemerintah; ketiga, Kelompok masyarakat penerima hibah dari penanggung jawab anggaran, … dan seterusnya.
Selanjutnya penetapan kebijakan penggunaan DAK melalui subsidi ke sekolah didasarkan pula atas pertimbangan adanya manfaat-manfaat sebagai berikut: pertama, DAK dapat mewujudkan pengelolaan pendidikan yang transparan, profesional, dan akuntabel; kedua, DAK dapat mewujudkan pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiatan pendidikan; ketiga, DAK dapat mendorong adanya pengawasan langsung dari masyarakat, keempat, DAK dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat bawah melalui jalur pendidikan.

Pendanaan pada setiap komponen pada poin C di atas berasal dari 2 (dua) sumber, yaitu : pertama, DAK (APBN) sebesar 90%; kedua, Kabupaten/Kota (APBD) sebesar minimal 10%.
Ketentuan Pengalokasian DAK ke sekolah oleh daerah harus mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut : pertama, DAK 2009 diprioritaskan untuk menuntaskan rehabilitasi ruang kelas rusak. Sebagai langkah awal Kab/Kota agar memetakan jumlah sisa ruang kelas yang masih rusak. Dana yang tersedia kemudian dialokasikan untuk merehabilitasi seluruh kelas rusak tsb.
Kedua, Jika masih tersedia dana, setelah pengalokasian untuk seluruh sisa ruang kelas rusak dilakukan, daerah dapat mengalokasikan sisa dana tsb untuk komponen yang menjadi prioritas berikutnya, yaitu pengadaan/rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC.

Ketiga, Jika masih tersedia dana, setelah pengalokasian untuk seluruh sisa ruang kelas rusak dan pengadaan/rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC dilakukan, daerah dapat mengalokasikan sisa dana tersebut untuk komponen yang menjadi prioritas berikutnya, yaitu pembangunan/rehabilitasi rumah dinas penjaga/guru/kepala sekolah
Keempat, Jika masih tersedia dana, setelah pengalokasian untuk seluruh sisa ruang kelas rusak, pengadaan/rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC, serta pembangunan/rehabilitasi rumah dinas penjaga/guru/kepala sekolah, daerah dapat mengalokasikan sisa dana tersebut untuk komponen yang menjadi prioritas berikutnya, yaitu pembangunan ruang perpustakaan SD/SDLB.

Kelima, Bagi daerah yang telah menuntaskan rehabilitasi ruang kelas, Dana Alokasi Khusus 2009 dapat digunakan untuk pembangunan ruang perpustakaan dan meubelair. Jika masih tersedia dana setelah pengalokasian pembangunan ruang perpustakaan dan meubelair dilakukan maka daerah dapat mengalokasikan sisa dana tsb untuk pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekolah dasar (15 m2).

Keenam, Daerah wajib melakukan pengalokasian dana sesuai dengan skala prioritas sebagaimana telah ditetapkan. Tidak diperkenankan mengalokasikan dana untuk komponen yang belum prioritas, jika masih ada komponen yang lebih prioritas belum terpenuhi.
Kemudian mekanisme Pengalokasian DAK ke sekolah oleh daerah dilaksanakan melalui tahapan sebagi berikut : pertma, Daerah setelah memetakan kondisi setiap SD/SDLB di kab/kota dan menetapkan jumlah sasaran dengan mempertimbangkan hal-hal sbb : (1) penuntasan ruang kelas rusak sebagai prioritas utama, (2) skala prioritas yang telah ditetapkan dan kondisi serta keperluan sekolah, (3) jumlah dana yang tersedia.
Kedua, Daerah menetapkan sekolah-sekolah target dengan mempertimbangkan (1) kriteria sekolah dan (2) proposionalitas kuota per kecamatan.

Ketiga, Daerah menetapkan alokasi dan menu kegiatan per sekolah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
DAK bidang Pendidikan tidak dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut : pertama, Administrasi kegiatan; kedua, Penyiapan kegiatan fisik; ketiga, Penelitian; keempat; Pelatihan; kelima, Perjalanan pegawai daerah; keenam, Lain-lain biaya umum sejenis.
Kegiatan – kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK tersebut pembiayaannya dibebankan pada biaya umum yang disediakan melalui APBD.

Tugas Kab/Kota : pertama, Pemerintah Kabupaten/Kota wajib menyediakan dana pendamping yang dianggarkan dalam APBD dengan besaran sesuai kesepakatan bersama pembiayaan pendidikan antara Menteri Pendidikan Nasional dengan para Gubernur dan Bupati/Walikota sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri.
Keuda, Pemerintah kabupaten/Kota juga diwajibkan menyediakan dana minimal 3% dari total alokasi DAK untuk biaya umum seperti perencanaan,Sosialisasi,Pengawas dan biaya oleh DAK bidang pendidikan.

Ketiga, Besaran dana pendamping dan biaya umum harus dicantumkan dalam Rencana kerja dan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA-SKPD) DPA-SKPD memuat rincian kegiatan yang akan dibiayai DAK sesuai dengan penggunaan yang telah ditetapkan serta rencana biaya yang bersumber dari DAK dan dana pendamping.

Keempat, Menetapkan nama-nama SD/SDLB penerima DAK tahun 2009 dalam Surat Keputusan Bupati/Walikota dan salinannya disampaikan kepada Dirjen Pembinaan TK dan SD Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Kelima, Kabupaten/Kota membentuk tim konsultan pendamping untuk pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan meubelair.
Keenam, Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan DAK di Kabupaten/Kota dan menyalurkan DAK bidang pendidikan ke sekolah penerima DAK.
Ketujuh, Menyampaikan laporan triwulanan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana DAK.

Kedelapan, Melakukan evaluasi pelaksanaan DAK selama 2 (dua) tahun berjalan serta menyusun perencanaan alokasi biaya untuk menyelesaikan sisa gedung sekolah/ruang kelas SD/SDLB yang belum dapat diselesaikan untuk tahun berikutnya.

Yang terakhir tugas Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Salatiga bersama dengan Dewan Pendidikan mempunyai tugas utama sebagai berikut : pertama, Membentuk Tim Teknis yang terdiri dari unsur Subdin sarana pendidikan/subdin TK/SD Dinas Pendidikan sebagai leading sector, dibantu oleh tenaga sekolah menengah kejuruan (SMK) jurusan bangunan(bila ada) dan staf teknis yang kompeten untuk melakukan survey, pemetaan dan kondisi sekolah;
Kedua, Membuat rencana alokasi jumlah SD/SDLB yang akan menerima DAK per kecamatan, selanjutnya melakukan seleksi sekolah calon penerima DAK. Seleksi sekolah penerima DAK diutamakan yang mengalami kerusakan berat dan terletak di wilayah tertinggal/terpencil; Ketiga, Mengusulkan nama-nama SD/SDLB calon penerima DAK tahun 2009 kepada Walikota; Keempat, Mensosialisasikan pelaksanaan program DAK kepada Kepala Sekolah dan Komite Sekolah penerima DAK; dan kelima, Memantau/mengawasi pelaksanaan program DAK.(lux)

Sumber: Paparan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

KESEHATAN; Gejala Vertigo

Pernahkah Anda merasa pusing, berkeringat dingin, kemudian dunia terasa berputar disertai rasa mual, bahkan muntah? Jika hal itu terjadi, kemungkinan besar Anda mengalami vertigo. Atau anda pernah merasakan kepala Anda berputar, atau ruangan tempat Anda berada seperti sedang berputar-putar, lalu Anda mual, dan mungkin sampai muntah, bisa jadi Anda sedang terserang gejala vertigo.

Secara medis gejala vertigo merupakan sakit kepala di mana pasien merasa berputar-putar atau ruangan seperti berputar-putar. Gejala vertigo ini berbeda dari gejala sakit kepala biasa dan migren. Vertigo adalah perasaan bergerak atau berputar sementara orang tersebut sebenarnya sedang diam. Perasaan berputar yang terjadi ada 2 macam, yaitu orang tersebut yang merasakan dirinya berputar atau lingkungan di sekitarnya yang berputar mengelilinginya. Kadang, keluhan tersebut juga disertai oleh rasa mual sampai ingin muntah.

Vertigo adalah bentuk gangguan orientasi dimana perasaan dirinya berputar, rasa oleng, tidak stabil atau ruangan sekitarnya bergerak terhadap dirinya karena gangguan pada sistem keseimbangan. Keluhan vertigo menduduki peringkat ketiga dalam praktik dokter umum. Bahkan, pada orang berusia sekitar 75 tahun, keluhan vertigo bisa mencapai 50 persen. Sistem keseimbangan itu terdiri dari beberapa organ tubuh manusia yaitu telinga, mata, dan batang otak dimana ketiganya saling berhubungan supaya keseimbangan tubuh terjaga.
Faktor penyebab vertigo antara lain Sistemik, Neurologik, Ophtamologik, Otolaringologi, Psikogenik yang dapat disingkat SNOP.

Vertigo Sistemik adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh penyakit tertentu, misalanya diabetes militus, hipertensi dan jantung' Vertigo Neurologik adalah gangguan vertigo yang disebabkan oleh gangguan syaraf, Vertigo Ophtamologis adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh gangguan mata atau berkurangnya daya penglihatan, Vertigo Otolaringologis adalah gangguan vertigo yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi alat pendengaran, dan Vertigo Psikogenik merupakan vertigo yang timbul karena faktor bukan fisik seperti pola hidup yang tidak teratur, atau seperti kurang tidur atau terlalu memikirkan masalah hingga stress. Vertigo ini muncul karena stress atau tekanan emosional.

Namun penyebab vertigo juga dipengaruhi banyak hal antara lain: Keadaan lingkungan seperti pada waktu kita melakukan perjalanan jauh seperti mabuk darat, mabuk laut, mabuk angkasa; stroke/stroke ringan; gangguan pada telinga seperti infeksi telinga, radang syaraf telinga, penyakit meniere gangguan keseimbangan yang seringkali menyebabkan hilang pendengaran vertibular neuritis (peradangan pada sel sel syaraf keseimbangan), labyrinthithis (radang di bagian dalam pendengaran ), penyakit benigh paraxymal positional verigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), migraine, spasmofilia (kepekaan syaraf), gangguan mata, gangguan batang otak, tumor otak dengan gejala antara lain: gangguan telinga, vertigo, nyeri kepala, mata kabur, Epilepsy, Trauma kepala: karena kecelakan atau kepala terbentur, serta Alkohol. Adapun gejala-gejala vertigo umumnya berupa pusing berputar, pucat, berkeringat, muntah, telinga berdenging dan bisa sampai pingsan

Jenis vertigo
Vertigo tepi yang biasanya diikuti gejala gejala seperti: pandangan gelap, rasa lelah dan stamina turun, jantung berdebar, hilang keseimbangan, tidak mampu berkonsentrasi, perasan seperti mabuk, otot terasa sakit, mual dan muntah-muntah, memori dan daya pikir menurun, sensitif pada cahaya terang dan suara, berkeringat.

Vertigo pusat terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak khususnya di bagian syaraf keseimbangan yaitu daerah percabangan otak dan cerebrum (otak kecil), lalu gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo pusat yaitu stroke, multiple skeloris (gangguan tulang belakang dan otak), tumor, trauma/benturan di bagian kepala, migren, infeksi, kondisi peradangan, penyakit neurodegenerative (penyakit akibat kemunduran fungsi syaraf) yang menimbulkan dampak pada otak kecil. Gejala vertigo pusat biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal–hal seperti: penglihatan ganda, sukar menelan, kelumpuhan otot-otot wajah, sakit kepala yang parah, kesadaran terganggu, tidak mampu berkata kata, hilangnya koordinasi mual dan muntah-muntah dan tubuh terasa lemah.

Pengobatan
Tujuan pengobatan vertigo selain mengobati sesuai penyebabnya ialah untuk mengobati ketidakseimbangan organ keseimbangan telinga melalui modulasi tranmisi syaraf. Terapi menggunakan obat bisa digunakan antara lain: anti histamine a.l antimo, anti muntah, anti cemas, anti depresi, dan obat obatan sesuai penyakit yang ditemukan bersama vertigo. Selain itu ada juga yang menggunakan terapi bukan obat. Karena otak merupakan ingatan tentang pola gerakan tertentu sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan aneh atau tidak sesuai dengan pola gerakan yang tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom sehingga terjadi vertigo. Jika pola gerakan yang aneh/ tidak sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom sehingga terjadi vertigo. Jika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulang-ulang maka akan terjadi mekanisme adaptasi sehingga berangsur-ansur tidak muncul lagi gejala vertigo. Dengan cara ini pasien dilatih untuk melakukan gerakan kepala dengan mata terpejam.

Berikut langkah-langkah yang dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo: Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi (setengah duduk atau menggunakan bantal rangkap dua sampai tiga), Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidur, Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang, Hindari posisi mendongakan kepala misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian, Gerakan kepala secara hati hati jika kepala dalam posisi datar (horizontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.

Untuk pencegahan utama dalam menghingari vertigo dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup kita seperti: menghindari alkohol, kopi, coklat dan merokok; Hindari kelelahan fisik dan stress, makan yang cukup, diet tinggi protein, konsumsi garam dibatasi sampai 1500 mg/hari; Aktivitas fisik atau olahraga yang teratur serta tidur yang cukup dan teratur.(bim)

MIMBAR; Pemilu Yang Jujur dan Adil

Pemilihan Umum Legislatif baik untuk tingkat pusat, propinsi dan daerah yang akan berlangsung pada tanggal 9 April 2009 nanti akan menjadi suatu ajang pemilihan umum yang lebih ramai dari pemilu legislatif tahun 2004 lalu. Ramai disini karena akan lebih banyak calon legislatif yang berjuang merebutkan kursi anggota dewan dan tentu saja dengan lebih banyak partai yang muncul.

Dengan adanya regulasi yang baru, pemilu legislatif kali ini menggunakan sistem suara terbanyak, yaitu pemenang adalah yang meraih suara terbanyak dalam satu partai, tidak peduli nomor urut dari calon legislatif itu sendiri. Berbeda memang dengan pemilihan umum legislatif lima tahun yang lalu, dimana nomor urut calon legislatif ikut menentukan kemenangan, yang mendapat nomor paling atas adalah yang berhak menang kemudian dilanjutkan dengan nomor urut dibawahnya. Sistem suara terbanyak merupakan penyelenggaraan pemilu legislatif yang lebih baik dari sistem penyelenggaraan pemilu sebelumnya, karena yang terpilih berarti caleg yang benar-benar dikehendaki oleh masyarakat, tentunya hanya tokoh-tokoh atas figur yang baik dan populislah yang akan dipilih.

Namun pemilu legislatif kali ini perlu diwaspadai, dengan jumlah partai yang hingga mencapai 44 partai, sedang di wilayah Kota Salatiga sendiri terdapat 391 calon legislatif yang akan memperebutkan 25 kursi anggota legislatif, maka dikawatirkan akan terjadi konflik internal maupun eksternal. Dengan adanya persaingan yang sangat ketat ini dimungkinkan masing-masing calon legislatif dan tim suksesnya tidak bisa menahan emosi dalam berkampanye, bahkan bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam upaya memperoleh kursi anggota legislatif, termasuk membagi-bagikan uang kepada masyarakat atau lebih dikenal dengan money politic agar mereka mau memilih calon legislatif tersebut.

Maka demi menjaga Kota Salatiga agar tetap tenang dan terkendali selama pemilu legislatif nanti, kami mohon agar masing-masing caleg bisa bertindak santun dan tidak saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya, dan kepada masyarakat sendiri, khususnya di Kota Salatiga janganlah mau nurani kita dibeli dengan uang, segera laporkan kepada aparat yang berwenang jika terjadi pelanggaran. Selamat berdemokrasi melalui pemilu yang jujur dan adil!


*Penulis adalah : anggota DPRD
Kota salatiga

ARTIKEL; Konsep Dasar Program Outdoor dan Fun Game Activities

Saat ini situasi persaingan global yang semakin keras dan tajam kian merebak, membongkar berbagai pembatas antar negara sehingga aliran dana, informasi, dan sumber daya lainnya bebas mengalir ke mana saj amengikuti hukum ekonomi. Secara langsung atau tidak, situasi tersebut mengharuskan kita lebih memperhatikan pelatihan dan pengembangan SDM sebagai salah satu aset paling mendasar yang melekat pada organisasi. Dengan demikian, SDM tersebut mampu bersaing dengan para pesaing yang datang tak terbendung dari berbagai tempat di belahan dunia lainnya.

Namun disisi lain, harus disadari bahwa SDM merupakan sumber daya unik yang agak berbeda dengan sumber daya yang lain. Hal ini disebabkan oleh hal –hal sebagai berikut : 1. SDM dikatakan unik karena diantara mereka tidak ada yang “persis sama satu dengan yang lain”, sekalipun mereka kembar identik. Secara individual, mereka pasti tetap mempunyai perbedaan; 2. Jika SDM memperoleh perlakuan yang pas, maka hasil kerjasama mereka bisa menghasilkan efek sinergi, yaitu suatu efek hasil pertambahan nilai yang tidak mengikuti deret tambah (1 + 1 = 2), tetapi mengikuti derat ukur sehingga hasilnya menjadi jauh lebih besar (1 + 1 = 7…, dan lain – lain); 3. Pada dasarnya, SDM mempunyai potensi “konstruktif dan destruktif” yang sama dahsyatnya. Potensi yang akan muncul pun sangat tergantung dari bagaimana cara memperlakukan mereka; 4. Apabila unsur sumber daya yang lain bisa dievaluasi, aspek SDM ini justru kebalikannya. Mereka sangat membutuhkan “reapresiasi” mengikuti jalannya waktu.

Oleh karena itu, sudah saatnya mencari pendekatan lain yang bisa dilakukan untuk melatih dan mengembangkan potensi SDM secara lebih efektif dan efisien. Dalam upaya itulah, pendekatan outdoor dan fun games activities training menjadi salah satu alternatif jalan keluar yang patut dipertimbangkan. Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan suatu program yang kompleks serta membutuhkan berbagai teknik dan keluwesan. Pendekatan pelaksanaannya pun harus dilakukan dengan penuh kebijakan. Berbagai ciri, sifat, perilaku, dan karakteristik orang dewasa / pekerja serta berbagai tuntutan dalam organisasi yang dinamis dan berkembang cepat memang menghasilkan kombinasi lingkungan kerja yang khas. Sementara itu, tekanan iklim kompetisi global memaksa kita untuk memberdayakan aset sumber daya manusia yang menjadi salah satu kunci penentu keberhasilan suatu organisasi dalam kancah persaingan di masa mendatang.

Berkaitan dengan gambaran kondisi di atas itulah, adanya pendekatan outdoor training membawa angin segar. Sifatnya yang luwes membuatnya dapat dibawakan dengan cara terpisah – pisah maupun terintegrasi, mudah diselaraskan dengan berbagai topik pembahasan, dan secara alamiah lebih cocok sebagai pola proses pembelajaran orang dewasa karena menjanjikan alternatif pemecahan masalah. Pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa / andragogi (adult learning), khususnya bagi mereka yang telah berkecimpung di tempat kerja, tentu memerlukan pola dan pendekatan yang bersifat khusus. Berdasarkan pengalaman dan teori, proses pembelajaran orang – orang dewasa mempunyai ciri – ciri sebagai berikut (Robert Pikes, Creative Training Technique, 1992). 1. Orang dewasa itu seperti “bayi”, hanya badannya saja yang besar; 2. Umumnya orang dewasa “tidak akan membantah” suatu pendapat asal selaras dengan pemahaman da pengalamannya sendiri; 3. Dalam hal belajar, orang dewasa cenderung ingin cepat, mudah, dan praktis karena pada umumnya mereka sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya sehingga hampir selalu merasa kekurangan waktu; 4. Keberhasilan proses pembelajaran orang dewasa umumnya harus selaras dengan faktor fun and enjoyment yang mereka peroleh dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangannya; 5. Di sisi lain, sebenarnya orang dewasa adalah makhluk yang cerdas dan cepat belajar asal kebutuhan itu datang dan tumbuh dari dorongan kebutuhannya sendiri; 6. Secara umum, ditunjang oleh pengalaman dan tingkat kedewasaan pribadinya, orang dewasa bisa belajar dari siapa saja. Selain itu, mereka juga bisa belajar dalam suasana formal maupun informal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa agar efektif dan efisien, salah satu alternatif pola dan proses pembelajaran bagi orang dewasa sebaiknya dilakukan melalui pendekatan learning by doing/learning by experiencing.
Dalam konsep diatas, proses pembelajaran dilaksanakan melalui empat tahapan sebagai berikut : 1. Adanya Suatu Aktivitas, Para peserta terlibat secara fisik, intelektual, maupun emosional dalam upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan; 2. Adanya Proses Diskusi, Para peserta tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar kelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman pemahaman aspek yang sedang dipelajari; 3. Adanya Proses Perenungan, Secara individual, para peserta didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka sehari – hari.4. Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan, Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai keahlian yang baru saja didapatkan para peserta.

Dalam aspek inilah sesungguhnya pendekatan pelatihan dan pengembangan SDM melalui program outdoor dan fun games activities memiliki landasan persamaan. Selain memiliki kesamaan landasan dengan tuntutan pola pembelajaran untuk orang dewasa / andragogi program ini juga memiliki beberapa manfaat dan kelebihan lain. Beberapa manfaat pokok yang dapat diperoleh melalui pendekatan ini adalah sebagai berikut :

Alam Terbuka sebagai Sarana Kelas
Penggunaan setting alam terbuka sebagai sarana kelas memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran secara menyeluruh dan sekaligus membebaskan para peserta dari himpitan suasana dan ritme rutinitas kerja yang biasa mereka alami.

Suasana alam yang segar dan asri, suara kicauan burung, desir air, atau bisikan angin juga dapat mendorong intensitas keterlibatan para peserta, baik secara fisik, mental, emosional, bahkan mungkin sampai tingkat spiritual mereka terhadap berbagai program yang dibawakan.
Sarana alam terbuka juga dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan bagi para peserta, sebagaimana layaknya seorang anak yang sedang bermain di alam bebas. Situasi ini akan mendukung efektivitas proses pembelajaran, khususnya bagi orang dewasa.

Unsur Bermain sebagai Dasar Pendekatan
Kelas alam terbuka merupakan tempat yang ideal, khususnya untuk melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman / experential learning. Kombinasi aspek lingkungan alam terbuka dan berbagai permainan memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengubah berbagai pola tingkah laku dan kebiasaan kerja sehari – hari melalui proses yang menyenangkan dan penuh kegembiraan.

Pihak yang menang atau kalah maupun penerapan berbagai cara, baik yang benar atau salah, sama – sama memperoleh manfaat dan nilai tambah tanpa harus menderita dengan teguran atau konsekuensi negatif lainnya. Hal itu disebabkan semua dilakukan dengan memasukkan unsur bermain sebagai wahana utama. Aspek kreativitas dalam hal penerapan pola berpikir maupun cara bertindak yang baru dan orisinil biasanya akan muncul secara spontan dan mengalir sejalan dengan proses interaksi dan interrelasi di antara peserta.

Aspek Kerja Sama Kelompok
Program outdoor dan fun games activities ini menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama kelompok yang merupakan elemen vital dalam berorganisasi. Berbagai permainan yang dibawakan bisa diarahkan secara khusus untuk hal – hal tertentu, misalnya meningkatkan proses komunikasi, pemecahan masalah, kreativitas, pengambilan keputusan, aspek trust, saling memahami, menghargai perbedaan, dan lain – lain. Namun sesungguhnya, pendekatan ini mengajarkan cara membina hubungan kerja sama kelompok yang lebih baik. Dalam dunia olahraga atau musik, aspek ini selalu dijadikan sasaran yang harus dicapai. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, secara bertahap elemen – elemen kemampuan individu dan inisiatif dipadukan dalam kelompok, atau bisa pula melalui proses coba – coba. Efektivitas kelompok sesungguhnya adalah seberapa baik berbagai bakat dan keterampilan perorangan dimanfaatkan, digabungkan, dan diseleraskan secara harmonis. Jadi pada dasarnya, tingkat harmonisasi sangat tergantung pada pola trust, ketepatan waktu, dan bagaimana pengembangan pola interaksi di antara para anggotanya. Berdasarkan pengalaman, pola ini dapat berkembang dengan baik dalam kondisi praktek yang aman, memungkinkan adanya sistem coba – coba, dan dianggap sebagai peluang untuk penerapan pola bermain yang menyenangkan, tanpa harus mengalami kerugian yang sebenarnya. Pola outdoor dan fun games activities ini benar – benar cocok untuk penerapan konsep diatas.

Aspek Pengembangan Skenario
Salah satu keunggulan lain dari penggunaan pendekatan ini adalah kemungkinan membangun berbagai macam situasi dan problematika seperti dalam metode kasus.
Melalui cara ini, skenario spesifik tersebut bisa disajikan secara lebih hidup, nyata, dan tidak abstrak. Dalam skenario itu dapat dimasukkan sebagai informasi, aturan – aturan khusus, sasaran yang harus dicapai, dan berbagai pembatas yang ada sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

Semakin besar tingkat partisipasi para peserta, proses pembelajaranpun akan semakin baik. Fasilitator bisa mengamati proses tersebut secara mendalam dan pada waktunya memberikan berbagai ulasan, komentar, dan lain – lain yang dapat membulatkan proses pembelajaran.
Kegiatan outdoor dan fun games activites merupakan alternatif atau pilihan yang bisa digunakan dalam upaya mencapai sasaran – sasaran tertentu secara spesifik. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan itu harus disusun atau dirancang secara saksama dan tidak dibawakan hanya sebagai selingan atau sambil lalu saja. Dalam menyusun sasaran penyelenggaraan outdoor dan fun games activities, sebelumnya harus ditetapkan dulu sasaran yang ingin dicapai secara spesifik. Setelah itu barulah mundur ke belakang untuk menyusun berbagai langkah yang diperlukan mulai dari langkah pertama hingga langkah yang paling akhir secara kronologis.

Demikian pula bila Anda diminta menyelenggarakan acara outdoor dan fun games activies selama satu atau dua hari penuh, apa yang harus anda lakukan? Jawabannya persis seperti penjelasan diatas. Pertama – tama, lakukan diskusi yang cukup mendalam dengan user / pihak yang meminta bantuan, khususnya untuk mengetahui apa sesungguhnya sasaran yang ingin mereka capai melalui pelaksanaan program outdoor tersebut? Ada baiknya tanyakan juga berapa lama waktu yang disediakan, jumlah orang yang terlibat, bagaimana komposisi laki – laki dan perempuan, serta berbagai informasi penting lainnya.

Dalam proses perencanaan harus dipertimbangkan berbagai elemen informasi tentang waktu, jumlah, tempat, komposisi orang yang akan terlibat, dan lain – lain. Jangan lupa melihat tempat / arena tempat program akan dilaksanakan. Berdasarkan kondisi lapangan, ada kemungkinan anda harus mengubah / menyesuaikan rencana agar lebih sesuai dengan kondisi setempat. Salah satu manfaat dari pelaksanaan program outdoor dan fun games activies adalah adanya proses self discovery peserta dalam berbagai permainan dan pengalaman yang telah dilakukan.

Untuk itu, fasilitator harus bisa membantu peserta mempermudah pelaksanaan program tersebut dengan menyiapkan berbagai formulir alat bantu. Untuk lebih memeriahkan acara outdoor dan fun games activities, khususnya bila pesertanya cukup banyak, kadang – kadang perlu diadakan semacam kompetisi di antara kelompok peserta. Fasilitator harus menyiapkan alat bantu agar dalam pelaksanaan nanti, proses penilaian antar kelompok bisa berjalan dengan lebih fair dan objektif.

Untuk melatih objektivitas dan fairness di antara kelompok, biasakan agar setiap kelompok juga ikut menilai prestasi dan hasil karya kelompok lain secara obyektif. Caranya, setiap kelompok diberi formulir penilaian (lihat lampiran), misalnya penilaian kelompok 1 untuk semua kelompok. Kelompok 1 wajib menilai hasil karya kelompok lain secara objektif dan fair. Kelompok yang lain pun menggunakan formulir yang sama untuk memberikan penilaian terhadap prestasi dan karya semua kelompok. Dengan demikian, proses belajar untuk menjadi objektif akan bergulir secara alamiah.

Program outdoor dan fun games activities dapat disarikan menjadi beberapa kesimpulan sebagai berikut: Program outdoor dan fun games activities ini hanya merupakan salah satu dari berbagai wahan / alat / cara yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada kelompok orang tertentu.

Mengingat sifatnya yang khas dan lentur / fleksibel maka cara ini dianggap cukup tepat untuk melakukan variasi dalam proses pembelajaran bagi orang dewasa / konsep andragogi. Secara umum, konsep outdoor dan fun games activities mempunyai empat ciri pokok, yaitu : 1. adanya rangkaian aktivitas / kegiatan; 2. adanya proses perenungan / self discovery / analogi; 3. adanya proses diskusi kelompok / proses pemerkayaan; 4. adanya perencanaan perbaikan di masa yang akan datang.

Seperti halnya kegiatan yang lain, pelaksanaan program outdoor dan fun games activities ini bukanlah pekerjaan sepele yang dapat dikerjakan sambil lalu. Agar dapat berlangsung dengan sukses, program ini harus mengikuti kaidah – kaidah umum, yaitu melakukan proses perencanaan dan pengendalian. Untuk memudahkan pelaksanaan, biasakan untuk menerapkan proses berpikir terbalik agar dapat menggambarkan sasaran secara utuh dan bulat.

Begitu pula dilingkungan sekolah sangatlah “pantas” menyelenggarakan kegiatan outdoor dan fun games activities untuk kelompok guru disekolah atau kelompok MGMP / MGBK, dengan tujuan sebagaimana yang telah terurai diatas, agar mereka lebih fresh, enjoy, melupakan beban – beban rutinitas yang standar, melepas “atribut profesinya” dalam waktu sementara.
Terlebih untuk para siswa dikelompok tingkatan manapun akan sangat bagus dampak kedepannya, atas dasar pemikiran bahwa siswapun tidak kalah jenuhnya dengan dijejali berbagai bongkahan ilmu yang kian hari kian tiada habisnya.

Mereka semua sangat baik untuk melakukannya demi suksesnya proses belajar mengajar didalam / di luar kelas dan demi tercapainya tujuan pendidikan Indonesia. Adapun waktu yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah saat jeda semester atau akhir tahun ajaran.
Sebagai kesimpulan terakhir, perlu diingat bahwa outdoor games berbeda dengan outbond games. Pada outdoor dan fun games activities ini, aspek kebugaran dan daya tahan fisik bukan menjadi sasaran pokok. Oleh karena itu, jenis – jenis permainannya pun terdiri dari berbagai permainan yang sifatnya ringan, menyenangkan dan beresiko rendah.

*Penulis adalah : Guru Pembimbing
SMA Negeri I Salatiga

BUDAYA; Komunitas Punk

Sebagai warga Salatiga, kita terkadang melihat komunitas pemuda bergaya rambut aneh yang berada di pinggir jalan protokol kota Salatiga. Selain bergaya rambut yang tidak wajar, para pemuda ini juga menggunakan pernak-pernik yang unik, sebagai pelengkap gaya mereka. Ya, para pemuda ini lebih sering dikenal sebagai anak “Punk” oleh masyarakat. Tempat mangkal mereka berpindah-pindah. Biasanya mereka mangkal di Pasar Sapi, pujasera dan perempatan penjara. Tetapi mereka lebih sering terlihat di perempatan penjara di jalan Diponegoro Salatiga atau depan kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Kehadiran komunitas Punk ini cenderung meresahkan masyarakat karena penampilannya yang aneh dan tidak biasa.
Komunitas Punk masuk di Salatiga sebelum tahun 2000-an. Awalnya punk yang masuk Salatiga dibawa dari Jogjakarta dan Bandung. Mereka datang ke Salatiga membawa budaya Punk.
Pada awal kehadirannya, para anak Punk ini kos di daerah Kemiri, kemudian mereka mengembangkan komunitas mereka di Salatiga. Mereka yang berjumlah belasan orang ini kemudian mangkal di daerah Kemiri , perempatan lampu merah dan depan masjid Kauman Salatiga. Saat mereka berkumpul, biasanya mereka mabuk,bermain gitar dan bersenda gurau. Hal ini tentu saja meresahkan masyarakat karena kehadiranya yang dianggap mengganggu. Di dalam komunitas Punk tidak ada ketua maupun struktur organisasi lainnya. Mereka pun tidak membuat kartu anggota sehingga sering terkena razia.
Aparat Kepolisian dan Satpol PP pun sering melakukan razia terhadap konmunitas Punk, sehingga mereka sering main 'kucing kucingan' dengan aparat. Setelah tertangkap, biasanya mereka dibawa ke markas Satpol PP untuk dibina dan disuruh membuat pernyataan 'Tak akan ngamen lagi dan tak akan berdandan Punk'. Selain itu mereka tak boleh memperpanjang kontrakan rumah yang selama ini jadi 'basecamp' mereka. Alasan dari aparat pemerintah , katanya warga tak menerima mereka karena dianggap mencemari masyarakat .

Sekilas Mengenai Komunitas Punk
Punk sebetulnya merupakan aliran musik yang berasal dari luar negeri, dengan dandanan pemain musik yang aneh dan nyentrik. Maklum, penampilan anak Punk emang bikin “scare” banyak orang. Jaket lusuh yang dipenuhi emblem, sepatu boots Doc Mart, celana panjang ketat, spike (gelang berjeruji) di tangan,
Rambut tajamnya yang bergaya mohawk (mohak) bikin Punkers terkesan garang. Bukan hanya penampilan yang membuat citra Punk jadi “lain” dari komunitas remaja kebanyakan, tapi juga tingkah mereka .Namun sekarang ini banyak orang yang hanya mengikuti gaya punk, tetapi mereka tidak berjiwa Punk .Sebetulnya Punk itu soal jiwa, bukan soal penampilan
Kegiatan mereka biasannya bergerombol di jalan, kadang sampe pagi, dan kadang suka terlibat tawuran. Maka, komplitlah komunitas Punk terkena cap sebagai komunitas yang bermasalah. Padahal, apa sebenarnya anak Punk seperti itu ? Tukang bikin rusuh?
Menurut Sendi, salah seorang anak Punk Salatiga yang sudah mempunyai album rekaman, Punk sebenarnya baik walapun stigma mayarakat selalu buruk. Sebetulnya banyak sekali prestasi yang dapat di hasilkan oleh komunitas Punk, misalnya bermain musik dan menciptakan lagu atau mendesain kaos, yang kelak bisa diperjual belikan.(bim)

KIPRAH; Panti Asuhan Cacat Mental

Selama ini telinga kita akrab dengan kata panti. Ada panti asuhan yatim piatu yang mengasuh anak-anak kurang mampu atau orang tua mereka telah meninggal. Selain itu ada panti wreda yang mengurusi orang lanjut usia (jompo).

Namun di Kota Salatiga ada panti yang berbeda denga dua sebelumnya, panti ini memilih mengurus anak-anak (siswa) yang cacat dalam segi mental. Anak asuh adalah mereka yang memiliki keterbelakangan dalam prilaku, yang biasanya pula mereka cacat secara fisik.

Nam lengkapnya Panti Asuhan Sumber Kasih, dibawah Yayasan Elisabeth. Posisi pasnya terletak di Jl. Purbaya 44 Karangalit, Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Didirikan pada tahun 1984 oleh misionaris Belanda bernama Nicolaas Antonius Rood. Namun panti ini baru mulai beroperasi pada tahun 1988.

Sejarahnya adalah mister Nicolas ditugaskan oleh negaranya di Indonesia, sesampai di negara kita beliu melihat banyak anak-anak yang terbelakang (cacat mental) tidak diurusi secara serius, baik oleh orang tua atau pemerintah.

Selanjutnya Mister Nicolaas bertemu dengan seorang notaris dari Kota Salatiga, Ny. EL Matu, keduanya sekarang sudah meninggal. Dari pertemuan tersebut Nicolaas menyampaikan gagasannya untuk dapat mendirikan sebuah panti yang dapat menampung anak-anak terbelakang. Dan gayung pun bersambut, akhirnya disepakati untuk mendirikannya di Salatiga.

Pada awqal kepengurusan Ny EL Matu sebagi Ketua, dr Harotono sebagai Wakil, Johnn Andreaeis sebagai sekretaris, dr. Anda Entri Sulistarigondo sebagi bendahara dan Mister Nicolaas sebagai Advisor.

Meskipun tujuan dari pendirian panti ini untuk menangani anak-anak cacat mental yang terlantar, ada pula kendala pertama didirikan. Hambatan dikarenakan nama yayasan ini adalah Elisabeth yang dikonotasikan oleh masyarakat untuk agama tertentu, sehingga ketika akan membeli lahan terhambat. Namun setelah sekian waktu diperoleh lokasi sekarang ini. “Padahal kami dalam pelayanan akan menangani semua siswa lintas agama. Jadi kami tidak membeda-bedakan semua yang ada di sini” terang Endang Murdaningsih selaku pengurus harian.

Sistem pembayaran di panti ini adalah mengunakan metode subsidi silang. “Dalam masalah biaya kami memungut dari orang tua atau wali. Bagi yang mampu kami menarik biaya lebih besar, sedangkan yang kurang mampu kami tarik sesuai dengan kemampuan. Harapannya adalah yang mampu menyubsidi yang kurang” tambah Endang.

“Selain itu kami juga membebaskan biaya bagi mereka yang tidak mampu. Biaya operasional panti ini dengan penggalangan dana, contohnya dengan penjualan hasil ketrampilan anak-anak, dan dari donator incidental” beber Endang.

Untuk pengajar/ pengasuh panti disediakan, namun ada pula kerjasama denga nperorangan dari Belanda sebagai Voulenteer (pontir). “Para pontir adalah mereka yang secara sukarelameluangkan tenaga dan pikiran untuk mengajar anak-anak. Ada juga tenaga kesehatan dan ketrampilan” ungkap Endang.

Materi ajar panti bermacam-macam, mulai dari mengenal huruf, angka, warna, olah raga (fitness, senam), ternak sederhana, sulam, snoozle, dan memasak. Anak-anak juga diajarkan untuk menerapkan kemandirian dalam hidup serta bersosialisasi.

Jumlah siswa sampai sekarang 32 siswa, terdiri dari 20 perempuan dan 12 putera. Umur mereka yang termuda 17 tahun dan yang tertua 54 tahun. “Ada dari siswa yang masuk dari sejak panti ini berdiri” terang Endang.

Sementara itu Dra. Kanik Sajarwo, selaku seksi pendidikan dan pengembangan anak menerangkan bahwa anak binaan di panti ini meskipun usianya sudah tua namun intelegensianya mirip anak usia 3-4 tahun. “Misalnya saja untuk bina mandiri seperti mandi ada sebagian yang harus dimandikan, tapi sebagian dari anak binaan sudah bias mandi sendiri” tambah ibu Kanik.

Masih menurut Endang, kelompok siswa dip anti adalah, pertama, Debil (intelegensia berkisar 70-90) sedang normalnya 100. kedua, Embisil (intelensia dibawah 70, antara 40-50), ketiga, Donsindrom (mongolisme/ wajah memiliki kemiripan), dan keempat, Autis pasif (tingkat ringan).

Keseharian siswa waktu edukatif mulai pukul 08.00 kebaktian sampai pukul 17.00 berkebun. Malam ada yang belajar bagi mereka yang sekolah diluar (ada anak yang sekolah di SMALB), sedang yang lain boleh nonton TV atau istirahat.

Mereka makan 3 kali sehari seperti di asrama panti lain, snack 2 kali serta minum susu bagi yang tidak diet, untuk yang diet minum teh.

Bagi para siswa yang sudah mandiri orang tua dapat menjemput pulang, karena jika sudah mandiri tidak khatir terjadi sesuatu yang membahayakan. “Namun tidak sedikit orang tua yang menitipkan anaknya meskipun mereka telah mandiri. Bahkan menjengukpun jarang, sehingga mereka tidak tahu cara bersosial dengan keluarga yang ada di rumah demikian pula tetangga. Yang miris lagi mereka tidak tahu nama adik dan kakak karena tidak pernah diajak pulang” keluh Endang.

Siswa yang mandiri di sini ada yang sudah mampu bekerja ringan, seperti di salon. Ada pula anak yang karya lukisannya banyak dibeli orang Belanda dan tamu yang datang. “Meskipun kerja di salon hanya melayani keramas, toh itu sudah membuahkan hasil meski tidak seberapa.siwa juga sering mengisi kegiatan Lion Club (menyanyi), bahkan siswa kami ada yang juara I Ebta-Ebtanas SDL:B Salatiga periode 2000-2001” ungkap Endang dengan bangga.

“Kami berharap masyarakat dan orang tua tidak merasa jijik kepada anak/orang yang mengalami cacat mental. Peran keluarga sangat penting untuk membentuk mereka untuk mendekati hidup wajar dan normal” pesan Endang(lux)

LINTAS KOTA; Kegiatan Kota Salatiga

Polres Gelar Olahraga Keakraban

Dalam rangka menjalin keakraban antara Jajaran Kepolisian Salatiga dengan Pemerintah Kota Salatiga dan TNI, Polres mengadakan acara olahraga bersama. Olahraga bersama ini diadakan di Markas Polres Salatiga pada tanggal 6 Februari 2008.

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Salatiga Beserta jajarannya, Wakil Walikota Salatiga beserta staf, Kajari Salatiga, Ketua Pengadilan Negeri dan unsur TNI. Acara dibuka dengan jalan santai dengan rute sepanjang jalan kota.

Kemudian dilanjutkan dengan makan jajanan khas pedesaan, berupa kacang rebus, pisang rebus, dan ubi rebus.

Dalam sambutannya Kapolres, Agus Rohmat menjelaskan, acara ini untuk temu kearaban antar pimpinan daerah di Kota Salatiga. “Nanti akan diadakan sepak bola jago kapuk, ada juga hiburan orkes dangdut”, sambut Kapolres.(lux)

Sertifikat ISO

SMK Muhammadiyah

SMK Muhammadiyah Salatiga telah memulai menerapkan standat mutu manajemen pendidikan sesuai dengan ISO 9001:200. Hal itu ditandai dengan penyerahan sertifikat ISO oleh Cornelis Tono dari PT. TUV. Jerman Perwakilan Yogyakarta kepada Kepala SMK Muhammadiyah Salatiga, Drs. Surono.

Penyerahan ISO tersebut disaksikan pengurus Muhammadiyah Jateng Prof. KH. Abu Suyud, Pengurus Muhammadiyah Salatiga H. Ali Muhson, Kabid. Dikmen. Diknas Jateng Drs. Nurhadi serta Kadinas Pendidikan Kota Salatiga Priyono Soedharto, SH.

PT. TUV. Telah mempercayakan sertifikat ISO 9001:2000 Kepada SMK Muhammadiyah Salatiga, yang merupakan merupakan jaminan bahwa SMK Muhammadiyah Salatiga telah menerapkan manajamen mutu sesuai standar internasional.

Kadinas Pendidikan Kota Salatiga, yang membacakan sambutan Walikota, menghimbau agar keluarga besar SMK Muhammadiyah tidak terlena dengan keberhasilan ini. Perlu disadari bahwa sertifikat ISO bukanlah tujuan akhir. Sertifikat ini hanya merupakan jaminan bahwa SMK Muhammadiyah telah menerapkan manajamen mutu sesuai standar internasional.

SMK Muhammadiyah yang kini memiliki tuga jurusan, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Garmen berupaya semaksimal mungkin dalam menerapkan semua persyaratan yang mendukung sertifikat tersebut.

Lebih lanjut Kepala Sekolah, Drs. Surono mengatakan, “untuk memperoleh sertifikat ISO ini memang melalui proses yang sangat panjang dan melelahkan, dengan demikian kami akan selalu menjaga dan meningkatkan kinerja sebaik-baiknya” tandasnya.(bdi)

Bincang Pagi

Bersama Wawali

Warga Kota Salatiga kini dapat berdialog langsung dengan pemerintah kota (Wakil Walikota), Ir Diyah Sunarsasi. Tanya jawab dengan Ibu Diyah dapat dilaksanakan pada acara dialog pagi, yang disiarkan langsung Radio RSPD Suara Salatiga Rabu pukul 07.00 WIB.

Tanggal 18 Februari adalah siaran on air perdana. Hadir dalam dialog Ir. Diyah Sunarsasi didampingi Kepala Bagian Humas Pemkot Drs. Valentino T Haribowo. Sedang siaran dipandu oleh Boaz Rudi M. Tema yang diusung adalah seputar pembangunan Salatiga, tepatnya pada program kebersihan.

Warga dapat secara langsung SMS melalui HP kepada Radio Suara Salatiga. Untuk kali pertama kebanyakan masyarakat bertanya mengenai keinginan Ibu Diyah menjabat Wawali.

“Saya ingin menjalin hubungan baik dengan segenap el;emen, baik pemerintah maupun dengan masyarakat Salatiga. Melalui dialog ini saya ingin menginformasikan apa yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Salatiga. Sehingga masyarakat dapat mengatehui langsung dan tidak hanya menerima info dari sebelah pihak. Karena semua tidak akan berarti tanpa masyarakat” terang ibu Diyah.

Kabag Humas, Drs. Valentino T Haribowo menambahkan kalau program kemiskinan pemerintah kota programnya sudah melekat pada setiap SKPD. Program saat ini yang ada misalnya P2KP, PNPM. Selanjutnya ada juga padat karya.

Bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam acara bincang langsung dengan Ibu Wawali ini akan disedikan bingkisan menarik. Setiap akhir bulan akan diundi untuk sepuluh pemirsa.(lux)

INKOM

Jadi Humas

Berdasarkan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru sebagian besar instansi Pemerintah Kota Salatiga dirombak. Demikian halnya dengan Kantor Informasi dan Komunikasi menjadi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas).

Selain berubah status Kantor INKOM juga ganti pimpinan. Sebelum menjadi Humas kepala dijabat oleh Ign. Suroso Kuncoro, SH, MH dan sekarang Drs Valentino T Haribowo.

Sebagai simbol penyerahan tugas, diadakan seremoni serah terima jabatan. Acara digelar di Rumah Makan Banyu Bening pada tanggal 13 Januari 2009. Hadir dalam serah terima ini, Asisten I, II dan III, hadir pula insan pers Salatiga.

Disela-sela acara tersebut juga sebagai forum ramah-tamah keluarga INKOM, sebagaimana diketahui sebagaian staf kantor INKOM dimutasi dan sebagian naik jabatan.

Dalam Sambutan Ign. Suroso Kuncoro menyampaikan salam perpisahan kepada para staf dan wartawan. “Meskipun pindah kami tetap membutuhkan kerjasama terutama dengan para wartawan.(lux)

Peresmian

Gedung MUI

Setelah sekian waktu dibangun akhirnya gedung majelis Ulama Kota Salatiga dapat digunakan. Acara peresmian dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2009.

Peresmian dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo. Hadir dalam acara MUI Jawa Tengah, Walikota Salatiga John M Manoppo, SH, Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Salatiga serta Departemen Agama (Depag).

Ketua MUI Salatiga Dr. Saefudin Zuhri menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak utamanya Pemkot Salatiga yang telah membantu terwujudnya pembangunan gedung MUI. “Ini adalah salah satu dari dua gedung MUI tingkat Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah. Saya berikan apresiasi kepada Walikota dan Pemkot Salatiga” Sambut Ketua MUI.

“Desain gedung ini diambil dari falsafah Masjid Agung Demak. Harapannya adalah dari gedung ini mampu menjadi pusat perkembangan syiar Islam di Salatiga dan sekitarnya. Desain ini sangat membanggakan dan menjadi inspirasi banyak akalangan, sehingga banyak orang yang ingin meminjam untuk menjadi contoh pembuatan masjid” tambah Ketua MUI.

Acara peresmian diisi dengan pembubuhan tanda tangan oleh Gubernur Jawa Tengah, pembukaan tirai oleh tokoh Jawa Tengah (Ali Mufidz) dan pengguntingan pita kembag oleh Walikota Salatiga. Selanjutnya dilaksanakan peninjauan lokasi ruangan.(lux)

Walikota

Kunjungi Kecamatan

Walikota Salatiga mengadakan kunjungan kerja ke 4 kecamatan di Salatiga. Kecamatan Sidorejo mendapatkan giliran pada tanggal 19 Februari 2009. acara berlangsung di Gedung Serba Guna Kecamatan Sidorejo.

Peserta yang mendapatkan arahan Walikota adalahLurah se-Sidorejo, Tim Penggerak PKK Sidorejo serta tokoh masyarakat.

Walikota didampaingi Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Daryadi SH, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kusumo Aji dan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Drs. Valentino T Haribowo, serta muspika.

Dalam sambutannya Camat Sidorejo Drs. Muthoin memaparkan capaian pembangunan di Kecamatan yang dipimpinnya. Selanjutnya Walikota John M Manoppo, SH memberikan arahan. Dalam arahan Walikota juga menyempat untuk memperkenalkan Wakilnya yang baru Ir. Hj. Diah Sunarsasi.

“Wilayah Sidorejo adalah wajah Salatiga, ketika orang masuk ke Salatiga dari arah Semarang maka kecamatan ini yang dilihat pertama kali. Sehingga wilayah ini adalah sangat strategis” sambut Walikota.

“Yang cukup membanggakan pula di Kecamatan ini ada Universitas unggulan UKSW. Jadi banyak cendikiawan di Sidorejo, ada banyak doktor dan profesor di wilayah ini” tambah Pak John.(lux)

Hiburan Masyarakat

Korem 073 Makutarama

Korem 073 Makutarama Salatiga menggelar pesta kesenian. Hiburan rakyat tersebut digelar di Komplek Makutarama Salatiga. Pembukaan berlangsung pada tanggal 2 Maret 2009.

Hadir dalam acara pembukaan Walikota Salatiga John M Manoppo, SH., Komandan Korem 073 Makutarama Kolonel Inf Moko Poerwono, Ketua DPRD Salatiga H. Sutrisno Supriantoro, SE, Rektor UKSW Kris Herawan Timotius, Muspida dan tamu undangan.

Pembukaan dilaksanakan oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Haryadi Soetono. Pagelaran tersebut dilaksanakan dari tanggal 2-6 Maret 2009. Hiburan yang akan disajikan untuk masyarakat adalah pentas rampak beduk, barongsai, pentas dangdut, kuda lumping, reog ponorogo, campur sari, lawak dan wayang kulit. Ada pula lomba paduan suara dengan peserta gugus depan Pramuka teretorian Kodim dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.

Selain itu masyarakat juga dapat membeli berbagai produk murah pada stan bazar. Bazar menyediakan barang kerajinan dan usaha kecil Kota Salatiga, persit Kartika Candrakirana dan penjual grosir.

“Saya berharap agar kegiatan yang baru pertama kali digelar ini , dapat dijadikan kegiatan rutin setiap tahunnya dan menjadi agenda tahunan budaya Kota Salatiga” sambut Pangdam.(lux)

Kirab Nusantara

Sukseskan Pemilu

Rabu 14 Januari 2009 sejumlah 10 orang anggota kirab nusantara sukses pemilu 2009 dari Surabaya, Jawa Timur mengunjungi Kota Salatiga.

Rombongan yang dipimpin Abdurrahman tersebut ditemui langsung oleh Walikota Salatiga John M Manoppo, SH.

Abdurrahman menyampaikan, Kota Salatiga merupakan kota yang ke 48 yang telah disinggahi rombongannya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa rombongan tersebut merupakan aksi swadaya masyarakat yang peduli akan terselenggaranya pemilu dengan baik dan lancar sekaligus mengkampanyekan gerakan anti golongan putih (golput) dalam pelaksanaan pemilu 2009 yang akan datang.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Salatiga menyampaikan dukungannya terhadap tujuan yang mulia dari rombongan kirab.

Hal ini karena kesuksesan pemilu merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.

Sebelum mengakhiri kunjungannya ketua rombongan Abdurrahman menyerahkan kenang – kenangan kepada Walikota Salatiga berupa topi dan PIN berlabel anti golput.(pnj)

HKGPKK

ke 36

Hari Kesatuan Gerak PKK ke 36 diperingati oleh PKK Kota Salatiga pada Rabu 28 Januari 2009 yang lalu. Bertempat di ruang sidang II Pemkot Salatiga acara tersebut mengusung tema “Melalui kesatuan gerak PKK ke 36 kita melangkah bersama mewujudkan keluarga sejahtera”. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Salatiga Sutrisno Supriyantoro, SE, Ketua Umum PKK Salatiga Rosa Manoppo, SH, M.Si, Wakil Walikota Salatiga Ir. Diah Sunarsasi sejumlah Kepala SKPD dan anggota PKK Kota Salatiga.

Dalam peringatan tersebut juga dilakukan penyerahan sejumlah penghargaan dari berbagai lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya antara lain lomba cerdas cermat gerakan 10 program pokok PKK dan lomba lingkungan bersih.

Sebagai hiburan sejumlah balita dan anak – anak menampilkan atraksi dolanan dan tarian jawa bahkan tampil salah satu anak keturunan Jerman menampilkan tarian cantrik. (pnj)

Pelantikan

PPK dan PPS

Menjelang pemilu April 2009, KPU Kota Salatiga pada 29 Januari yang lalu melantik 20 orang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 66 orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS). Hal ini sesuai dengan instruksi Ketua KPU Jawa Tengah Ida Budiati, SH,MH tanggal 17 Januari 2009 yang mewajibkan pengukuhan PPK dan PPS pemilu 2009 selambat – lambatnya 31 Januari 2009.

Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga tersebut disaksikan oleh jajaran muspida Kota Salatiga diantaranya Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi, Kapolres Salatiga AKBP Agus Rohmat, Camat dan Lurah se Kota Salatiga.

Dalam sambutannya Wawali meminta agar PPK dan PPS mampu bersikap netral dengan tidak berpihak kepada satu golongan atau parpol manapun.

Seusai pelantikan pada hari yang sama dilanjutkan dengan Rapat Kerja PPK dan PPS yang membahas tugas pokok dan fungsi PPK dan PPS. (pnj)

Potong Tumpeng

Kantor Lingkungan Hidup

Dalam suatu acara yang sangat sederhana cukup dengan pembacaan doa dan potong tumpeng, Kantor Lingkungan Hidup Kota Salatiga menggelar syukuran atas penempatan kantor yang baru. Kantor tersebut terletak di kompleks bengkel DPU Jl. Hasanudin, Ngawen.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2009 tersebut diharapkan sebagai awal kinerja yang lebih baik di tahun 2009. Sebagai SKPD baru pecahan dari Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Ign Suroso Kuncoro, SH, MH selaku Kepala Kantor Lingkungan Hidup mengharapkan penempatan kantor baru tersebut dapat membawa pengaruh baik dan semangat yang baru bagi segenap pegawai di Kantor Lingkungan Hidup dalam membangun Kota Salatiga yang lebih baik .

Sebagai puncak acara syukuran tersebut dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Dra. Dyah Puryati, M.Si yang diserahkan kepada Wakil Walkota Salatiga Ir. Diah Sunarsasi yang pada akhirnya diestafetkan kepada Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Ign. Suroso Kuncoro, SH, MH. (pnj)

Wawali

Tinjau TPA Ngronggo

Dengan masa bakti yang singkat, Wakil Walikota Salatiga Ir. Diah Sunarsasi siap bekerja keras. Sebagai langkah awal Ir. Diah Sunarsasi banyak melakukan peninjauan SKPD dan mengamati kondisi lapangan. Untuk itu pada 29 Januari yang lalu seusai menghadiri slup-slupan Kantor LH, Wawali melaksanakan tinjauan lapangan di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo.

Wawali manyampaikan pentingnya keberadaan TPA Ngronggo sebagai salah satu sarana yang mutlak diperlukan untuk menjaga kebersihan Kota Salatiga.

Tidak memperdulikan bau yang tidak sedap dan gangguan lalat, di lokasi seluas 5,3 Ha tersebut Ir. Diah Sunarsasi berkesempatan pula meninjau tempat pengolahan sampah organik.

Keberadaan TPA Ngronggo yang dilengkapi sabuk hijau dan pengolahan sampah organik tersebut justru memberikan kontribusi positif dalam penilaian Adipura beberapa waktu yang lalu. (pnj)

Doa

Untuk Para Pendahulu

Keberhasilan pembangunan yang telah dicapai tidak bisa lepas dari jasa para pendahulu bangsa ini, demikian pula halnya pembangunan di Kota Salatiga. Sebagai salah satu bentuk penghormatan bagi para pendahulu yang berjasa pada pembangunan Kota Salatiga. Untuk itu segenap kepala SKPD dan sebagian staf menghadiri acara doa bersama yang diselenggarakan di ruang sidang III pemkot Salatiga pada 29 Januari yang lalu. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut berlangsung khidmat selama kurang lebih satu jam.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Salatiga Ir. Diah Sunarsasi menyampaikan perlunya untuk senantiasa mengenang dan mendoakan para pemimpin yang telah mendahului, karena mereka telah sangat berjasa dalam membangun Kota Salatiga tercinta dimasa yang lalu hingga dapat menjadi seperti sekarang ini.

Wawali mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat menjadi agenda rutin dari jajaran pemerintah Kota Salatiga sebagai suatu kegiatan yang mulia.(pnj)

Silaturrahmi

Jamaah Haji 2008

Sebagai rangkaian akhir penyelenggaraan ibadah haji Kantor Departemen Agama Kota Salatiga menyelenggarakan Silaturahmi Jamaah Haji 2008 di Aula STAIN Salatiga. Acara yang diselenggarakan pada Selasa 3 Pebruari 2009 tersebut dihadiri oleh Wawali Ir. Diah Sunarsasi, Kajari Sri Yatmi, SH, MH, Hakim Pengadilan Negeri Salatiga Hisbullah Idris, SH, Kepala Kandepag Salatiga, H. A Umar, sejumlah tokoh muslim Salatiga dan Jamaah Haji 2008.

Dalam sambutannya Kakandepag Salatiga H. Umar menilai penyelenggaraan haji 2008 telah terlaksana dengan baik dan sukses, hal ini dapat dilihat dari tiga poin yang tercapai yaitu pertama calon jamaah haji dapat berangkat semua ke tanah suci Mekah, kedua calon jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan ketiga jamaah haji dapat pulang kembali ke Salatiga. Berdasarkan tiga kriteria inilah kakandepag menyimpulkan ibadah haji 2008 dapat terlaksana dengan baik. Selain itu untuk menjaga silaturahmi dan mempertahankan kemabruran haji para jamaah haji 2008 dihimbau untuk bergabung dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia yang memiliki agenda rutin pengajian pada tiap Minggu Wage. (pnj)

Penghijauan

Prioritas Kerja Wawali

Salah satu program kerja yang menjadi prioritas Wawali Kota Salatiga Ir. Diah Sunarsasi adalah pengadaan hutan kota dan penghijauan.

Untuk itu pada Kamis 5 Pebruari 2009 Wawali beserta Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ign Suroso Kuncoro, SH, MH, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kusumo Aji, SH, Kabag Humas Drs. Valentino Hariboro dan sejumlah staf melakukan pemantauan lapangan yang direncanakan menjadi hutan kota.

Adapun lokasi yang dikunjungi yaitu sekitar jalan lintas di Kelurahan Kumpulrejo dan Kecandran. Wawali menyampaikan, dengan kadar curah hujan yang cukup tinggi hingga bulan Maret nanti akan sangat mendukung program penanaman pohon dan penghijauan ini, tingkat keberhasilannya akan lebih baik dibandingkan penanaman pada musim kemarau. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Salatiga No. 522.1/237/2008 terdapat 13 titik yang direncanakan menjadi lokasi hutan kota yang tersebar merata di Kota Salatiga. (pnj)

Jajaran SKPD

Ziarah ke Ngawi

Pada 9 Pebruari 2009 yang lalu segenap jajaran kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga yang berjumlah kurang lebih 50 orang melakukan ziarah ke makam mantan Walikota Salatiga almarhum H. Totok Mintarto dan H. Suwarso. Ikut serta dalam rombongan tersebut Wawali Ir. Diah Sunarsasi dan Sekda Kota Salatiga Dra. Sri Sejati K, MM. Rombongan berangkat dari Pemkot Salatiga pukul 08.30 WIB dan tiba di makam H Totok Mintarto pukul 11.45 WIB.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu bentuk penghormatan kepada para pemimpin yang telah mendahului dengan mendoakan agar senantiasa berada dalam limpahan rahmat dari Yang Maha Kuasa. Serta keluarga yang ditinggal senantiasa memiliki kekuatan dan ketabahan untuk meneruskan cita – cita dari almarhum.

Selepas dari Ngawi rombongan menuju ke makam H Suwarso di Klaten, dan akhirnya tiba kembali di Kota Salatiga pada pukul 19.00 WIB. (pnj)

Workshop RPJM

Pertanian Kota Salatiga

Tidak dipungkiri pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Kota Salatiga. Pembangunan bidang ini harus sejalan dengan pembangunan berbagai bidang yang lain. Untuk itu pada Senin, 16 Pebruari 2009 Dinas Pertanian Kota Salatiga menyelenggarakan Workshop Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga. Sebagai narasumber salah satunya yaitu F. Rahardi dari majalah Trubus.

Dalam kesempatan tersebut Rahardi menyampaikan pembangunan pertanian harus berorientasi pada pasar. Tidak hanya berkonsentrasi pada masalah penanaman dan peningkatan kualitas saja, namun harus memikirkan pula pemasaran dari produk-produk pertaniannya.

Bila hal ini tidak di rencanakan dengan baik maka hasil pertanian yang melimpah akan kurang, bahkan tidak meningkatkan kesejahteraan bagi petani.

Rahardi mencontohkan di negara Thailand, pemerintah dengan gencar menginformasikan bahaya bahan makanan yang menggunakan pupuk kimia, dan disisi lain menginformasikan keuntungan atau kebaikan penggunaan bahan makanan organik. Kemudian sebagai akibatnya, masyarakat dengan kesadaran beralih ke bahan makanan organik, hal ini beralibat permintaan bahan makanan organik meningkat, sehingga petani organik dapat berkembang dengan baik di Thailand.(pnj)

Sosialisasi

Pelaksanaan APBD

Pemahaman yang benar adalah awal dari suatu keberhasilan kerja. Untuk itu Pemerintah Kota Salatiga mengawali tahun anggaran 2009 dengan melaksanakan sosialisasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD 2009. Kegiatan yang dilaksanakan dua hari tersebut yaitu 18 dan 19 Pebruari 2009 mengambil tempat di ruang sidang II pemkot Salatiga. Acara yang dihadiri oleh kepala SKPD, Lurah dan Camat tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Salatiga John M Manoppo. Dalam sambutannya Walikota mengharapkan setiap peserta sosialisasi mengikuti dengan baik dari awal hingga selesai agar memiliki satu pemahaman tentang APBD tahun anggaran 2009. Sehingga kegiatan dari masing – masing SKPD dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Dalam kesempatan tersebut Walikota juga mengharapkan agar Wakil Walikota terpilih juga lebih berinisiatif tanpa harus menunggu instruksi walikota dalam melaksanakan tugasnya dengan tetap berpedoman dengan tupoksi Wawali. (pnj)

Tran

Busana Batik

Batik yang merupakan budaya tradisional Jawa rupanya terus melebarkan sayapnya. Semua ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang terus berinovasi agar batik tetap eksis dan makin berkembang. Terbukti dengan adanya tren busana batik yang tetap anggun dikenakan dalam suasana resmi/pesta, bahkan saat santai sekalipun batik tetap cantik dipakai dengan perpaduan model yang beranekaragam.

Tidak hanya dalam model, batik pun terus mengembangkan motif, inspirasinya bisa dari mana saja. Seperti di Kota Salatiga, tepatnya di daerah Watu rumpuk – Plompongan Kelurahan Kauman Kidul, saat ini sedang berkembang batik dengan motif batu.

Tentu saja batu disini terinspirasi dari 'watu rumpuk' (batu yang ditumpuk-tumpuk) dan 'batu Prasasti Plumpungan' yang keduanya berlokasi di daerah Kauman Kidul. Motif dari batik ini memang lain dari motik batik yang pernah ada.

Motif lama yang dikombinasikan dengan motif batu ini pun menjadi unik, memberikan kesan batik yang lebih fresh, apalagi jika ditempa dengan warna pastel yang cerah.

Rupanya keindahan dari batik 'Plumpungan', demikian batik ini dikenal oleh masyarakat setempat, tidak hanya digemari oleh masyarakat Salatiga sendiri, orang manca negara pun ikut kesengsem melihatnya. Dan tidak hanya melihat, mereka juga tertarik untuk belajar membatik. Sebut saja Amy dan Caroline, dua dari sepuluh orang warga Amerika Serikat ini pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 2009 lalu mengaku sangat senang belajar membatik(dina)

 
template : Copyright @ 2010 HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. All rights reserved  |    by : boedy's